Keutamaan Tobat dan Istigfar
KEUTAMAAN TOBAT DAN ISTIGFAR
Kandungan dua amalan ini sangat besar faedahnya.
“Ibnu Shubayh berkata :
شَكَا رَجÙÙ„ÙŒ Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ الْØÙŽØ³ÙŽÙ†Ù Ø§Ù„Ù’Ø¬ÙØ¯Ùوبَةَ Ùَقَالَ Ù„ÙŽÙ‡Ù: اسْتَغْÙÙØ±Ù اللَّهَ. وَشَكَا آخَر٠إÙلَيْه٠الْÙَقْرَ Ùَقَالَ Ù„ÙŽÙ‡Ù: اسْتَغْÙÙØ±Ù اللَّهَ. وَقَالَ لَه٠آخَرÙ. ادْع٠اللَّهَ أَنْ يَرْزÙÙ‚ÙŽÙ†ÙÙŠ وَلَدًا، Ùَقَالَ Ù„ÙŽÙ‡Ù: اسْتَغْÙÙØ±Ù اللَّهَ. وَشَكَا Ø¥Ùلَيْه٠آخَر٠جَÙَاÙÙŽ Ø¨ÙØ³Ù’تَانÙÙ‡ÙØŒ Ùَقَالَ Ù„ÙŽÙ‡Ù: اسْتَغْÙÙØ±Ù اللَّهَ. ÙÙŽÙ‚Ùلْنَا Ù„ÙŽÙ‡Ù ÙÙÙŠ ذَلÙÙƒÙŽØŸ Ùَقَالَ: مَا Ù‚Ùلْت٠مÙنْ عÙنْدÙÙŠ شَيْئًا، Ø¥Ùنَّ اللَّهَ تَعَالَى ÙŠÙŽÙ‚Ùول٠ÙÙÙŠ سÙورَةÙ†نÙÙˆØÙâ€: اسْتَغْÙÙØ±Ùوا رَبَّكÙمْ Ø¥Ùنَّه٠كانَ غَÙَّاراً. ÙŠÙØ±Ù’سÙل٠السَّماءَ عَلَيْكÙمْ Ù…ÙØ¯Ù’راراً.
“Ada seorang lelaki mengeluhkan kepada Al-Hasan Al-Bashri tentang musim kering, maka Al-Hasan berkata kepadanya, “Beristighfarlah !â€. Lalu ada lelaki yang lain mengeluhkan kepadanya tentang kemiskinannya. Maka Al-Hasan berkata, “Beristighfarlah !â€. Lalu datang lelaki yang lain seraya berkata, “Doakanlah untukku agar Allah menganugerahkan bagiku anakâ€. Maka Al-Hasan berkata kepadanya, “Beristighfarlah !â€. Lalu datang lelaki yang lain yang mengeluhkan akan kebunnya yang kering. Maka Al-Hasan berkata kepadanya. “Beristighfarlah !â€.
