Bid'ah Hasanah adalah Sunnah Nabi
BID"AH HASANAH ADALAH SUNNAH NABI.
DALAM IJTIHAD PARA SAHABAT DAN IJTIHAD PARA ULAMA
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda:
عَنْ جَرÙيْر٠بْن٠عَبْد٠الله٠الْبَجَلÙÙŠÙÙ‘ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسÙوْل٠الله٠صلى الله عليه وسلم مَنْ سَنَّ ÙÙÙŠ Ø§Ù’Ù„Ø¥ÙØ³Ù’لاَم٠سÙنَّةً ØÙŽØ³ÙŽÙ†ÙŽØ©Ù‹ Ùَلَه٠أَجْرÙهَا وَأَجْر٠مَنْ عَمÙÙ„ÙŽ بÙهَا بَعْدَه٠مÙنْ غَيْر٠أَنْ ÙŠÙŽÙ†Ù’Ù‚ÙØµÙŽ Ù…Ùنْ Ø£ÙØ¬ÙوْرÙÙ‡Ùمْ شَيْءٌ وَمَنْ سَنَّ ÙÙÙŠ Ø§Ù’Ù„Ø¥ÙØ³Ù’لاَم٠سÙنَّةً سَيÙّئَةً كَانَ Ø¹ÙŽÙ„ÙŽÙŠÙ’Ù‡Ù ÙˆÙØ²Ù’رÙهَا ÙˆÙŽÙˆÙØ²Ù’ر٠مَنْ عَمÙÙ„ÙŽ بÙهَا مَنْ بَعْدَه٠مÙنْ غَيْر٠أَنْ ÙŠÙŽÙ†Ù’Ù‚ÙØµÙŽ Ù…Ùنْ أَوْزَارÙÙ‡Ùمْ شَيْءٌ
رواه مسلم
“Jarir bin Abdullah al-Bajali radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang memulai perbuatan baik dalam Islam, maka ia akan memperoleh pahalanya serta pahala orang-orang yang melakukannya sesudahnya tanpa dikurangi sedikitpun dari pahala mereka. Dan barangsiapa yang memulai perbuatan jelek dalam Islam, maka ia akan memperoleh dosanya dan dosa orang-orang yang melakukannya sesudahnya tanpa dikurangi sedikitpun dari dosa mereka.†(HR. Muslim [1017])
ALLAH DAN NABI TIDAK MELARANG BID"AH HASANAH.
Allah berfirman:
“Apa yang Rasulullah berikan pada kalian ambillah dan apa yang Rasulullah larang tinggalkanlah."
(Q.S. Al-Hasyr (59) : 7)
Jelas bahwa nabi telah memberi ridho kepada para sahabat termasuk Muadz bin Jabal untuk berijtihad /Bi'dah hasanah dan disunnahkan diikuti oleh umat.
Maka ketahuilah bahwa setiap ijtihad pasti berbeda baik antara sahabat ataupun ulama dalam tatacara, tetapi tetap berkoridor hukum syariat syar"i.
NABI MERIDHOI DAN MEMUJI BID'AH HASANAH /IJTIHAD.
Dari Mu’adz bin Jabal, bahwasanya Rasulullah ketika mengutusnya ke Yaman bertanya kepada Muadz: “Bagaimana caranya engkau memutuskan perkara yang dibawa ke hadapanmu?â€
“Saya akan memutuskannya menurut yang tersebut dalam Kitabullahâ€; kata Muadz.
Nabi bertanya lagi: “Kalau engkau tidak menemukannya dalam Kitabullah, bagaimana?â€
Jawab Muadz: “Saya akan memutuskannya menurut Sunnah Rasulâ€.
Nabi bertanya lagi: “Kalau engkau tak menemui itu dalam sunnah Rasul, bagaimana?â€
Muadz menjawab: “Ketika itu saya akan ber-ijtihad, tanpa bimbang sedikitpunâ€.
Mendengar jawaban itu Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam meletakkan tangannya ke dadanya dan berkata:
“Semua puji bagi Allah yang telah memberi taufiq utusan Rasulullah sehingga menyenangkan hati RasulNya.â€
(Hadits Riwayat Imam Tirmidzi dan Abu Daud – Sahih Tirmidzi juz II, hal. 68-69,Sunah Abu Daud Juz III hal 303).
SIAPAPUN YANG MENEMPUH JEJAKARA SAHABAT DALAM BERIJTIHAD /BID"AH HASANAH MAKA NABI MERIDHOI.
