Sang Penjaga Rahasia Nabi
âœÂ︠Sang Penjaga Rahasia Nabi
Terkait video viral yang membahas "Apakah Abu Hurairah pendusta atau tidak?", rasanya hal itu tidak perlu dibahas karena siapapun yang mengerti bahasa Arab apalagi pernah mengaji kitab-kitab hadits akan tahu bahwa penggunaan كذب dalam bahasa Arab seringkali dipakai untuk semakna dengan kata أخطأ yang artinya keliru karena adanya perberbedaan berita yang diterima, bukan dalam arti dusta, berbohong atau memalsukan berita. Sehingga jika ada teks كذب أبو هريرة maksudnya adalah “Abu Hurairah keliruâ€Â, bukan “Abu Hurairah berdustaâ€Â. Dan pembelaan terhadap Abu Hurairah sudah disampaikan oleh beberapa ustad.
Postingan ini hanya ingin menyampaikan kelebihan Abu Hurairah didalam perbendaharaan hadits, khususnya informasi rahasia masa depan. Disebutkan didalam kitab Minhajus Sunnah juz 8 halaman 137:
منهاج السنة النبوية 8/ 137:
عَنْ أَبÙÂيهÙÂرَيْرَةَ قَالَ: ØÂÙŽÙÂÙÂظْت٠مÙÂنْ رَسÙÂول٠اللَّه٠صلى الله عليه وسلم جÙÂرَابَيْنÙÂ: أَمَّا Ø£ÙŽØÂَدÙÂÙ‡ÙÂمَا ÙÂَبَثَثْتÙÂه٠ÙÂÙÂيكÙÂمْ، وَأَمَّا الْآخَر٠ÙÂَلَوْ أَبÙÂثّÙÂه٠لَقَطَعْتÙÂمْ هَذَا الْبÙÂلْعÙÂومَ
“Dari Abu Hurairah, dia berkata: “Aku hapal dari Rosulullah SAW dua bejana (informasi). Adapun satu bejana sudah aku sampaikan kepada kalian. Adapun bejana yang satu lagi seandainya aku menyampaikannya niscaya kalian akan mem*nggal kerongkongan ini (memb*nuh saya karena menganggap saya berdusta atas nama Rosulullah atas hal-hal besar di masa depan)â€Â
منهاج السنة النبوية 8/ 138:
وَأَبÙÂÙˆ Ù‡ÙÂرَيْرَةَ أَسْلَمَ عَامَ خَيْبَرَ، ÙÂَلَمْ يَصْØÂَب٠النَّبÙÂيَّ صلى الله عليه وسلم Ø¥ÙÂلَّا أَقَلَّ Ù…ÙÂنْ أَرْبَع٠سÙÂÙ†ÙÂينَ، وَذَلÙÂÙƒÙŽ الْجÙÂرَاب٠لَمْ ÙŠÙŽÙƒÙÂنْ ÙÂÙÂيه٠شَيْءٌ Ù…ÙÂنْ عÙÂلْم٠الدّÙÂينÙÂ: عÙÂلْم٠الْإÙÂيمَان٠وَالْأَمْر٠وَالنَّهْيÙÂØŒ ÙˆÙŽØ¥ÙÂنَّمَا كَانَ ÙÂÙÂيه٠الْإÙÂخْبَار٠عَن٠الْأÙÂÙ…ÙÂور٠الْمÙÂسْتَقْبَلَةÙÂØŒ Ù…ÙÂثْل٠الْÙÂÙÂتَن٠الَّتÙÂيجَرَتْ بَيْنَ الْمÙÂسْلÙÂÙ…ÙÂينَ: ÙÂÙÂتْنَة٠الْجَمَلÙÂØŒ وَصÙÂÙÂÙ‘ÙÂينَ، ÙˆÙŽÙÂÙÂتْنَة٠ابْن٠الزّÙÂبَيْرÙÂØŒ وَمَقْتَل٠الْØÂÙÂسَيْنÙÂØŒ ÙˆÙŽÙ†ÙŽØÂْو٠ذَلÙÂÙƒÙŽ ; ÙˆÙŽÙ„ÙÂهَذَا لَمْ ÙŠÙŽÙƒÙÂنْ أَبÙÂÙˆ Ù‡ÙÂرَيْرَةَ Ù…ÙÂمَّنْ دَخَلَ ÙÂÙÂيالْÙÂÙÂتَنÙÂ.
ÙˆÙŽÙ„ÙÂهَذَا قَالَ ابْن٠عÙÂمَرَ: لَوْ ØÂَدَّثَكÙÂمْ أَبÙÂÙˆ Ù‡ÙÂرَيْرَةَ أَنَّكÙÂمْ تَقْتÙÂÙ„ÙÂونَ خَلÙÂÙŠÙÂَتَكÙÂمْ، وَتَÙÂْعَلÙÂونَ كَذَا وَكَذَا، Ù„ÙŽÙ‚ÙÂلْتÙÂمْ: ‌كَذَبَ ‌أَبÙÂÙˆ ‌هÙÂرَيْرَةَ.
