Makna Genggaman Allah
Makna Genggaman Allah
Imam Thabari menafsirkan genggaman Allah sebagai kekuasaan Allah, sama seperti yang umumnya dipahami oleh semua orang yang tidak terjangkit virus tajsim. Ia berkata:
وَقَالَ بَعْض٠أَهْل٠الْعَرَبÙÂيَّة٠مÙÂنْ أَهْل٠الْبَصْرَة٠﴿وَالْأَرْض٠جَمÙÂيعًا قَبْضَتÙÂه٠يَوْمَ الْقÙÂيَامَة٠وَالسَّمَوَات٠مَطْوÙÂيَّاتٌ بÙÂÙŠÙŽÙ…ÙÂينÙÂÙ‡ÙÂï´¾ ÙŠÙŽÙ‚ÙÂول٠ÙÂÙÂيقَدَّرْتÙÂÙ‡ÙÂØŒ Ù†ÙŽØÂْو٠قَوْلÙÂÙ‡ÙÂ: ﴿وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانÙÂÙƒÙÂمْ﴾ [النساء: ٣٦] أَيْ وَمَا كَانَتْ Ù„ÙŽÙƒÙÂمْ عَلَيْه٠قÙÂدْرَةٌ وَلَيْسَ الْمÙÂلْك٠لÙÂلْيَمÙÂين٠دÙÂونَ سَائÙÂر٠الْجَسَدÙÂØŒ قَالَ: وَقَوْلÙÂه٠﴿قَبْضَتÙÂÙ‡ÙÂï´¾ [الزمر: Ù¦Ù§] Ù†ÙŽØÂْو٠قَوْلÙÂÙƒÙŽ Ù„ÙÂلرَّجÙÂÙ„ÙÂ: هَذَا ÙÂÙÂييَدÙÂÙƒÙŽ ÙˆÙŽÙÂÙÂيقَبْضَتÙÂÙƒÙŽ وَالْأَخْبَار٠الَّتÙÂيذَكَرْنَاهَا عَنْ رَسÙÂول٠اللَّه٠ﷺ وَعَنْ أَصْØÂَابÙÂه٠وَغَيْرÙÂÙ‡ÙÂمْ، تَشْهَد٠عَلَيَّ بÙÂØ·ÙÂول٠هَذَا الْقَوْلÙÂ
"Dan sebagian ahli bahasa Arab dari kalangan penduduk Basrah berkata mengenai firman Allah: “Dan bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat, dan langit-langit tergulung dengan tangan kanan-Nya†(QS. Az-Zumar: 67), bahwa maknanya adalah dalam kekuasaan-Nya, sebagaimana firman-Nya: “Dan apa yang dimiliki oleh tangan kanan kalian†(QS. An-Nisa: 36), yakni apa yang kalian miliki kekuasaan atasnya, bukan dalam arti kepemilikan hanya khusus bagi tangan kanan tanpa bagian tubuh lainnya.
Ia berkata: Dan firman-Nya “genggaman-Nya†(QS. Az-Zumar: 67) seperti [konteks] engkau berkata kepada seseorang: “Ini ada dalam tanganmu dan dalam genggamanmu.†Dan hadis-hadis yang telah kami sebutkan dari Rasulullah ﷺ, para sahabatnya, serta selain mereka menjadi saksi atas panjangnya pembahasan ini." (at-Thabari, Tafsir at-Thabari, XX, 252)
Adapun dalam khayalan Mujassim, Allah punya organ tubuh berupa tangan yang berukuran besar lalu tangan tersebut menggenggam bumi dan menggulung langit. Setelah itu mereka berkata: "jangan tuduh kami mujassim sebab Allah yang mengatakan itu sendiri". Maha Suci Allah dari khayalan yang mujassim sifatkan kepada Allah.
Sumber FB Ustadz : Abdul Wahab Ahmad