Terima Pemberian

TERIMA PEMBERIAN
[Ngaji Syajarah Ma'arif].
Kaidahnya:
"Jika kita diberi sesuatu oleh orang lain tanpa berharap atau tanpa rasa sangat ingin memiliki (kumecer, Jawa), maka sebaiknya diterima. Tetapi jika sebaliknya, maka hendaklah jangan ikuti nafsumu serakahmu".
"Rizki yang datang dari pemberian orang tanpa kita tama', sangat berharap diberi, atau keserakahan memiliki, adalah rizki yang berkah. Yang sebaliknya adalah tidak berkah".
Dalam sebuah hadits disebutkan:
أَنَّ رَسÙÂولَ اَللَّه٠صلى الله عليه وسلم كَانَ ÙŠÙÂعْطÙÂيعÙÂمَرَ اَلْعَطَاءَ, ÙÂÙŽÙŠÙŽÙ‚ÙÂولÙÂ: أَعْطÙÂه٠أَÙÂْقَرَ Ù…ÙÂنّÙÂÙŠ, ÙÂÙŽÙŠÙŽÙ‚ÙÂولÙÂ: “خÙÂذْه٠ÙÂَتَمَوَّلْهÙÂ,أَوْ تَصَدَّقْ بÙÂÙ‡ÙÂ, وَمَا جَاءَكَ Ù…ÙÂنْ هَذَا اَلْمَالÙÂ, وَأَنْتَ غَيْر٠مÙÂشْرÙÂÙÂ٠وَلَا سَائÙÂل٠ÙÂÙŽØ®ÙÂذْهÙÂ, وَمَا لَا ÙÂَلَا تÙÂتْبÙÂعْه٠نَÙÂْسَكَâ€Â
"Sesungguhnya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah memberikan sesuatu kepada Umar bin Khattab. Lalu ia berkata: "Berikanlah pada orang yang lebih membutuhkan daripada diriku.†Kemudian Rasulullah bersabda: “Ambillah, lalu jadikan sebagai uangmu atau sedekahlah. Apa yang datang kepadamu dari harta seperti ini, padahal engkau tidak sangat berharap [berkeinginan diberi] dan tidak pula memintanya, maka ambillah. Jika tidak demikian, maka jangan turuti nafsumu". [HR. Muslim]
Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda:
Ø¥ÙÂنَّ هَذَا الْمَالَ خَضÙÂرَةٌ ØÂÙÂلْوَةٌ ÙÂَمَنْ أَخَذَه٠بÙÂسَخَاوَة٠نَÙÂْس٠بÙÂورÙÂÙƒÙŽ لَه٠ÙÂÙÂيه٠وَمَنْ أَخَذَه٠بÙÂØ¥ÙÂشْرَاÙÂ٠نَÙÂْس٠لَمْ ÙŠÙÂبَارَكْ لَه٠ÙÂÙÂيه٠كَالَّذÙÂييَأْكÙÂل٠وَلَا يَشْبَع٠الْيَد٠الْعÙÂلْيَا خَيْرٌ Ù…ÙÂنْ الْيَد٠السّÙÂÙÂْلَى
"Sesungguhnya harta itu [seperti buah yang berwarna] hijau lagi manis, maka barangsiapa yang mencarinya dengan kedermawanan dirinya [tanpa meminta-minta, tanpa berharap, tanpa memaksa, tanpa keserakahan], maka harta itu akan memberkahinya. Namun barangsiapa yang mencarinya dengan keserakahan [berharap, meminta-minta dll], maka harta itu tidak akan memberkahinya, seperti orang yang makan namun tidak kenyang. Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah" [HR. Bukhari].
Sumber FB Ustadz : Hidayat Nur
Kajian · 18 Maret 2021 pada 14.40 ·