Kamipun berkata kepadanya tentang jawabannya tersebut, maka Al-Hasan berkata, “Aku sama sekali tidak berpendapat dengan pendapat pribadi, sesungguhnya Allah berfirman dalam surat Nuh :
‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai†(Kisah ini disebutkan oleh AL-Qurthubi dalam tafsirnya pada tafsir surat Nuh)
Berdosa dan bersalah merupakan sifat yang pasti menyertai manusia. Sebagaimana namanya manusia pasti lapar dan haus, demikian juga manusia pasti berdosa. Bagaimanapun ia berusaha menghindarkan diri dari dosa ia tidak akan mampu….karena berdosa adalah sifat dasar manusia.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
ÙƒÙلّ٠ابْن٠آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْر٠الْخَطَّائÙينَ التَّوَّابÙونَ
“Seluruh anak Adam berdosa, dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah yang bertaubat†(HR Ibnu Maajah no 4241)
Dalam hadits qudsi, Allah berfirman,
يا عبادي! إنَّكم ØªÙØ®Ø·Ø¦ÙˆÙ† بالليل والنهار، وأنا Ø£ØºÙØ±Ù الذنوبَ جميعاً، ÙØ§Ø³ØªØºÙروني Ø£ØºÙØ±Ù’ لكم
“Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian berdosa siang dan malam, dan Aku maha mengampuni dosa, maka mintalah ampunan kepadaKu niscaya Aku akan mengampuni kalian†(HR Muslim)
Salafunas Sholeh rahimahullah berkata :
كل إنسان يخطئ، ولا مجال [للبراءة] من الخطأ؛ لأن الله عز وجل ØÙŠÙ†Ù…ا خلق ملائكة وخلق بشراً Ùقد قدر على هؤلاء البشر أن يخطئوا رغم أنوÙهم… لا يمكن أن يتخلص، لماذا؟ لأنه إنسان ليس مَلَكاً
“Semua manusia bersalah, ia tidak bisa berlepas diri dari kesalahan, karena Allah tatkala menciptakan malaikat dan menciptakan manusia, maka Allah telah menggariskan terhadap manusia bahwasanya mereka bersalah, bagaimanapun juga…, seorang manusia tidak akan terlepaskan dari dosa, kenapa?, karena ia seorang manusia dan bukan malaikatâ€
Allah menciptakan seorang hamba dengan sifat berdosa karena ada maslahat yang sangat Allah cintai, yaitu bertaubatnya dan kembalinya sang hamba kepada Allah.
Sungguh Allah sangat gembira dengan bertaubatnya seorang hamba, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
لله أشد ÙØ±ØØ§ بتوبة عبده ØÙŠÙ† يتوب إليه من Ø£ØØ¯ÙƒÙ… كان على راØÙ„ته بأرض Ùلاة ÙØ§Ù†Ùلتت منه وعليها طعامه وشرابه ÙØ£ÙŠØ³ منها ÙØ£ØªÙ‰ شجرة ÙØ§Ø¶Ø·Ø¬Ø¹ ÙÙŠ ظلها قد أيس من راØÙ„ته ÙØ¨ÙŠÙ†Ø§ هو كذلك إذا هو بها قائمة عنده ÙØ£Ø®Ø° بخطامها ثم قال من شدة Ø§Ù„ÙØ±Ø اللهم أنت عبدي وأنا ربك أخطأ من شدة Ø§Ù„ÙØ±Ø
“Sungguh Allah lebih bergembira dengan taubat hambaNya tatkala bertaubat kepadaNya, daripada gembiranya salah seorang dari kalian yang bersama tunggangannya di padang pasir tiba-tiba tunggangannya tersebut hilang, padahal makanan dan minuman (perbekalan safarnya) berada di tunggangannya tersebut. Ia pun telah putus asa dari tunggangannya tersebut, lalu iapun mendatangi sebuah pohon lalu berbaring dibawah pohon tersebut (menunggu ajal menjemputnya-pen). Tatkala ia sedang demikian tiba-tiba tunggangannya muncul kembali dan masih ada perbekalannya, maka iapun segera memegang tali kekang tunggangannya, lalu ia berkata karena sangat gembiranya, “Ya Allah sesungguhnya Engkau adalah hambaku dan aku adalah tuhanmuâ€
Ia salah berucap karena sangat gembiranya†(HR Muslim 2747)
Bahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menegaskan bahwa memang diantara tujuan penciptaan manusia adalah Allah menjadikan mereka makhluk yg pasti berdosa agar mereka bertaubat, beliau berkata:
وَالَّذÙÙ‰ Ù†ÙŽÙْسÙÙ‰ بÙيَدÙه٠لَوْ لَمْ ØªÙØ°Ù’Ù†ÙØ¨Ùوا لَذَهَبَ اللَّه٠بÙÙƒÙمْ وَلَجَاءَ بÙÙ‚ÙŽÙˆÙ’Ù…Ù ÙŠÙØ°Ù’Ù†ÙØ¨Ùونَ ÙَيَسْتَغْÙÙØ±Ùونَ اللَّهَ ÙَيَغْÙÙØ±Ù Ù„ÙŽÙ‡Ùمْ
“Demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya, kalau kalian tidak berdosa maka Allah akan menjadikan kalian sirna, lalu Allah akan mendatangkan suatu kaum yg mereka berdosa lalu mereka bertaubat kepada Allah lalu Allah mengampuni mereka†(HR Muslim no 7141)
Karenanya tidaklah mengherankan jika seorang hamba berdosa, akan tetapi jika ia tidak bertaubat maka itulah yang membuatnya tercela dan terpuruk. Namun jika ia kemudian bertaubat dan beristighfar maka mulialah dia….
