Apakah Qurban Jadi Wajib Karena Ditentukan?
APAKAH QURBAN JADI WAJIB KARENA DITENTUKAN?
Abdul Wahid Al-Faizin
Di beberapa kitab madzhab Syafi'i qurban bisa menjadi wajib ketika ditentukan (ta'yin). Contoh ketika orang yang qurban mengatakan "Ini adalah hewan qurbanku". Perkataan tersebut menjadikan hewan qurbannya menjadi wajib. Akibatnya orang yang qurban dan keluarganya tidak boleh memakan daging qurbannya. Begitu juga orang kaya tidak berhak mendapatkan daging qurban. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Al-Bujairimi
قَوْلÙÂÙ‡ÙÂ: (وَلَا تَجÙÂب٠إلَّا بÙÂالنَّذْرÙÂ) أَيْ أَوْ مَا Ø£ÙÂلْØÂÙÂÙ‚ÙŽ بÙÂه٠كَأَنْ يَشْتَرÙÂÙŠÙŽ شَاةً ÙˆÙŽÙŠÙŽÙ‚ÙÂول٠هَذÙÂه٠أÙÂضْØÂÙÂيَّةٌ ÙÂÙŽØ¥ÙÂنَّهَا تَجÙÂب٠بÙÂÙ…ÙÂجَرَّد٠هَذَا اللَّÙÂْظ٠وَيَØÂْرÙÂم٠عَلَيْه٠وَعَلَى مَنْ تَلْزَمÙÂه٠نَÙÂَقَتÙÂه٠أَنْ يَتَعَاطَى شَيْئًا Ù…ÙÂنْهَا Ù… ر. ÙˆÙŽØÂÙÂينَئÙÂذ٠ÙÂَمَا يَقَع٠ÙÂÙÂيأَلْسÙÂنَة٠الْعَوَامّ ÙƒÙŽØ«ÙÂيرًا Ù…ÙÂنْ Ø´ÙÂرَائÙÂÙ‡ÙÂمْ مَا ÙŠÙÂرÙÂيدÙÂونَ التَّضْØÂÙÂيَةَ بÙÂه٠مÙÂنْ أَوَائÙÂل٠السَّنَةÙÂØŒ ÙˆÙŽÙƒÙÂلّ٠مَنْ سَأَلَهÙÂمْ عَنْهَا ÙŠÙŽÙ‚ÙÂولÙÂونَ لَه٠تÙÂلْكَ Ø£ÙÂضْØÂÙÂيَّةٌ مَعَ جَهْلÙÂÙ‡ÙÂمْ بÙÂمَا يَتَرَتَّب٠عَلَى ذَلÙÂÙƒÙŽ Ù…ÙÂنْ الْأَØÂْكَام٠تَصÙÂير٠بÙÂه٠أÙÂضْØÂÙÂيَّةً وَاجÙÂبَةً يَمْتَنÙÂع٠عَلَيْه٠أَكْلÙÂه٠مÙÂنْهَا
[البجيرمي,ØÂاشية البجيرميعلى الخطيب = تØÂÙÂØ© الØÂبيب على شرؠالخطيب ,4/330]
Ketentuan tersebut ketika diterapkan sekarang tentu sangat memberatkan. Hal ini dikarenakan hampir semua praktek yang terjadi di masyarakat saat ini telah ditentukan oleh pemiliknya. Nah qurban wajib dengan ta'yin ini perlu dikasih solusi karena hampir semua praktek yang ada saat ini setiap hewan qurban pasti ditentukan (ta'yin).
Di beberapa kitab madzhab Syafi'i lainnya ternyata masalah tersebut adalah masalah khilafiyah. Imam Nawawi dalam Raudatul Thalibin menyebutkan bahwa pendapat pertama menyatakan bahwa hal tersebut tidak menjadikan qurban menjadi wajib
ÙÂَلَوْ عَيَّنَ ÙÂَقَالَ: Ø¥ÙÂن٠اشْتَرَيْت٠هَذÙÂه٠الشَّاةَ، ÙÂَعَلَيَّ أَنْ أَجْعَلَهَا ضَØÂÙÂيَّةً، ÙÂَوَجْهَانÙÂ. Ø£ÙŽØÂَدÙÂÙ‡ÙÂمَا: لَا يَلْزَمÙÂه٠جَعْلÙÂهَا ضَØÂÙÂيَّةً، تَغْلÙÂيبًا Ù„ÙÂØÂÙÂكْم٠التَّعْيÙÂينÙÂØŒ وَقَدْ أَوْجَبَهَا قَبْلَ الْمÙÂلْكÙÂ. وَالثَّانÙÂÙŠ: يَلْزَمÙÂØŒ تَغْلÙÂيبًا Ù„ÙÂلنَّذْرÙÂ.
