Teladan Sang Imam Dalam Menjaga Kemuliaan Ilmu

TELADAN SANG IMAM DALAM MENJAGA KEMULIAAN ILMU
Oleh Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq
1. Seseorang dari bani Hasyim datang kepada Abdullah bin Mubarak rahimahullah untuk menyimak hadits darinya, namun karena suatu sebab dari perilaku orang tersebut, beliau tidak mau menemuinya untuk mengajarkan hadits kepadanya.
Maka orang tersebut berkata kepada pembantu yang bersamanya : “Ayo kita pulang saja, sepertinya beliau tidak mau mengajarkan hadits kepadaku.â€Â
Manakala orang tersebut mendekati kendaraannya, Abdullah bin mubarak tiba-tiba keluar dari rumahnya lalu menuntun kendaraan tersebut. Orang itu bertanya heran : “Engkau tidak mau mengajari aku hadits, tapi malah menuntun kendaraanku ?â€Â
Ibnu Mubarak menjawab singkat :
أذل لك بدني، ولا أذل لك الØÂديث
“Aku bisa menghinakan badanku ini, tapi aku tidak akan pernah menghinakan hadits Nabi.â€Â
2. Abdullah bin Mubarak rahimahullah pernah mengirimkan uang sejumlah 40.000 dirham (2,8 milyar) kepada salah seorang ulama sambil memberikan pesan :
سد بها ÙÂتنة القوم عنك
“Jagalah dirimu dengan uang ini dari fitnah orang banyak (dengan meminta-minta kepada mereka).â€Â
3. Di tengah kesibukan al imam Ibnu Mubarak dalam mengajarkan ilmu, berjihad dan beribadah, ternyata ia masih sempat mengembangkan bisnisnya.
Hal ini yang kemudian dipertanyakan oleh imam Fudhail bin Iyadh kepadanya : “Engkau memerintahkan kami untuk bersikap zuhud, sederhana dan merasa cukup terhadap harta, tapi justru engkau memiliki bisnis yang membentang dari negeri Khurasan sampai al Haram. Seperti ada pertentangan antara ajaranmu dan perilakumu ?â€Â
Ibnu Mubarak menjawab :
يا أبا علي, أنا Ø£ÙÂعل ذا لأصونبها وجهي, وأكرم بها عرضي, وأستعينبها عليطاعة ربي, لا أريلله ØÂقا إلّا سارعت٠إليه ØÂتيأقوم به
“Wahai Abu Ali (Fudhail bin Iyadh) aku melakukan itu adalah untuk menjaga wajahku (agar tidak menjadi pembuat proposal), memuliakan diriku (dengan banyak memberi orang lain), dan harta kugunakan untuk membantu ketaatan kepada Tuhanku.
Dan tidaklah aku melihat adanya hak Allah (tuntutan beramal dengan harta) kecuali aku bergegas menunaikannya dengan sebaik-baiknya.â€Â
Dalam riwayat lain beliau menjawab :
لولاك وأصØÂابك ما اتَّجرتÙÂ
“Seandainya bukan karena adanya orang seperti dirimu (ulama) dan juga murid-muridmu, aku tidak akan mau berdagang.â€Â
4. Al imam Ibnu Mubarak memberikan dana bantuan rutin kepada para ulama, baik yang ada di negerinya maupun tempat yang dijangkau oleh bisnisnya.
Diantara ulama yang tercatat mendapatkan hibah darinya adalah ai imam Fudhail bin Iyadh, Sufyan bin Uyainah, Abu Aliyah dan lainnya. Masing-masing ulama beliau mengirimkan bantuan sekitar 500 dinar (1.9 milyar).
Ketika beliau mengetahui bahwa Abu Aliyah telah diangkat menjadi pegawai pemerintah, ia langsung menyetop bantuan untuknya, dan mengirimkan surat teguran yang sangat keras kepada Abu Aliyah :
يا جاعل الدينله بازيا ‌يصطاد ‌أموال ‌المساكيÙâ€
Wahai orang yang menjadikan ilmunya sebagai dagangan untuk menjaring harta orang-orang miskin.
‌اØÂتلت ‌للدنيا ‌ولذاتها بØÂيلة تذهب بالديÙâ€
Engkau telah tertawan oleh dunia dan kesenangannya, hingga itu akan melenyapkan agamamu.
ÙÂصرت مجنونا بها بعد ما كنت دواء للمجانيÙâ€
Sekarang engkau telah berubah menjadi orang gila, padahal dulunya engkau adalah obat bagi orang-orang gila.
أينرواياتك ÙÂيسردها عنابنعونوابنسيريÙâ€
Kamu kemanakan ilmu yang telah engkau pelajari dari Ibnu Aun dan juga Ibnu Sirin ?
أينرواياتك ÙÂيسردها لترك أبواب السلاطيÙâ€
Kamu kemanakan ilmu yang telah engkau dapatkan tentang perintah menjauhi pintu-pintu penguasa ?
إنقلت أكرهت ÙÂذا باطل زل ØÂمار العلم ÙÂيالطيÙâ€
Kamu bisa saja beralasan : “Aku ini terpaksa.†sebuah alasan yang salah. Rupanya telah tergelincir seekor keledai yang membawa ilmu di tanah yang basah.
Abu Aliyah ketika membaca surat ini menangis tersedu-sedu. Akhirnya ia pun memilih mengundurkan diri dari jabatannya. Setelah itu Ibnu mubarak pun kembali menyalurkan bantuan kepadanya.
📜Siyar A’lam an Nubala (7/381- 389 ) dan Maratuzzaman (13/16-17)
•ââ€Ë†Ã¢â€Ë†Ã¢â‚¬Â¢Ã¢â‚¬Â¢Ã¢â‚¬Â¢Ã¢â€”‹â—‹âÂÂ🌻αѕт🌻âÂÂ○○•••ââ€Ë†Ã¢â€Ë†Ã¢â‚¬Â¢
⤵ï¸Âhttps://t.me/subulana
📱facebook.com/AhmadSyahrinThoriq
ðŸŒÂwww.konsultasislam.com
Sumber FB Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq
10 Oktober 2022 pada 07.03 ·





