Persiapan Menghadapi Ramadhan
Persiapan Menghadapi Ramadhan
Siapakah yang akan sukses dalam ujian sekolah? Siswa yang membiarkan hari-harinya berlalu tanpa ada persiapan sama sekali dan tidak peduli akan datangnya hari ujian, ataukah siswa yang berusaha sekuat tenaga menghafal, mengulang pelajaran dan mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapi ujian? Tentu siswa yang kedua.
Demikian juga halnya dengan persiapan menghadapi Ramadhan. Seorang muslim yang sudah mulai mempersiapkan dirinya sejak bulan Sya’ban, bahkan dari bulan Rajab, bahkan dari sebelas bulan sebelumya (setelah ‘ied tahun lalu), tentu lebih besar peluang untuk lulus dan berhasil menghadapi berbagai ujian selama bulan Ramadhan. Siapa yang berhasil menjalani Ramadhan dengan baik, berpuasa tidak hanya pada level puasa awam (orang kebanyakan), tentu akan keluar dari Ramadhan seperti bayi yang baru lahir dari rahim ibunya; bersih, suci dan dalam keadaan fitrah.
Apa yang mesti dipersipkan untuk menghadapi Ramadhan? Mari kita simak uraian berikut ini.
Bayangkan ada tamu yang akan berkunjung ke rumah kita. Apakah kita akan membiarkan rumah kita kotor dan berantakan? Atau kita akan membersihkan dan merapikannya terlebih dahulu? Tentu saja yang kedua; membersihkan dan merapikan rumah sebelum tamu datang.
Ramadhan adalah tamu yang agung. Rapikan rumah kita sebelum ia datang. Rumah kita adalah diri kita. Setelah dirapikan baru dihiasi. Tidak mungkin rumah dihiasi tanpa dirapikan terlebih dahulu.
Berikut beberapa nasehat yang perlu direnungkan dalam menghadapi bulan Ramadhan :
1. Rapikan ibadah-ibadah fardhu kita terlebih dahulu. Jangan salah menetapkan prioritas dengan lebih memperhatikan ibadah sunnah daripada yang fardhu. Mendahulukan ibadah sunnah dari yang fardhu adalah bukti bahwa kita beribadah didasarkan pada hawa nafsu bukan petunjuk syara’.
2. Hentikan segala maksiat dan larangan-larangan agama sekecil apapun, agar ketika Ramadhan datang kita benar-benar terjauh dari segala dosa dan maksiat.
3. Evaluasi diri terhadap dosa-dosa yang pernah dilakukan selama sebelas bulan yang lalu. Kalau dosanya kepada Allah Swt maka segera bertaubat. Kalau dosanya pada manusia segera minta maaf dan kerelaan. Kalau ada hak-hak orang maka kembalikan pada yang punya.
4. Jangan masuki Ramadhan kecuali setelah bertaubat dari segala dosa dan kesalahan agar kita masuki bulan suci ini dengan hati yang juga suci.
5. Bersihkan hati dari segala syahwat dan syubhat karena dua hal ini yang paling berpotensi menghalangi kita dari segala kebaikan yang terdapat dalam bulan Ramadhan dan menghilangkan semangat untuk berpacu dalam berbagai amal shaleh.
6. Jangan memulai sebuah amal kecuali setelah memperbaiki niat, karena sebesar apapun tampaknya sebuah amal tidak akan diterima kalau niatnya bukan untuk mengharap ridha Allah Swt.
7. Pelajari dan ketahui hukum-hukum seputar puasa (fiqih shaum) karena amal yang tidak berangkat dari ilmu hanya akan sia-sia belaka.
8. Hubungkan silaturrahim yang sempat renggang atau terputus. Karena Allah Swt akan menangguhkan menerima amal orang-orang yang bertengkar sampai mereka berdamai.
Rasulullah Saw mengajarkan bahwa orang yang menghubungkan silaturrahim itu bukan orang yang menghubungkan silaturrahim dengan mereka yang menghubungkannya (المكاÙÂئ), akan tetapi yang menghubungkan silaturrahim dengan mereka yang memutuskannya. A rtinya, membalas keburukan dengan kebaikan.
9. Tak ada kenikmatan yang lebih nikmat daripada memiliki hati yang bersih (qalbun salim), karena itu berjuanglah untuk memiliki hati yang bersih dan suci agar hidup menjadi tenang dan ibadah semakin terasa nikmat.
