Hukum Mengucapkan Selamat Natal
ð—›ð—¨ð—žð—¨ð— ð— ð—˜ð—¡ð—šð—¨ð—–ð—â€Ã°Â—£ð—žð—â€Ã°Â—¡ ð—¦ð—˜ð—Ÿð—â€Ã°Â— ð—â€Ã°Â—§ ð—¡ð—â€Ã°Â—§ð—â€Ã°Â—Ÿ ð—¯ð—®ð—´ð—¶ð—®ð—» ð—œ
Ustadz, sebenarnya bagaimanakah hukum mengucapkan selamat natal kepada teman/tetangga yang Nasrani ?
ð˜‘ð˜¢ð˜¸ð˜¢ð˜£ð˜¢ð˜¯
Oleh Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq
Permasalahan di saat hari raya agama lain, termasuk hari Natal sebenarnya secara umum terbagi menjadi dua : 1. Hukum turut serta merayakan 2. Hukum sekedar memberikan ucapan selamat (Tahniah).
Untuk permasalahan pertama, yaitu hukum turut serta merayakan syiar dan hari raya agama lain telah disepakati keharamannya oleh para ulama tanpa adanya perbedaan pendapat. Karena ini termasuk bentuk Tasyabbuh dan loyal terhadap kekafiran.[1]
Adapun tentang bertahniah, yakni mengucapkan selamat kepada agama lain yang sedang berhari raya, ulama berbeda pendapat. Mayoritas ulama 4 mazhab melarang, sedangkan sebagian ulama kontemporer membolehkan.
ðŸÂ. ð—žð—®ð—¹ð—®ð—»ð—´ð—®ð—» ð—¬ð—®ð—»ð—´ ð— ð—²ð—¹ð—®ð—¿ð—®ð—»ð—´.
Mayoritas ulama empat mazhab mengharamkan mengucapkan selamat atau bertahniah kepada orang kafir yang sedang berhari raya, berikut sebagian penjelasan masing-masing mazhab :
ð— ð—®ð˜‡ð—µð—®ð—¯ ð—›ð—®ð—»ð—®ð—³ð—¶ð˜†ð˜†ð—®ð—µ
Ibnu Najim dalam Al-Bahr Al-Raiq Syarah Kanz Al-Daqaiq, (8/555) :
قال أبو ØÂÙÂص الكبير رØÂمه الله : لو أنرجلا عبد الله تعالى خمسينسنة ثم جاء يوم النيروز وأهدى إلى بعض المشركينبيضة يريد تعظيم ذلك اليوم ÙÂقد ÙƒÙÂر ÙˆØÂبط عمله وقال صاØÂب الجامع الأصغر إذا أهدى يوم النيروز إلى مسلم آخر ولم يرد به تعظيم اليوم ولكنعلى ما اعتاده بعض الناس لا يكÙÂر ولكنينبغيله أنلا ÙŠÙÂعل ذلك ÙÂيذلك اليوم خاصة ويÙÂعله قبله أو بعده لكيلا يكونتشبيها بأولئك القوم , وقد قال صلى الله عليه وسلم { منتشبه بقوم ÙÂهو منهم } وقال ÙÂيالجامع الأصغر رجل اشترى يوم النيروز شيئا يشتريه الكÙÂرة منه وهو لم يكنيشتريه قبل ذلك إنأراد به تعظيم ذلك اليوم كما تعظمه المشركونكÙÂر , وإنأراد الأكل والشرب والتنعم لا يكÙÂر
Hafs Al-Kabir berkata: Apabila seorang muslim yang menyembah Allah selama 50 tahun lalu datang pada Hari Niruz (tahun baru kaum Parsi dan Kurdi pra Islam - red) dan memberi hadiah telur pada sebagian orang musyrik dengan tujuan untuk mengagungkan hari itu, maka dia kafir dan terhapus amalnya. Berkata penulis kitab Al-Jamik Al-Asghar:
Apabila memberi hadiah kepada sesama muslim dan tidak bermaksud mengagungkan hari itu tetapi karena menjadi tradisi sebagian manusia maka tidak kafir akan tetapi sebaiknya tidak melakukan itu pada hari itu secara khusus dan melakukannya sebelum atau setelahnya supaya tidak menyerupai dengan kaum tersebut.