“Abu Hurairah masuk Islam pada masa tahun terjadinya perang Khaybar. Dia tidak menemani Nabi SAW kecuali kurang daripada empat tahun. Dalam bejana (yang dirahasiakan) tersebut tidak terdapat sesuatu dari ilmu agama, ilmu keimanan, perintah dan larangan. Didalamnya hanya terdapat informasi tentang perkara-perkara yang akan terjadi di masa depan seperti tragedi-tragedi yang akan terjadi antara sesama muslim. Misalnya tragedi perang Jamal (antara Aisyah dan Ali), tragedi perang Shiffin (antara Ali dan Muawiyah), tragedi Ibnu Zubair, pemb*nuhan Husain, dan semacam itu. Oleh sebab itulah Abu Hurairah tidak termasuk orang yang terlibat didalam tragedi-tragedi tersebut.
Oleh sebab itu, Ibnu Umar pernah berkata “Seandainya Abu Hurairah menyampaikan kepada kalian bahwa kalian akan memerangi pemimpin kalian, dan kalian akan melakukan ini dan itu. Niscaya kalian akan berkata “Abu Hurairah berbohong†(maksudnya: seandainya Abu Hurairah menyampaikan itu sebelum terjadinya informasi tentang kejadian masa depan yang disampaikan oleh Nabi kepada Abu Hurairah)â€Â
Akan tetapi, bukan Abu Hurairah satu-satunya penjaga rahasia Nabi SAW, sebab Abu Hudzaifah pun dijuluki sebagai “Sang Pemegang Rahasia†yang mana rahasia tersebut tidak diketahui oleh siapapun kecuali oleh dirinya. Rahasia yang dipegang oleh Abu Hudzaifah berkaitan dengan daftar nama orang munafiq (orang kafir yang pura-pura masuk Islam dan memusuhi Islam dari dalam).
منهاج السنة النبوية 8/ 139:
وَذَلÙÂÙƒÙŽ السّÙÂرّ٠كَانَ مَعْرÙÂÙÂَتَه٠بÙÂأَعْيَان٠نَاس٠مÙÂÙ†ÙŽ الْمÙÂنَاÙÂÙÂÙ‚ÙÂينَ كَانÙÂوا ÙÂÙÂيغَزْوَة٠تَبÙÂوكَ، هَمّÙÂوا بÙÂأَنْ ÙŠÙŽØÂÙÂلّÙÂوا ØÂÙÂزَامَ نَاقَة٠رَسÙÂول٠اللَّه٠صلى الله عليه وسلم بÙÂاللَّيْل٠لÙÂيَسْقÙÂØ·ÙŽØŒ ÙÂَأَعْلَمَه٠اللَّه٠بÙÂÙ‡ÙÂمْ، وَكَانَ ØÂÙÂذَيْÙÂَة٠قَرÙÂيبًا، ÙÂَعَرَّÙÂَه٠بÙÂÙ‡ÙÂمْ، وَكَانَ Ø¥ÙÂذَا مَاتَ الْمَيّÙÂت٠الْمَجْهÙÂول٠ØÂَالÙÂه٠لَا ÙŠÙÂصَلّÙÂيعَلَيْه٠عÙÂمَر٠ØÂَتَّى ÙŠÙÂصَلّÙÂÙŠÙŽ عَلَيْه٠ØÂÙÂذَيْÙÂَة٠; خَشْيَةَ أَنْ ÙŠÙŽÙƒÙÂونَ Ù…ÙÂÙ†ÙŽ الْمÙÂنَاÙÂÙÂÙ‚ÙÂينَ.
“Rahasia tersebut adalah pengetahuan Abu Hudzaifah atas sosok-sosok manusia dari kaum munafiq yang ada pada saat perang Tabuk. Mereka ingin melonggarkan tali kekang unta Rosulullah SAW pada malam hari supaya beliau terjatuh. Maka Allah memberitahu Rosulullah atas -daftar nama- mereka, dan saat itu Abu Hudzaifah berada di dekat Rosulullah maka beliau memberitahunya atas -dafta nama- mereka. Oleh sebab itu jika ada mayat yang tidak diketahui keadaannya (apakah dia muslim atau munafiq), maka sayyidina Umar tidak mau mensholatinya sampai Abu Hudzaifah menyolatinya, sebab khawatir mayat tersebut termasuk dari kaum munafiqâ€Â
Wallahu a’lam.
Sumber FB Ustadz : Saiful Anwar