10. Kurangi waktu yang terbuang sia-sia seperti berselancar di dunia maya, media sosial, maota di lapau, rapat yang sering molor dan sebagainya
11. Segera bayar hutang puasa tahun lalu yang tertinggal karena uzur yang syar’i.
12. Mulailah merutinkan tilawah al-Quran agar nanti ketika Ramadhan tiba kita sudah terbiasa dengan rutinitas baru yaitu tilawah al-Quran.
13. Mulailah melakukan shalat malam kalau selama ini masih jarang atau bahkan tak pernah sama sekali agar ketika Ramadhan nanti kita tidak merasa berat untuk melakukan tarawih, qiyamullail dan tadarus al-Quran.
14. Mulailah berlatih untuk bertahan lebih lama di masjid sebagai latihan awal untuk melakukan i’tikaf di bulan Ramadhan terutama di sepuluh hari terakhir.
15. Biasakan untuk berdoa lebih lama, dan hafalkan doa-doa yang ma’tsur dari Rasulullah Saw karena doa-doa beliau adalah jawami’ al-kalim (kalimatnya ringkas tapi maknanya padat).
16. Biasakan berpuasa dari sekarang agar nanti di bulan Ramadhan fisik kita tidak kaget dengan rasa lapar dan haus. Ajak juga anak-anak kita untuk mulai berpuasa dari sekarang, kalau tidak bisa sehari penuh maka setengah hari atau semampu mereka.
17. Mulailah dari sekarang memberi makan fakir miskin agar kebiasaan ini tetap bertahan dan semakin meningkat ketika Ramadhan tiba nanti.
18. Mulailah bersedekah secara rutin dari sekarang untuk menumbuhkan kedermawanan yang akan dimaksimalkan selama bulan Ramadhan karena Rasulullah Saw di bulan Ramadhan itu lebih dermawan dan pemurah dari angin yang mengalir.
19. Hindari makan yang berlebihan dari sekarang. Kalau makan jangan sampai kenyang. Rasa kenyang ini yang akan menghalangi kekhusyukan dalam beribadah. Ia juga yang akan menurunkan semangat kita dalam beribadah di bulan Ramadhan nanti apalagi kenyang setelah berbuka.
20. Hindari begadang, kurang-kurangi waktu tidur, bangunlah lebih awal dan biasakan tidur siang (qailulah).
21. Coba lakukan amalan yang selama ini tidak biasa dikerjakan, misalnya membaca surat an-Naba` dalam satu rakaat shalat sunnah, tilawah 2 juz sehari, bersedekah dalam jumlah yang besar dan sebagainya. Hal ini untuk mempersiapkan diri melakukan ibadah-ibadah yang besar di bulan Ramadhan.
22. Bagi para perokok, bulan Ramadhan adalah momentum terbaik untuk meninggalkan kebiasaan negatif ini. Maka dari sekarang mulailah mengurangi kuantitas konsumsi rokok setiap hari agar di bulan Ramadhan nanti Anda bisa meninggalkannya secara total.
23. Mulailah muraja’ah hafalan al-Quran untuk digunakan dalam qiyamullail selama bulan Ramadhan. Akan lebih nikmat membaca al-Quran yang dihafal daripada melihat mushaf. Kalau hafalan masih sedikit maka cobalah tambah beberapa surat sebelum Ramadhan tiba.
Ini beberapa nasehat yang bisa kita renungkan sebelum Ramadhan tiba. Kalau ada yang lain yang terlintas dalam pikiran ada baiknya semua itu dicatat dan jadikan sebagai pengingat dan evaluasi diri dalam menyambut bulan Ramadhan yang mulia.
Semoga Allah Swt menyampaikan kita ke bulan Ramadhan dan menerima seluruh amal ibadah kita, mengampunkan dosa-dosa kita dan menjadikan kita sebagai orang-orang yang terbebas dari neraka.
اللهم آمين.
اللهم بارك لنا ÙÂيشعبانوبلغنا رمضانوتقبل منا صالؠالأعمال وتمم تقصيرنا وتجاوز عنسيئاتنا ØŒ اللهم آمين.
Ditulis oleh Yendri Junaidi, Lc., MA (Ketua MUI Kabupaten Tanah Datar)
Lubuk Basung, 7 Februari 2025
Sumber FB Ustadz : Yendri Junaidi