Berikut ini diantara keutamaan dan faedah bertaubat dan beristighfar:
(1) Orang yg bertaubat meraih kecintaan Allah.
Allah berfirman
Ø¥ÙÙ†ÙŽÙ‘ اللَّهَ ÙŠÙØÙØ¨ÙÙ‘ التَّوَّابÙينَ ÙˆÙŽÙŠÙØÙØ¨ÙÙ‘ Ø§Ù„Ù’Ù…ÙØªÙŽØ·ÙŽÙ‡ÙّرÙينَ
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri†(QS Albaqoroh : 222)
(2) Orang yang bertaubat didoakan oleh para malaikat agar diampuni, dilindungi dari adzab neraka dan dimasukan ke dalam surga. Allah berfirman :
الَّذÙينَ ÙŠÙŽØÙ’Ù…ÙÙ„Ùونَ الْعَرْشَ وَمَنْ ØÙŽÙˆÙ’Ù„ÙŽÙ‡Ù ÙŠÙØ³ÙŽØ¨Ù‘ÙØÙونَ Ø¨ÙØÙŽÙ…Ù’Ø¯Ù Ø±ÙŽØ¨Ù‘ÙÙ‡Ùمْ ÙˆÙŽÙŠÙØ¤Ù’Ù…ÙÙ†Ùونَ بÙه٠وَيَسْتَغْÙÙØ±Ùونَ Ù„ÙلَّذÙينَ آمَنÙوا رَبَّنَا ÙˆÙŽØ³ÙØ¹Ù’تَ ÙƒÙلَّ شَيْء٠رَّØÙ’مَةً وَعÙلْمًا ÙَاغْÙÙØ±Ù’ Ù„ÙلَّذÙينَ تَابÙوا وَاتَّبَعÙوا سَبÙيلَكَ ÙˆÙŽÙ‚ÙÙ‡Ùمْ عَذَابَ الْجَØÙيمÙ
(Malaikat-malaikat) yang memikul ‘Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): “Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala,
رَبَّنَا وَأَدْخÙلْهÙمْ جَنَّات٠عَدْن٠الَّتÙÙŠ وَعَدتَّهÙمْ ÙˆÙŽÙ…ÙŽÙ† صَلَØÙŽ Ù…Ùنْ آبَائÙÙ‡Ùمْ وَأَزْوَاجÙÙ‡Ùمْ ÙˆÙŽØ°ÙØ±Ù‘ÙيَّاتÙÙ‡Ùمْ Ø¥Ùنَّكَ أَنتَ الْعَزÙيز٠الْØÙŽÙƒÙيمÙ
ya Tuhan kami, dan masukkanlah mereka ke dalam surga ‘Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang yang saleh di antara bapak-bapak mereka, dan istri-istri mereka, dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (QS Ghoofir : 7-8)
(3) Orang yg bertaubat ditambah rizkinya oleh Allah. Allah berfirman tentang perkataan Nabi Nuuh ‘alaihis salam kepada kaumnya:
ÙÙŽÙ‚Ùلْت٠اسْتَغْÙÙØ±Ùوا رَبَّكÙمْ Ø¥Ùنَّه٠كَانَ غَÙَّارًا ÙŠÙØ±Ù’سÙل٠السَّمَاءَ عَلَيْكÙÙ… Ù…Ù‘ÙØ¯Ù’رَارًا ÙˆÙŽÙŠÙÙ…Ù’Ø¯ÙØ¯Ù’ÙƒÙÙ… Ø¨ÙØ£ÙŽÙ…ْوَال٠وَبَنÙينَ وَيَجْعَل لَّكÙمْ جَنَّات٠وَيَجْعَل لَّكÙمْ أَنْهَارًا
“Aku (Nuuh) katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai†(QS Nuuh : 10-12)
Demikian juga perkataan Nabi Huud ‘alaihis salam kepada kaumnya:
وَيَا قَوْم٠اسْتَغْÙÙØ±Ùوا رَبَّكÙمْ Ø«Ùمَّ تÙوبÙوا Ø¥ÙÙ„ÙŽÙŠÙ’Ù‡Ù ÙŠÙØ±Ù’سÙل٠السَّمَاءَ عَلَيْكÙمْ Ù…ÙØ¯Ù’رَارًا ÙˆÙŽÙŠÙŽØ²ÙØ¯Ù’ÙƒÙمْ Ù‚Ùوَّةً Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ Ù‚ÙوَّتÙÙƒÙمْ وَلا تَتَوَلَّوْا Ù…ÙØ¬Ù’رÙÙ…Ùينَ
“Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa.†(QS Huud : 52)
(4) Orang yang bertaubat dari kemaksiatan yang dia lakukan maka akan keburukan-keburukannya akan dirubah oleh Allah menjadi kebaikan dan memperberat timbangan kebaikannya pada hari kiamat kelak. Allah berfirman :
Ø¥Ùلَّا Ù…ÙŽÙ† تَابَ وَآمَنَ وَعَمÙÙ„ÙŽ عَمَلًا ØµÙŽØ§Ù„ÙØÙ‹Ø§ ÙÙŽØ£ÙولَٰئÙÙƒÙŽ ÙŠÙØ¨ÙŽØ¯Ù‘ÙÙ„Ù Ø§Ù„Ù„Ù‘ÙŽÙ‡Ù Ø³ÙŽÙŠÙ‘ÙØ¦ÙŽØ§ØªÙÙ‡Ùمْ ØÙŽØ³ÙŽÙ†ÙŽØ§ØªÙ وَكَانَ اللَّه٠غَÙÙورًا رَّØÙيمًا
“Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang†(QS Al-Furqoon : 70)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إني لأعلم آخر أهل الجنة دخولا الجنة وآخر أهل النار خروجا منها رجل يؤتى به يوم القيامة Ùيقال اعرضوا عليه صغار ذنوبه ÙˆØ§Ø±ÙØ¹ÙˆØ§ عنه كبارها ÙØªØ¹Ø±Ø¶ عليه صغار ذنوبه Ùيقال عملت يوم كذا وكذا كذا وكذا وعملت يوم كذا وكذا كذا وكذا Ùيقول نعم لا يستطيع أن ينكر وهو مشÙÙ‚ من كبار ذنوبه أن تعرض عليه Ùيقال له ÙØ¥Ù† لك مكان كل سيئة ØØ³Ù†Ø© Ùيقول رب قد عملت أشياء لا أراها ها هنا
“Sesungguhnya aku mengetahui penduduk surga yang paling terakhir masuk surga dan penduduk neraka yang paling terakhir keluar dari neraka. Seorang lelaki yang dihadirkan pada hari kiamat, maka dikatakan : “Paparkanlah kepadanya dosa-dosa kecilnya dan angkatlah (sembunyikanlah dulu) dosa-dosa besarnya !â€. Maka dipaparkanlah kepadanya dosa-dosa kecilnya, maka dikatakan, “Engkau telah melakukan pada hari itu demikian dan demikian, dan pada hari itu demikian dan demikianâ€. Maka ia berkata, “Benarâ€, ia tidak mampu mengelak, sementara ia khawatir jika dibentangkan kepadanya dosa-dosa besarnya. Maka dikatakan kepadanya, “Sesungguhnya bagi engkau setiap keburukan yang kau lakukan digantikan posisinya dengan kebaikanâ€. Maka ia berkata, “Wahai Robku, sungguh aku telah melakukan dosa-dosa yang lain (yaitu dosa-dosa besar-pen) akan tetapi saya tidak melihatnya dipaparkan kepadaku di siniâ€. (HR Muslim no 190). Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tersenyum hingga nampak gigi beliau tatkala meriwayatkan hadits ini.
