Ketika Cobaan Datang Bertubi-tubi
Ketika Cobaan Datang Bertubi-tubi
Terkadang seseorang ditimpa ujian dan musibah datang bertubi-tubi…
silih berganti…
hilang yang satu datang lagi yang lain semisalnya…
Terkadang seseorang tidak melihat kegembiraan kecuali sangat jarang sekali.
Sungguh indah perkataan Al-Imam Asy-Syafii rahimahullah tatkala beliau berbicara tentang banyaknya kesedihan dan sedikitnya kegembiraan
Ù…ÙØÙŽÙ†Ù Ø§Ù„Ø²ÙŽÙ‘Ù…Ø§ÙŽÙ†Ù ÙƒÙŽØ«Ùيْرَةٌ لاَ تَنْقَضÙÙŠ ... ÙˆÙŽØ³ÙØ±ÙوْرÙهَا يَأْتÙيْكَ كَالأَعْيَادÙ
"Ujian zaman banyak dan tidak berhenti menimpa….
Dan kegembiraannya mendatangimu sesekali seperti hari raya yang datang sesekali…"
Bahkan terkadang ujian dan musibah terkadang datang tidak satu persatu akan tetapi datang bergerombol…
Al-Imam Asy-Syafii rahimahullah berkata :
تَأْتÙÙŠ الْمَكَارÙÙ‡Ù ØÙيْنَ تَأْتÙÙŠ جÙمْلَةً ... وَأَرَى السÙّرÙوْرَ يَجÙيْء٠ÙÙÙŠ الْÙَلَتَاتÙ
"Hal-hal yang dibenci tatkala musibah menimpa datang secara bergerombol…
Dan aku memandang kesenangan datangnya sesekali…"
Memang benar, terkadang musibah dan ujian menimpa seseorang secara bergerombol…
sampai-sampai terkadang seseorang tidak bisa berfikir dan bersikap yang waras...
Akan tetapi seorang mukmin bagaimanapun kesulitan dan ujian yang dihadapinya, maka ia akan tetap percaya dan yakin dengan rahmat Allah dan bertawakkal kepada Allah.
Ia yakin bahwasanya akan ada jalan keluar…akan terurai ikatan-ikatan kesulitan tersebut….
bahkan justru keyakinan ini muncul dan nampak dalam kondisi yang amat sangat genting !!!
Al-Imam Asy-Syafii rahimahullah berkata :
ÙˆÙŽÙ„ÙŽØ±ÙØ¨ÙŽÙ‘ نَازÙلَة٠يَضÙيْق٠بÙهَا الْÙَتَى -- ذَرْعاً وَعÙنْدَ الله٠مÙنْهَا الْمَخْرَجÙ
ضَاقَتْ Ùَلَمَّا اسْتَØÙ’كَمَتْ ØÙŽÙ„َقَاتÙهَا -- ÙÙŽØ±ÙØ¬ÙŽØªÙ’ ÙˆÙŽÙƒÙنْت٠أَظÙÙ†Ùّهَا لاَ تَÙْرَجÙ
"Betapa sering musibah yang menjadikan sesak dada seorang pemuda…
padahal di sisi Allah ada jalan keluarnya…
Menjadi sempit…bahkan tatkala telah semakin kokoh rantai-rantai pengikat… terbukalah…
padahal aku telah menyangka bahwasanya tidak akan terbuka ikatan tersebut…"
Seorang muslim janganlah lupa bahwasanya terkadang karunia Allah bisa jadi datang dalam musibah tersebut…bahwasanya Ø£ÙŽÙ†ÙŽÙ‘ وَرَاءَ ÙƒÙÙ„ÙÙ‘ Ù…ÙØÙ’Ù†ÙŽØ©Ù Ù…ÙنْØÙŽØ©Ù‹ dibalik setiap ujian ada pemberian dan karunia Allah.
Kita yakin bahwasanya Allah tidak menguji kita untuk mengadzab kita, akan tetapi untuk merahmati kita.
Seberat apapun juga suatu ujian maka pasti dibaliknya ada kebaikan yang banyak.