Dalam Sunan Ibnu Majah :
قيل هم الأربعة وقيل بل هم ومن سار سيرتهم من أئمة الإسلام المجتهدين ÙÙŠ الأØÙƒØ§Ù… ÙØ¥Ù†Ù‡Ù… Ø®Ù„ÙØ§Ø¡ الرسول عليه الصلاة والسلام ÙÙŠ إعلاء الØÙ‚ وإØÙŠØ§Ø¡ الدين وإرشاد الخلق إلى الصراط المستقيم
“Dikatakan mereka itu (khulafa’ur-Rasyidin) adalah yg empat (Abu Bakar, Umar, Utsman, & Ali), dan dikatakan bahkan mereka itu adalah khalifah yg empat dan siapa saja yg menempuh jejak mereka dari para Imam (pemimpin) Islam yg berijtihad (mujtahidin) dalam hal hukum, maka sesungguhnya mereka itu adalah khulafa’ur-Rasul (pengganti Rasulullah Shalallahu Alaihi wassallam ) yg meninggikan kebenaran, menghidupkan agama, dan membimbing umat kepada jalan yg lurus.â€
(HR : imam Sunan Ibnu Majah)
Berkata Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu:
مَنْ كَانَ Ù…ÙنْكÙمْ Ù…ÙØ³Ù’تَنًّا ÙَلْيَسْتÙنَّ بÙمَنْ قَدْ مَاتَ، ÙÙŽØ¥Ùنَّ الْØÙŽÙŠÙ‘ÙŽ لَا ØªÙØ¤Ù’مَن٠عَلَيْه٠الْÙÙØªÙ’Ù†ÙŽØ©ÙØŒ Ø£ÙوْلَئÙÙƒÙŽ أَصْØÙŽØ§Ø¨Ù Ù…ÙØÙŽÙ…Ù‘ÙŽØ¯Ù ØµÙŽÙ„Ù‘ÙŽÙ‰ الله٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ، كَانÙوْا Ø£ÙŽÙْضَلَ هَذÙه٠الأÙÙ…Ù‘ÙŽØ©ÙØŒ وَأَبَرَّهَا Ù‚ÙÙ„Ùوْباً، وَأَعْمَقَهَا عÙلْماً، وَأَقَلَّهَا تَكَلّÙÙØ§Ù‹ØŒ قَوْمٌ اخْتَارَهÙÙ…Ù Ø§Ù„Ù„Ù‡Ù Ù„ÙØµÙØÙ’بَة٠نَبÙيّÙÙ‡ÙØŒ ÙˆÙŽØ¥Ùقَامَة٠دÙيْنÙÙ‡ÙØŒ ÙَاعْرÙÙÙوْا Ù„ÙŽÙ‡Ùمْ ÙَضْلَهÙمْ، ÙˆÙŽØ§ØªÙ‘ÙŽØ¨ÙØ¹ÙوْهÙمْ ÙÙيْ آثَارÙÙ‡Ùمْ، وَتَمَسَّكْوْا بÙمَا اسْتَطَعْتÙمْ Ù…Ùنْ أَخْلَاقÙÙ‡Ùمْ وَدÙيْنÙÙ‡Ùمْ، ÙÙŽØ¥ÙنَّهÙمْ كَانÙوْا عَلَى Ø§Ù„Ù’Ù‡ÙØ¯ÙŽÙ‰ Ø§Ù„Ù’Ù…ÙØ³Ù’تَقÙيْمÙ
“Barangsiapa di antara kalian mengikuti suatu jejak (sunnah) hendaklah ia mengikuti jejak orang yang telah meninggal, karena sesungguhnya orang yang masih hidup tidak dijamin terpelihara dari fitnah. Itulah mereka para Sahabat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Mereka adalah orang-orang yang paling utama di antara umat ini, hati-hati mereka paling berbakti, ilmu mereka paling mendalam dan paling sedikit takallufnya (membebani diri dalam beramal). Mereka adalah suatu kaum yang telah dipilh Allah untuk mendampingi Nabi-Nya dan menegakkan agama-Nya, maka kenalilah akan keutamaan mereka, ikutilah jejak mereka dan berpegang teguhlah pada akhlak serta agama semampumu, karena sesungguhnya mereka berada di atas petunjuk yang lurus.†(Sittu Durar Min Ushuli Ahlil Atsar hal. 66-67).
Allah mengabarkan kepada kita, mengenai ridha-Nya kepada orang yang mengikuti para sahabat dengan baik dan menjanjikan pahala yang besar kepada mereka:
وَالسَّابÙÙ‚Ùونَ الْأَوَّلÙونَ Ù…ÙÙ†ÙŽ الْمÙÙ‡ÙŽØ§Ø¬ÙØ±Ùينَ وَالْأَنْصَار٠وَالَّذÙينَ اتَّبَعÙوهÙمْ Ø¨ÙØ¥ÙØÙ’سَان٠رَضÙÙŠÙŽ اللَّه٠عَنْهÙمْ وَرَضÙوا عَنْه٠وَأَعَدَّ Ù„ÙŽÙ‡Ùمْ جَنَّات٠تَجْرÙÙŠ تَØÙ’تَهَا Ø§Ù„Ù’Ø£ÙŽÙ†Ù’Ù‡ÙŽØ§Ø±Ù Ø®ÙŽØ§Ù„ÙØ¯Ùينَ ÙÙيهَا أَبَدًا Ûš ذَٰلÙÙƒÙŽ الْÙَوْز٠الْعَظÙيمÙ
“Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agungâ€. (At-Taubah [9] : 100).