(5) Taubat bukan hanya menghapuskan dosa-dosa, bahkan merupakan sebab masuk surga
يَا أَيّÙهَا الَّذÙينَ آمَنÙوا تÙوبÙوا Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ اللَّه٠تَوْبَةً نَصÙÙˆØÙ‹Ø§ عَسَى رَبّÙÙƒÙمْ أَنْ ÙŠÙÙƒÙŽÙÙّرَ عَنْكÙمْ سَيÙّئَاتÙÙƒÙمْ ÙˆÙŽÙŠÙØ¯Ù’Ø®ÙÙ„ÙŽÙƒÙمْ جَنَّات٠تَجْرÙÙŠ Ù…Ùنْ تَØÙ’تÙهَا الأنْهَار٠يَوْمَ لا ÙŠÙØ®Ù’زÙÙŠ اللَّه٠النَّبÙيَّ وَالَّذÙينَ آمَنÙوا مَعَه٠نÙورÙÙ‡Ùمْ يَسْعَى بَيْنَ أَيْدÙيهÙمْ ÙˆÙŽØ¨ÙØ£ÙŽÙŠÙ’مَانÙÙ‡Ùمْ ÙŠÙŽÙ‚ÙولÙونَ رَبَّنَا أَتْمÙمْ لَنَا Ù†Ùورَنَا وَاغْÙÙØ±Ù’ لَنَا Ø¥Ùنَّكَ عَلَى ÙƒÙÙ„ÙÙ‘ شَيْء٠قَدÙيرٌ
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: “Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.†(QS At-Tahriim : 😎
(6) Taubat merupakan sebab datangnya kemenangan. Allah berfirman :
وَتÙوبÙوا Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ اللَّه٠جَمÙيعًا أَيّÙهَا Ø§Ù„Ù’Ù…ÙØ¤Ù’Ù…ÙÙ†Ùونَ لَعَلَّكÙمْ تÙÙÙ’Ù„ÙØÙونَ
“Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung†(QS An-Nuur : 31)
(7) Bertaubat menyebabkan terhalangnya adzab. Allah berfirman
وَمَا كَانَ Ø§Ù„Ù„Ù‘ÙŽÙ‡Ù Ù…ÙØ¹ÙŽØ°ÙّبَهÙمْ ÙˆÙŽÙ‡Ùمْ يَسْتَغْÙÙØ±Ùونَ
“Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun†(QS Al-Anfaal : 33)
Para pembaca yang budiman, sungguh jika kita merenungkan diri kita…maka sungguh kita sangat sadar bahwa dosa yang kita lakukan sangat banyak dan bervariasi….dan pasti tercatat di sisi Allah
Sementara amalan sholeh yang kita lakukan sangatlah sedikit… itupun entah diterima atau tidak…
Sungguh diantara karunia yang Allah berikan kepada kita adalah Allah mensyari’atkan ibadah yang sangat agung dan mudah…yaitu bertaubat dan beristighfar.
Ibadah yang sangat kita andalkan dan kita harapkan bisa menghapus dosa-dosa kita yang telah bertumpuk-tumpuk. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
Ø·Ùوْبَى Ùلمَنْ وَجَدَ ÙÙÙŠ صَØÙيْÙَتÙÙ‡Ù Ø§Ø³Ù’ØªÙØºÙ’Ùَارًا ÙƒÙŽØ«Ùيْرًا.
“Sungguh beruntung seseorang yang mendapati pada catatan amalnya istighfar yang banyak†(HR Ibnu Maajah no 3818)
Barakallah fikum.
Semoga Allah memberikan hidayah dan Taufiq Nya untuk kita semua
Sumber FB Ustadz : Alhabib Quraisy Baharun
22 Juni 2021 pada 10.22 ·