Nabi ï·º bersabda: "Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia bagian dari mereka." Penulis kitab al Jami' ash Shagir berkata: Seorang lelaki yang membeli sesuatu yang dibeli orang kafir pada hari Niruz dia tidak membelinya sebelum itu maka apabila ia melakukan itu ingin mengagungkan hari itu sebagaimana orang kafir maka ia kafir. Apabila berniat untuk makan minum dan bersenang-senang saja tidak kafir."
ð— ð—®ð—±ð˜‡ð—®ð—¯ ð— ð—®ð—¹ð—¶ð—¸ð—¶ð˜†ð˜†ð—®ð—µ.
Ibnul Haj Al-Maliki dalam Al-Madkhal, (2/46-48) menyatakan:
ومنمختصر الواضØÂØ© سئل ابنالقاسم عنالركوب ÙÂيالسÙÂنالتييركب ÙÂيها النصارى لأعيادهم ÙÂكره ذلك مخاÙÂØ© نزول السخط عليهم لكÙÂرهم الذياجتمعوا له . قال وكره ابنالقاسم للمسلم أنيهديإلى النصرانيÙÂيعيده مكاÙÂأة له . ورآه منتعظيم عيده وعونا له على مصلØÂØ© ÙƒÙÂره . ألا ترى أنه لا ÙŠØÂÙ„ للمسلمينأنيبيعوا للنصارى شيئا منمصلØÂØ© عيدهم لا Ù„ØÂما ولا إداما ولا ثوبا ولا يعاروندابة ولا يعانونعلى شيء مندينهم ; لأنذلك منالتعظيم لشركهم وعونهم على ÙƒÙÂرهم وينبغيللسلاطينأنينهوا المسلمينعنذلك , وهو قول مالك وغيره لم أعلم Ø£ØÂدا اختل٠ÙÂيذلك
"Ibnu Qasim ditanya soal menaiki perahu yang dinaiki kaum Nasrani pada hari raya mereka. Ibnu Qasim tidak menyukai (memakruhkan) hal itu karena takut turunnya kebencian pada mereka karena mereka berkumpul karena kekufuran mereka. Ibnu Qasim juga tidak menyukai seorang muslim memberi hadiah pada Nasrani pada hari rayanya sebagai hadiah. Ia melihat hal itu termasuk mengagungkan hari rayanya dan menolong kemaslahatan kufurnya.
Tidakkah engkau tahu bahwa tidak halal bagi muslim membelikan sesuatu untuk kaum Nasrani untuk kemaslahatan hari raya mereka baik berupa daging, baju; tidak meminjamkan kendaraan dan tidak menolong apapun dari agama mereka karena hal itu termasuk mengagungkan kesyirikan mereka dan menolong kekafiran mereka. Dan hendaknya penguasa melarang umat Islam melakukan hal itu. Ini pendapat Malik dan lainnya. Saya tidak tahu pendapat yang berbeda."
ð— ð—®ð˜‡ð—µð—®ð—¯ ð—¦ð˜†ð—®ð—³ð—¶â€™ð—¶ð˜†ð˜†ð—®ð—µ.
Ibnu Hajar Al-Haitami dalam Al-Fatawa Al-Fiqhiyah (4/238-239), menyatakan:
ثم رأيت بعض أئمتنا المتأخرينذكر ما يواÙÂÙ‚ ما ذكرته ÙÂقال : ومنأقبؠالبدع مواÙÂقة المسلمينالنصارى ÙÂيأعيادهم بالتشبه بأكلهم والهدية لهم وقبول هديتهم ÙÂيه وأكثر الناس اعتناء بذلك المصريونوقد قال صلى الله عليه وسلم { منتشبه بقوم ÙÂهو منهم } بل قال ابنالØÂاج لا ÙŠØÂÙ„ لمسلم أنيبيع نصرانيا شيئا منمصلØÂØ© عيده لا Ù„ØÂما ولا أدما ولا ثوبا ولا يعارونشيئا ولو دابة إذ هو معاونة لهم على ÙƒÙÂرهم وعلى ولاة الأمر منع المسلمينمنذلك ومنها اهتمامهم ÙÂيالنيروز... ويجب منعهم منالتظاهر بأعيادهم
“Aku melihat sebagian ulama muta'akhirin menuturkan pendapat yang sama denganku, lalu ia berkata: Termasuk dari bid'ah terburuk adalah persetujuan muslim pada Nasrani pada hari raya mereka dengan menyerupai dengan makanan dan hadiah dan menerima hadiah pada hari itu. Kebanyakan orang yang melakukan itu adalah kalangan orang Mesir.
