Kehidupan : Ruh atau Jiwa?

Kehidupan : Ruh atau Jiwa?
Oleh : Ahmad Sarwat, Lc.MA
Ketika para shahabat bertanya kepada Nabi SAW apa itu ruh, maka Beliau SAW pun menanyakannya kepada Malaikat Jibril alaihissalam. Berharap besok akan ada jawaban dari Allah SWT.
Namun jawaban yang datang ternyata tidak seperti yang diharapkan. Pertanyaan itu malah dijawab oleh Allah dengan cara dialihkan.
وَيَسْأَلÙونَكَ عَن٠الرّÙÙˆØÙ Û– Ù‚Ùل٠الرّÙÙˆØÙ Ù…Ùنْ أَمْر٠رَبّÙÙŠ وَمَا Ø£ÙوتÙيتÙمْ Ù…ÙÙ†ÙŽ الْعÙلْم٠إÙلَّا Ù‚ÙŽÙ„Ùيلًا
Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". (QS. Al-Isra : 85)
Sehingga urusan ruh ini jadi tidak ada pegangannya. Apakah ruh itu adalah kehidupan itu sendiri? Ataukah ruh itu kesadaran dan memori ingatan seseorang?
Lalu apa perbedaan ruh dengan jiwa yang merupakan terjemahan dari nafs (Ø§Ù„Ù†ÙØ³)?
Di ayat yang lain ketika memanggil seseorang untuk kembali kepada Allah, justru panggilannya justru kepada jiwa dan bukan ruh.
يَا أَيَّتÙهَا النَّÙÙ’Ø³Ù Ø§Ù„Ù’Ù…ÙØ·Ù’مَئÙنَّةÙ
27. Hai jiwa yang tenang.
Ø§Ø±Ù’Ø¬ÙØ¹ÙÙŠ Ø¥Ùلَىٰ رَبّÙك٠رَاضÙيَةً مَرْضÙيَّةً
28. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.
ÙَادْخÙÙ„ÙÙŠ ÙÙÙŠ Ø¹ÙØ¨ÙŽØ§Ø¯ÙÙŠ
29. Maka masuklah ke dalam jama´ah hamba-hamba-Ku,
وَادْخÙÙ„ÙÙŠ جَنَّتÙÙŠ
30. masuklah ke dalam surga-Ku.
Ketika syariat mengharamkan kita membunuh manusia, sebutannya pun menggunakan kata 'nafs' dan bukan ruh.
وَلَا تَقْتÙÙ„Ùوا النَّÙْسَ الَّتÙÙŠ ØÙŽØ±Ù‘ÙŽÙ…ÙŽ اللَّه٠إÙلَّا Ø¨ÙØ§Ù„Ù’ØÙŽÙ‚Ù‘Ù
Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. (QS. Al-Isra : 33)
oOo
Sampai disini kita bingung, jadi hidup dan kehidupan itu sebenarnya apa? ruh atau jiwa?
Kalau kehidupan itu ruh, maka dalam banyak hadits disebutkan bahwa ruh ditiupkan ke dalam janin sejak usia 4 bulan.
Maka bila ada bayi sebelum usia 4 bulan meninggal dalam perut ibunya, tidak perlu dimandikan dan dishalatkan. Karena dianggap belum jadi manusia.
Namun ilmu pengetahuan modern menyajikan fakta yang agak berbeda. Tanda-tanda kehidupan seperti denyut nadi, reaksi atas cahaya dansuara bahkan kerja otak si janin sudah ada sejak usia kehamilan 40 hari.
Sampai disini ulama kontemporer diskusi cukup seru terkait apa itu ruh dan kehidupan. Apakah ruh itu sesuatu yang sakral dan ghaib, sehingga keberadaannya semata-mata ikut Wahyu?
Ataukah ruh itu nyata dan efek serta gejalanya bisa dilihat secara fisik?
Allah SWT tidak secara spesifik menjawab pertanyaan terkait ruh. Jawabannya hanya kalian tidak diberi ilmu tentang ruh kecuali sedikit saja.
Sumber FB Ustadz : Ahmad Sarwat
Kajian· 17 Juni 2021·