Meremehkan Ibadah Sunnah
MEREMEHKAN IBADAH SUNNAH
Al Hafidz al Imam Ibnu Hajar al Asqalani rahimahullah berkata :
وقد كان صدر Ø§Ù„ØµØØ§Ø¨Ø© ومن تبعهم؛ يواظبون على السنن مواظبتهم على Ø§Ù„ÙØ±Ø§Ø¦Ø¶ØŒ ولا ÙŠÙØ±Ù‚ون بينهما ÙÙŠ اغتنام ثوابهما.
"Dahulu para sahabat nabi yang terpilih dan orang-orang yang mengikuti mereka senantiasa merutinkan amalan sunnah, sebagaimana mereka merutinkan amalan wajib. Dan mereka tidak membedakan antara keduanya dalam mengambil manfaat pahalanya".
Al imam Qurthubi rahimahullah berkata :
من داوم على ترك السنن كان نقصاً ÙÙŠ دينه، ÙØ¥Ù† كان تركها تهاوناً بها ورغبة عنها كان ذلك ÙØ³Ù‚اً
"Siapa yang selalu meninggalakan amalan sunnah, itu adalah bentuk kekurangan pada agamanya. Dan jika alasannya meninggalkan yang sunnah karena ada unsur peremehan dan tidak menyukainya maka ia orang yang fasik. "
Imam Ahmad rahimahullah pernah ditanya tentang keadaan seseorang yang enggan dari mengerjakan shalat Witir, maka beliau menjawab :
هذا رجل سوء
"Dia itu orang yang buruk."
Fathul Bari (3/265), Tabaqat al Hanabilah (1/339)
•┈┈•••○○â༺ⒶⓈⓉ༻â○○•••┈┈•
من رغب عن سنتي Ùليس مني
“Barangsiapa membenci sunnahku, maka dia itu bukan dari golonganku.†(HR. Bukhari Muslim)
Wallahu a'lam.
Baca juga kajian Sunnah berikut :
- Benarkah Doa Setelah Shalat Tidak Disunnahkan?
- Mazhab Muncul Karena Jauh dari Sunnah?
- Kembali ke al-Quran dan Sunnah, Untuk Siapa?
- Disunatkan Pembacaan Al-Quran di Sisi Kubur
- Shalat Jama'ah Sunnah Muakkadah
Sumber FB : Ahmad Syahrin Thoriq
17 Maret 2022 ·