Nabi ï·º bersabda "Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka ia bagian dari mereka". Ibnu al Haj berkata: Tidak halal bagi muslim menjual sesuatu pada orang Nasrani untuk kemasalahan hari rayanya baik berupa daging, kulit atau baju.
Hendaknya tidak meminjamkan sesuatu walupun berupa kendaraan karena itu menolong kekufuran mereka. Dan bagi pemerintah hendaknya mencegah umat Islam atas hal itu. Salah satunya adalah perayaan Niruz (Hari Baru)... dan wajib melarang umat Islam menampakkan diri pada hari raya non-muslim.
Damiri dalam al Najm al Wahhaj fi Syarh al Minhaj, (9/244), dan Khatib Syarbini dalam Mughnil Muhtaj ila Makrifati Ma'ani Alfadzil Minhaj, ( 4/191) menyatakan:
تتمة : ÙŠÙÂعزّر منواÙÂÙ‚ الكÙÂار ÙÂيأعيادهم ØŒ ومنيمسك الØÂية ØŒ ومنيدخل النار ØŒ ومنقال لذمي: يا ØÂاج ØŒ ومَـنْ هَـنّـأه بÙÂـعÙÂـيـد٠، ومنسمى زائر قبور الصالØÂينØÂاجاً ØŒ والساعيبالنميمة لكثرة Ø¥ÙÂسادها بينالناس ØŒ قال ÙŠØÂيى بنأبيكثير : ÙŠÙÂسد النمام ÙÂيساعة ما لا ÙŠÙÂسده الساØÂر ÙÂيسنة
Dihukum orang yang sepakat dengan orang kafir pada hari raya mereka, orang yang memegang ular, yang masuk api, orang yang berkata pada kafir dzimmi "Hai Haji", orang yang mengucapkan selamat pada hari raya (agama lain).
Demikian juga orang yang menyebut peziarah kubur orang saleh dengan sebutan haji, dan pelaku adu domba karena banyaknya menimbulkan kerusakan antara manusia. Berkata Yahya bin Abu Katsir: Pengadu domba dalam satu jam dapat membuat kerusakan yang baru bisa dilakukan tukang sihir dalam setahun.
ð— ð—®ð˜‡ð—µð—®ð—¯ ð—›ð—®ð—»ð—®ð—¯ð—¶ð—¹ð—®ð—µ
Al imam Buhuti dalam Kasyful Qina' (3/131) menyatakan:
ويØÂرم تهنئتهم وتعزيتهم وعيادتهم ; لأنه تعظيم لهم أشبه السلام .( وعنه تجوز العيادة ) أي: عيادة الذمي( إنرجيإسلامه ÙÂيعرضه عليه واختاره الشيخ وغيره ) لما روى أنس أنالنبيصلى الله عليه وسلم عاد يهوديا , وعرض عليه الإسلام ÙÂأسلم ÙÂخرج وهو يقول : الØÂمد لله الذيأنقذه بيمنالنار رواه البخاريولأنه منمكارم الأخلاق .( وقال ) الشيخ ( ويØÂرم شهود عيد اليهود والنصارى ) وغيرهم منالكÙÂار ( وبيعه لهم ÙÂيه ) . ÙˆÙÂيالمنتهى : لا بيعنا لهم ÙÂيه ( ومهاداتهم لعيدهم ) لما ÙÂيذلك منتعظيمهم ÙÂيشبه بداءتهم بالسلام .
“Haram mengucapkan selamat, takziyah (ziarah orang mati), iyadah (ziarah orang sakit) kepada non-muslim karena itu berarti mengagungkan mereka menyerupai (mengucapkan) salam. Boleh menjenguk kafir dzimmi apabila diharapkan Islamnya dan hendaknya mengajak masuk Islam.
Karena, dalam sebuah hadits riwayat Bukhari, Nabi ï·º pernah menjenguk orang Yahudi dan mengajaknya masuk Islam lalu si Yahudi masuk Islam lalu berkata, "Alhamdulillah Allah telah menyelamatkan aku dari neraka." Dan karena iyadah termasuk akhak mulia.
