Menguasai Tuduhan Bidah
Menguasai Tuduhan Bidah
Persatuan Guru NU se Malang Selatan mengadakan peningkatan kompetensi guru di bidang Aswaja. Mereka tidak lagi dalam tingkatan mengamalkan tapi sudah mendakwahkan ajaran Aswaja. Alhamdulillah tadi siang saya meng-upgrade pada tahap menjadi pembela ajaran Aswaja.
Selama saya menulis buku-buku dalil Amaliah Aswaja tuduhan bidah dapat dikelompokkan pada 4 tema besar. Jika anda memiliki kemampuan penguasaan bahan ke empat tema tersebut akan mampu mempertahankan hujah dan memantapkan pada warga Nahdliyyin.
1. Hadis Daif
Soal Talqin, baca Yasin, baca Quran di makam dan sebagainya selalu dituduh bidah karena hadisnya daif. Cukup dijawab bahwa ulama Salaf yang ahli di bidang hadis pun juga mengamalkan hadis daif:
وقد ثبت عنالإمام Ø£ØÂمد وغيره منالأئمة أنهم قالوا إذا روينا ÙÂيالØÂلال والØÂرام شددنا وإذا روينا ÙÂيالÙÂضائل ونØÂوها تساهلنا
Telah tetap dari Imam Ahmad dan imam yang lain: “Bila kami meriwayatkan dari Nabi tentang hukum halal dan haram, maka kami sangat selektif dalam hal sanad. Jika kami meriwayatkan keutamaan amal dan selain hukum, maka kami tidak selektif†(Al-Hafidz Ibnu Hajar, Qaul Musaddad, 1/11)
2. Dalil Qiyas
Di Fikih Syafi'i ada metode Qiyas sebagai salah satu sumber hukum setelah Qur'an, Hadis dan Ijmak. Mana dalil keabsahan Qiyas? Yaitu terdapat dalam Firman Allah:
قَوْلÙÂه٠: { Ø£ÙŽØ·ÙÂيْعÙÂواْ اللهَ ÙˆÙŽØ£ÙŽØ·ÙÂيْعÙÂواْ الرَّسÙÂوْلَ } يَدÙÂلّ٠عَلَى ÙˆÙÂجÙÂوْب٠مÙÂتَابَعَة٠الْكÙÂتَاب٠وَالسّÙÂنَّة٠. قَوْلÙÂه٠: { ÙˆÙŽØ£ÙÂوْلÙÂÙ‰ الْأمْر٠مÙÂنْكÙÂمْ } يَدÙÂلّ٠عÙÂنْدَنَا عَلَى أَنَّ Ø¥ÙÂجْمَاعَ الْأÙÂمَّة٠ØÂÙÂجَّةٌ ... قَوْلÙÂه٠: { ÙÂÙŽØ¥ÙÂنْ تَنَازَعْتÙÂمْ ÙÂÙÂÙ‰ شَىْء٠ÙÂَرÙÂدّÙÂوْه٠إÙÂÙ„ÙŽÙ‰ الله٠وَالرَّسÙÂوْل٠} يَدÙÂلّ٠عÙÂنْدَنَا عَلَى أَنَّ الْقÙÂيَاسَ ØÂÙÂجَّةٌ
“Firman Allah (ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul) menunjukkan kewajiban mengikuti al-Quran dan Hadis. Firman Allah (dan ulil amri) menunjukkan bagi kita bahwa Ijma’ umat Islam adalah sebuah hujjah. Dan firman Allah (jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu...) menunjuk-kan bagi kita bahwa QIYAS adalah sebuah hujjah†(Tafsir Al-Kabir 5/248-251)
Hasil ijtihad Qiyas ini sangat banyak sekali, mulai mengeraskan niat salat, qadha' salat mayit, azan di kuburan dan lainnya.