SEBAGAIMANA NABI TELAH MERIDHOI IJTIHAD /BID"AH HASANAH PARA SAHABAT DAN RIDHO PULA KEPADA ULAMA YANG ITTIBA JEJAK SAHABAT DALAM BERIJTIHAD /BID"AH HASANAH MAKA HAL TERSEBUT MENJADI PEMBERIAN NABI YANG HARUS DIIKUTI DAN DIKERJAKAN SEMAMPUNYA, MENJADI SUNNAH NABI.
عَنْ أَبÙيْ Ù‡ÙØ±ÙŽÙŠÙ’رَةَ رَضÙÙŠÙŽ الله٠عَنْه٠قَالَ: Ø³ÙŽÙ…ÙØ¹Ù’ت٠رَسÙوْلَ الله٠صَلَّى الله٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ ÙŠÙŽÙ‚ÙوْلÙ: مَا نَهَيْتÙÙƒÙمْ عَنْه٠ÙÙŽØ§Ø¬Ù’ØªÙŽÙ†ÙØ¨ÙÙˆÙ’Ù‡ÙØŒ وَمَا أَمَرْتÙÙƒÙمْ بÙÙ‡Ù ÙَأْتÙوْا Ù…Ùنْه٠مَا اسْتَطَعْتÙمْ، ÙÙŽØ¥Ùنَّمَا أَهْلَكَ الَّذÙيْنَ Ù…Ùنْ قَبْلÙÙƒÙمْ كَثْرَة٠مَسَائÙÙ„ÙÙ‡Ùمْ وَاخْتÙلاَÙÙÙ‡Ùمْ عَلَى أَنْبÙيَائÙÙ‡Ùمْ.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , dia berkata: “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,‘Apa saja yang aku larang terhadap kalian, maka jauhilah. Dan apa saja yang aku perintahkan kepada kalian, maka kerjakanlah semampu kalian. Sesungguhnya apa yang membinasakan umat sebelum kalian hanyalah karena mereka banyak bertanya dan menyelisihi Nabi-nabi mereka’.†[Diriwayatkan oleh al-Bukhâri dan Muslim].
Hadits di atas dengan redaksi seperti itu diriwayatkan oleh Muslim dan ath-Thahâwi[1] dari riwayat az-Zuhri dan Sa’îd bin al-Musayyib dan Abu Salamah dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu.
Hadits di atas juga diriwayatkan dari beberapa jalan, dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dengan lafazh: ذَرÙوْنÙيْ مَا تَرَكْتÙÙƒÙمْ، ÙÙŽØ¥Ùنَّمَا Ù‡ÙŽÙ„ÙŽÙƒÙŽ مَنْ كَانَ قَبْلَكÙمْ Ø³ÙØ¤ÙŽØ§Ù„ÙÙ‡Ùمْ وَاخْتÙلاَÙÙÙ‡Ùمْ عَلَى أَنْبÙيَاءÙÙ‡Ùمْ، ÙÙŽØ¥ÙØ°ÙŽØ§ نَهَيْتÙÙƒÙمْ عَنْ شَيْء٠ÙÙŽØ§Ø¬Ù’ØªÙŽÙ†ÙØ¨ÙÙˆÙ’Ù‡ÙØŒ ÙˆÙŽØ¥ÙØ°ÙŽØ§ أَمَرْتÙÙƒÙمْ Ø¨ÙØ´ÙŽÙŠÙ’ء٠ÙَأْتÙوْا Ù…Ùنْه٠مَا اسْتَطَعْتÙمْ.
Biarkan aku terhadap apa yang aku tinggalkan pada kalian, karena sesungguhnya orang-orang sebelum kalian binasa oleh pertanyaan dan penentangan mereka kepada nabi-nabi mereka. Jika aku melarang sesuatu terhadap kalian, jauhilah. Dan jika aku memerintahkan sesuatu kepada kalian, kerjakanlah semampu kalian
Allah dan nabi ridho kepada para sahabat yang berijtihad/bid"ah hasanah.
Allah dan nabi pun ridho kepada pada ulama yang mengikuti cara pengambilan merumuskan hukum ijtihad /bid"ah hasanah sebagaimana menempuh hukum ittiba para sahabat dan disunnahkan untuk diikuti.
Dengan demikian jelaslah bahwa ijtihad /bid"ah hasanah para sahabat dan ulama tersebut adalah Sunnah nabi.
Silahkan salin /copas /Share.
"" "" - - "" ""
Abdillah Latief/BY/BT/Abduh Ariqin.
Baca juga kajian Sunnah berikut :
- Kuburan Di Indonesia Menyalahi Sunnah?
- Bercelak di Hari Asyura Adakah Kesunnahannya?
- Bukan Kembali Kepada Quran dan Sunnah
- Hidayah Sunnah Ala Wahhabi
- Amalan Sunnah Hari Raya Idul Fitri
Sumber FB Ustadz : Abdillah Latief
6 Agustus 2021