Soal Syekh Ibnu Taimiyah
Soal Syekh Ibnu Taimiyah
Beliau membuat "ulah besar" baik di bidang Fikih atau Akidah. Sehingga respon ulama kepada beliau tergantung dari aspek mana. Kebanyakan memang dari sisi Fikih. Ketika beliau dikritisi melalui jalur ulama yang kontra, malah membuat para pengikutnya marah besar. Padahal para pengikutnya juga sering mengkritisi Imam Al-Ghazali, menuduh Imam Nawawi dan Al Hafidz Ibnu Hajar tergelincir karena ikut Asy'ari dan sebagainya. Belum lagi soal Akidah, tambah membuat murka para pengikutnya.
Saya ikut salah satu Muassis NU yang juga Rais Akbar, KH Hasyim Asy'ari, berkaitan dengan Syekh Ibnu Taimiyah dan pengikutnya. Di mukadimah Kitab Risalah beliau, ditulis dengan jelas:
Ø«ÙÂمَّ Ø¥ÙÂنَّه٠ØÂَدَثَ ÙÂÙÂيعَام٠أَلْÙÂ٠وَثَلَائÙÂÙ…ÙÂائَة٠وَثَلَاثÙÂينَ Ø£ÙŽØÂْزَابٌ Ù…ÙÂتَنَوَعَةٌ وَآرَاءٌ Ù…ÙÂتَدَاÙÂÙÂعَةٌ وَأَقْوَالٌ Ù…ÙÂتَصَارÙÂبَةٌ، وَرÙÂجَالٌ Ù…ÙÂتَجَاذÙÂبَةٌ، ÙÂÙŽÙ…ÙÂنْهÙÂمْ سَلَÙÂÙÂيّÙÂوْنَ قَائÙÂÙ…ÙÂونَ عَلَى مَا عَلَيْه٠أَسْلَاÙÂÙÂÙ‡ÙÂمْ Ù…ÙÂÙ†ÙŽ التَّمَذْهَب٠بÙÂالْمَذْهَب٠الْمÙÂعَيّن٠وَالتَّمَسّÙÂك٠بÙÂالْكÙÂتÙÂب٠الْمÙÂعْتَبَرَة٠المÙÂتَدَاوÙÂÙ„ÙŽØ©ÙÂØŒ ÙˆÙŽÙ…ÙŽØÂَبَّة٠أَهْل٠الْبَيْت٠وَالْأَوْلÙÂيَاء٠وَالصَّالÙÂØÂÙÂينَ، وَالتَّبَرّÙÂك٠بÙÂÙ‡ÙÂمْ Ø£ÙŽØÂْيَاءً وَأَمْوَاتًا وَزÙÂيَارَة٠الْقÙÂبÙÂور٠وَتَلْقÙÂين٠الْمَيّÙÂت٠وَالصَّدَقَة٠عَنْه٠وَاعْتÙÂقَاد٠الشَّÙÂَاعَة٠وَنَÙÂْع٠الدّÙÂعَاء٠وَالتَّوَسÙÂل٠وَغَيْر٠ذَلÙÂÙƒÙŽ.
Kemudian pada tahun 1330 H timbul berbagai pendapat yang saling bertentangan, isu yang bertebaran dan pertikaian di kalangan para pemimpin. Diantara mereka ada yang mengikuti ulama Salaf yang memegang teguh tradisi para tokoh pendahulu. Mereka bermadzhab kepada satu madzhab tertentu dan berpegang teguh kitab- kitab mu'tabar, kecintaan terhadap Ahlul Bait Nabi, para wali dan orang-orang salih. Selain itu juga tabarruk dengan mereka baik ketika masih hidup atau setelah wafat, ziarah kubur, mentalqin mayit, bersedekah untuk mayit, meyakini syafaat, manfaat doa dan tawassul serta lain sebagainya.
ÙˆÙŽÙ…ÙÂنْهÙÂمْ ÙÂÙÂرْقَةٌ يَتَّبÙÂعÙÂوْنَ رَأْيَ Ù…ÙÂØÂَمَّدٌ عَبْدÙÂه٠وَرَشÙÂيد٠رÙÂضا ØŒ وَيَأْخÙÂذÙÂونَ Ù…ÙÂنْ بÙÂدْعَة٠مÙÂØÂَمَّد٠بْن٠عَبْد٠الْوَهَّاب٠النَّجْدÙÂÙŠØŒ ÙˆÙŽØ£ÙŽØÂْمَدَ بْن٠تَيْمÙÂيَّةَ وَتÙÂلْمÙÂيذَيْه٠ابْن٠الْقَيّÙÂم٠وَعَبْد٠الْهَادÙÂÙÅ
Diantara mereka (sekte yang muncul pada kisaran tahun 1330 H.), terdapat juga kelompok yang mengikuti pemikiran Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha. Mereka melaksanakan kebid'ahan Muhammad bin Abdul Wahhab an-Najdi, Ahmad bin Taimiyah serta kedua muridnya, Ibnul Qoyyim dan Abdul Hadi.
ÙÂÙŽØÂَرَّمÙÂوا مَا أَجْمَعَ الْمÙÂسْلÙÂÙ…ÙÂونَ عَلَى نَدْبÙÂه٠، ÙˆÙŽÙ‡ÙÂÙˆÙŽ السَّÙÂَر٠لÙÂزÙÂيَارَة٠قَبْر٠رَسÙÂول٠اللَّه٠صَلَّى اللَّه٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ ØŒ وَخَالَÙÂÙÂوْهÙÂمْ ÙÂÙÂيمَا ذÙÂÙƒÙÂرَ وَغَيْرÙÂÙ‡ÙÂ
Mereka mengharamkan hal-hal yang telah disepakati oleh orang- orang Islam sebagai sebuah kesunnahan, yaitu bepergian untuk menziarahi makam Rasulullah Saw. serta berselisih dalam kesepakatan- kesepakatan lainnya."
Dalam hemat saya, makin keras Ibnu Taimiyah menghantam kelompok mayoritas Umat Islam maka makin keras pula bantahan kepada beliau. Supaya tidak dihantam balik, ya jangan bikin ulah ke sesama Muslim. Berikut contoh beberapa kitab mulai yang halus hingga tegas.
Sumber FB Ustadz : Ma'ruf Khozin