3. Keabsahan Tradisi Dalam Agama
Bagi yang pernah belajar Ilmu Ushul Fikih dan Kaidah Fikih akan mengerti bahwa Tradisi dapat diterima untuk diamalkan selama tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Di antaranya adalah yang dijelaskan oleh Syekh Khatib Asy-Syirbini:
ÙˆÙŽØÂÙŽÙƒÙŽÙ‰ الْمÙÂصَنّÙÂÙÂÙ ÙÂÙÂيشَرْØÂ٠مÙÂسْلÙÂم٠وَالْأَذْكَار٠وَجْهًا أَنَّ ثَوَابَ الْقÙÂرَاءَة٠يَصÙÂل٠إلَى الْمَيّÙÂت٠كَمَذْهَب٠الْأَئÙÂمَّة٠الثَّلَاثَة٠، وَاخْتَارَه٠جَمَاعَةٌ Ù…ÙÂنْ الْأَصْØÂَاب٠مÙÂنْهÙÂمْ ابْن٠الصَّلَاØÂÙ ØŒ وَالْمÙÂØÂÙÂبّ٠الطَّبَرÙÂيّ٠، وَابْن٠أَبÙÂيالدَّم٠، وَصَاØÂÙÂب٠الذَّخَائÙÂر٠، وَابْن٠أَبÙÂيعَصْرÙÂون٠، وَعَلَيْه٠عَمَل٠النَّاس٠، وَمَا رَآه٠الْمÙÂسْلÙÂÙ…ÙÂونَ ØÂَسَنًا ÙÂÙŽÙ‡ÙÂÙˆÙŽ عÙÂنْدَ اللَّه٠ØÂَسَنٌ
“Al-Nawawi menyebutkan suatu pendapat Syafiiyah dalam Syarah Muslim dan Adzkar bahwa pahala bacaan alâ€â€Quran bisa sampai kepada mayit, seperti tiga madzhab yang lain. Pendapat ini dipilih oleh ulama Syafiiyah diantaranya Ibnu Shalah, Muhib al-Thabari, Ibnu Abi ad-Dam, pengarang al-Dzakhair, Ibnu Abi Ashrun. Inilah yang diamalkan umat Islam. Apa yang dilihat baik oleh umat Islam, maka baik pula bagi Allah†(Mughni al-Muhtaj 11/220)
Di bagian ini kita sering distigma dengan kalangan "Tradisionalis, Aswaja disingkat "Asli Warisan Jawa", dan lainnya. Sekali lagi Tradisi bisa diterima asalkan tidak ada unsur keharaman di dalamnya.
4. Ibadah Mahdhah
Di poin keempat inilah yang paling banyak mendapat tuduhan bidah. Semua ibadah dianggap sama sehingga setiap ada ijtihad di dalam agama dituduh bidah.
Bagi Fikih Syafi'i khususnya, ada ibadah Mahdhah yang secara tuntunan dan pengamalan sudah final dari Nabi, sehingga tidak ada peluang ijtihad karena dalilnya sudah jelas dan gamblang, misalnya jumlah rakaat salat.
Tapi ada juga ibadah Ghairu Mahdhah, dalil umumnya ada tetapi teknis pelaksanaannya terjadi beda pendapat di kalangan ulama, misalnya jumlah rakaat Tarawih, mayoritas mengatakan 20 rakaat, ada yang mengatakan 8 rakaat, bahkan ada yang lebih banyak dalam Mazhab Maliki:
وَذَكَرَ ابْن٠الْقَاسÙÂم٠عَنْ مَالÙÂك٠أَنَّه٠كَانَ يَسْتَØÂْسÙÂن٠سÙÂتًّا وَثَلَاثÙÂيْنَ رَكْعَةً وَالْوÙÂتْر٠ثَلَاثٌ … وَذَكَرَ ابْن٠الْقَاسÙÂم٠عَنْ مَالÙÂك٠أَنَّه٠اْلأَمْر٠الْقَدÙÂيْم٠: يَعْنÙÂيالْقÙÂيَامَ بÙÂسÙÂتّ٠وَثَلَاثÙÂيْنَ رَكْعَةً
“Ibnu Qasim menyebutkan dari Imam Malik bahwa beliau menilai baik (salat Tarawih) 36 rakaat dan witir 3 rakaat… Ibnu Qasim menyebutkan dari Imam Malik bahwa hal tersebut adalah sesuatu yang dahulu, yakni Tarawih 36 rakaat†(Bidayat al-Mujtahid, 1/312)
Di ranah inipun pendapat Mufti Saudi membernarkan amalan Tarawih di Makah padahal tidak dilakukan oleh Nabi:
هذا عمل ØÂسنÙÂيقرأ الإمام كل ليلة جزءا أو أقل ... وهكذا دعاء الختم ÙÂعله الكثير منالسل٠الصالؠ، وثبت عنأنس - رضيالله عنه - خادم النبي- صلى الله عليه وسلم - أنه ÙÂعله ØŒ ÙˆÙÂيذلك خير كثير والمشروع للجماعة أنيؤمنوا على دعاء الإمام رجاء أنيتقبل الله منهم
Khataman Quran saat Tarawih ini adalah AMAL YANG BAGUS. Juga membaca doa khatam sudah diamalkan oleh banyak ulama Salaf, Anas bin Malik. Bagi makmum dianjurkan membaca Amin (Majmu’ Fatawa Bin Baz 11/388)
• Alhamdulillah bisa sowan Pimpinan Unira dan Sekjen PBNU Gus Imron Hamid Sekretaris PerguNU Jatim Ust Ahmad Faqih Wakil Ketua PerguNU Malang Ust Abdur Rosyid Asadullah
Sumber FB Ustadz : Ma'ruf Khozin
18 September 2022 pada 21.56 ·