Bisa jadi kita tidak akan tahu hikmah dibalik ujian dan musibah tersebut kecuali setelah perginya ujian dan musibah tersebut.
Jika kita tidak bisa melihat keindahan dan hikmah pada musibah maka hendaknya kita merenungkan kisah yang terjadi antara Nabi Musa 'alaihis salam bersama Khodir dalam surat Al-Kahfi.
Lihatlah bagaimana Musa memandang bahwasanya perbuatan Khodir yang membocorkan perahu, membunuh anak muda, dan menegakkan dinding merupakan murni keburukan, sehingga akhirnya iapun mengingkarnya.
Akan tetapi…
ternyata dibalik perkara-perkara tersebut ada kebaikan dan hikmah. Ternyata dibocorkannya perahu tersebut merupakan sebab selamatnya perahu agar tidak diambil oleh raja yang dzolim, dibunuhnya anak tersebut ternyata merupakan rahmat dari Allah terhadap kedua orang tuanya, yang ternyata jika sang anak besar maka akan menjerumuskan kedua orang tuanya dalam kekufuran. Dan dengan menegakkan tembok yang menyebabkan ditangguhkannya rejeki kedua anak yatim, ternyata merupakan rahmat dari Allah.
Sebagaimana pepatah :
Ø±ÙØ¨ÙŽÙ‘ أَمْر٠تَتَّقÙÙŠÙ’Ù‡ÙØŒ جَرَّ أَمْرًا تَرْتَجÙيْهÙ
"Betapa sering perkara yang kau jauhi/tidak sukai, ternyata mendatangkan perkara yang kau harapkan"
Allah berfirman :
Ùَعَسَى Ø£ÙŽÙ† تَكرَهÙوا شَيئاً وَيَجعَلَ الله٠ÙÙيه٠خَيراً ÙƒÙŽØ«Ùيراً
"Maka bisa jadi engkau membenci suatu perkara dan Allah menjadikan pada perkara tersebut banyak kebaikan"
(QS An-Nisaa : 19)
Seorang penyair berkata :
Ø¥ÙØ°ÙŽØ§ أَرْهَقَتْكَ Ù‡ÙÙ…Ùوْم٠الْØÙŽÙŠÙŽØ§ÙØ© ....وَمَسَّكَ Ù…Ùنْهَا عَظÙيْم٠الضَّرَرÙ..
Jika kesedihan hidup sungguh telah melelahkanmu…
Kau telah ditimpa dengan kemudorotan yang besar
وَذÙقْتَ الْأَمْرَيْن٠ØÙŽØªÙŽÙ‘Ù‰ بَكَيْتَ...وَضَجَّ ÙÙØ¤ÙŽØ§Ø¯ÙÙƒÙŽ ØÙŽØªÙŽÙ‘Ù‰ انْÙَجَرَ..
Dua perkara tersebut telah kau rasakan hingga membuatmu menangis…
Hatimu telah bergeliat hingga meledak
ÙˆÙŽØ³ÙØ¯ÙŽÙ‘تْ بÙوَجْهÙÙƒÙŽ ÙƒÙÙ„ÙÙ‘ الدÙّرÙوْبَ...وَأَوْشَكْتَ أَنْ ØªÙŽØ³Ù’Ù‚ÙØ·ÙŽ Ø¨ÙŽÙŠÙ’Ù†ÙŽ الْØÙÙَرÙ..
Telah tertutup seluruh jalan di hadapanmu…
Engkau hampir terjungkal di antara lobang-lobang…
ÙÙŽÙŠÙŽÙ…Ùّمْ Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ الله٠ÙÙÙŠ لَهْÙÙŽØ©Ù...ÙˆÙŽØ¨ÙØ«ÙŽÙ‘ الشَّكَاةَ Ù„ÙØ±ÙŽØ¨ÙÙ‘ الْبَشَرÙ
Maka menujulah kepada Allah dalam kesedihan…dan curahkanlah keluhanmu kepada Penguasa manusia"
Sumber FB Ustadz : Alhabib Quraisy Baharun
23 Mei 2021 pukul 08.04 ·