[النووي، روضة الطالبينوعمدة المÙÂتين، ١٩٢/Ù£]
Begitu pula Al-Syarbini dalam Mughnil Muhtaj menyatakan bahwa pendapat yang menyatakan wajib adalah pendapat Al-Ashahh. Sebaliknya Muqabil Al-Ashahh menyatakan bahwa hewan qurban tersebut tidak wajib. Secara fiqh Muqabil Al-Ashahh dianggap masih kuat karena termasuk pendapat yang shahih.
وَرÙÂدَّ عَلَيْه٠مَا لَوْ قَالَ: جَعَلْت٠هَذÙÂه٠الشَّاةَ Ø£ÙÂضْØÂÙÂيَّةً أَوْ هَذÙÂه٠أÙÂضْØÂÙÂيَّةً، ÙÂÙŽØ¥ÙÂنَّه٠يَجÙÂب٠إنْ عÙÂلّÙÂÙ‚ÙŽ بÙÂØ´ÙÂÙÂَاء٠مَرÙÂيض٠قَطْعًا، وَكَذَا إنْ أَطْلَقَ ÙÂÙÂيالْأَصَØÂّ٠مَعَ أَنَّه٠لَيْسَ بÙÂنَذْرÙÂØŒ بَلْ أَلْØÂَقَه٠الْأَصْØÂَاب٠بÙÂالتَّØÂْرÙÂير٠وَالْوَقْÙÂÙÂ.
[الخطيب الشربيني، مغنيالمØÂتاج إلى معرÙÂØ© معانيألÙÂاظ المنهاج، ١٢٤/Ù¦]
Pendapat yang dikemukakan oleh Al-Nawawi dan Al-Syarbini di atas inilah yang menurut saya bisa dijadikan solusi untuk praktek yang banyak terjadi di masyarakat saat ini.
Pendapat Muqabil Al-Ashahh yang disebut oleh Al-Syarbini di atas mungkin adalah imam Al-Bulqini sebagamana keterangan berikut ini
بغية المسترشدينصـــ ٢٥٧-٢٥٨
وقد اÙÂتى البلقينى والمراغى بأنها لا تصير منذورة بقوله هذه اضØÂيتى باضاÙÂتها اليه ومثله هذه عقيقة ÙÂلانواستشكل ذلك ÙÂÙ‰ التØÂÙÂØ© ثم رده والقلب الى ما قاله الاذرعى أميل اهــ
Ini diperkuat oleh Tuhfah juga yang menyebutkan adanya niza' dari Bulqini.
ÙÂَقَالَ Ù„ÙÂلَّه٠عَلَيَّ) أَوْ عَلَيَّ ÙˆÙŽØ¥ÙÂنْ لَمْ ÙŠÙŽÙ‚ÙÂلْ Ù„ÙÂلَّه٠كَمَا ÙŠÙÂعْلَم٠مÙÂنْ كَلَامÙÂه٠ÙÂÙÂيالنَّذْر٠(أَنْ Ø£ÙÂضَØÂÙ‘ÙÂÙŠÙŽ بÙÂهَذÙÂÙ‡ÙÂ) أَوْ جَعَلْتهَا Ø£ÙÂضْØÂÙÂيَّةً أَوْ هَذÙÂه٠أَوْ Ù‡ÙÂÙŠÙŽ Ø£ÙÂضْØÂÙÂيَّةٌ أَوْ هَدْيٌ زَالَ Ù…ÙÂلْكÙÂه٠عَنْهَا بÙÂÙ…ÙÂجَرَّد٠التَّعْيÙÂين٠كَمَا لَوْ نَذَرَ التَّصَدّÙÂÙ‚ÙŽ بÙÂمَال٠بÙÂعَيْنÙÂه٠وَإÙÂنْ نَازَعَ ÙÂÙÂيه٠الْبÙÂلْقÙÂينÙÂيّÙÂ
[ابنØÂجر الهيتمي، تØÂÙÂØ© المØÂتاج ÙÂيشرؠالمنهاج ÙˆØÂواشيالشروانيوالعبادي، ٣٥٥/Ù©]
Berdasarkan penjelasan di atas saya lebih cenderung mengikuti pendapat yang menyatakan hewan qurban yang ditentukan tidak otomatis menjadi wajib. Karena itu yang sudah terjadi banyak di masyarakat sehingga ketika dihukumi wajib akan menimbulkan kesulitan dalam distribusinya. Bahkan ada seorang ulama' bernama السيد اØÂمد بك الØÂسينيmenulis kitab khusus terkait hal ini dengan judul
القول الوضاؠÙÂيانالاكل منالاضØÂية المعينة بالجعل منه سنة ومنه مباØÂ
Kitab tersebut bisa didownload di
https://archive.org/details/52025/page/n1/mode/1up
Adapun untuk penjelasan terkait distribusi dan kepanitiaan qurban bisa dilihat di rekaman Hujjah Aswaja TV9 berikut ini
https://youtu.be/LyZXrdLzACw
Wallahu A'lam
Sumber FB Ustadz : Abdul Wahid Alfaizin