Haram menghadiri perayaan Yahudi dan Nasrani dan kafir lain dan membeli untuk mereka pada hari itu. Dalam kitab al Muntaha dikatakan: Tidak ada jual beli kita pada mereka pada hari itu dan memberi hadiah mereka karena hari raya mereka karna hal itu termasuk mengagungkan mereka sehingga hal ini menyerupai memulai ucapan salam.
Di masa sekarang, pendapat ini juga diketahui sebagai pendapat resmi Lajnah Daimah (lembaga Fatwa Arab Saudi), fatwa MUI dan beberapa ulama kontemporer lainnya.
📚Bersambung…
___________
[1] Al Mausu’ah al Fiqhiyyah al Kuwaitiyyah ( 7/128-130)
ð—›ð—¨ð—žð—¨ð— ð— ð—˜ð—¡ð—šð—¨ð—–ð—â€Ã°Â—£ð—žð—â€Ã°Â—¡ ð—¦ð—˜ð—Ÿð—â€Ã°Â— ð—â€Ã°Â—§ ð—¡ð—â€Ã°Â—§ð—â€Ã°Â—Ÿ (ðŸ®)
Oleh Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq
ð—•. ð—žð—®ð—¹ð—®ð—»ð—´ð—®ð—» ð˜†ð—®ð—»ð—´ ð—ºð—²ð—ºð—¯ð—¼ð—¹ð—²ð—µð—¸ð—®ð—»
Ulama kontemporer dan lembaga fatwa dunia hari ini umumnya membolehkan mengucapkan selamat pada perayaan umat non Muslim termasuk Natal. Sebut seperti syaikh Dr. Yusuf Al-Qaradawi, syaikh Ali Jum’ah ,syaikh Wahbah Zuhayli , Habib Umar bin Hafidz, syaikh Mustafa Ahmad Zarqa, syaikh Abdullah bin Bayyah, syaikh Syaraf Qudhat , Dr. Abdul Latif Al-Banna, Majelis Ulama Mesir, Majelis Ulama Eropa dan lainnya.
Syaikh Wahbah Zuhaili berkata :
لا مانع منمجاملة النصارى ÙÂيرأيبعض الÙÂقهاء ÙÂيمناسباتهم على ألا يكونمنالعبارات ما يدل على إقرارهم على معتقداتهم.
“Tidak ada halangan dalam bersopan santun (mujamalah) dengan orang Nasrani menurut pendapat sebagian ahli fiqh berkenaan hari raya mereka asalkan tidak bermaksud sebagai pengakuan atas (kebenaran) ideologi mereka.â€Â[1]
Syaikh Dr. Musthafa Zarqa berkata :
إنّ تهنئةَ الشّخص المÙÂسلÙÂÙ… لمعارÙÂÙÂÙ‡ النّصارَى بعيد٠ميلاد المَسيؠـ عليه الصّلاة والسلام Ù€ هيÙÂينظريمنقَبيل المÙÂجاملة لهم والمØÂاسَنة ÙÂيمعاشرتهم. وإنالإسلام لا ينهانا عنمثل هذه المجاملة أو المØÂاسَنة لهم، ولا سيّما أنّ السيد المَسيؠهو ÙÂيعقيدتنا الإسلاميّة منرسل الله العÙÂظام أوليالعزم، ÙÂهو Ù…ÙÂعظَّم عندنا أيضًا، لكنهم ÙŠÙÂغالÙÂونÙÂيه ÙÂيعتقدونَه إلهًا، تعالى الله عما يقولونعÙÂÙ„ÙÂوًّا كبيرًا.
“Ucapan selamat natal seorang muslim pada temannya yang Nasrani menurut pendapat saya termasuk dalam kategori mujamalah (sopan santun) pada mereka dan muhasanah (berbaikan) dalam pergaulan. Islam tidak melarang kita untuk bermujamalah dan muhasanah dengan mereka.
Apalagi Nabi Isa dalam akidah Islam termasuk Rasul Allah yang agung dan ulul azmi. Nabi Isa diagungkan juga dalam Islam. Hanya saja mereka, Nasrani, berlebihan pada Nabi Islam dan menganggapnya tuhan. Maha Luhur Allah dari apa perkataan mereka yang melampaui batas.â€Â[2]
ð—™ð—®ðÂËœÂð˜„ð—® ð——ð—®ð—¿ð˜‚ð—¹ ð—œð—³ðÂËœÂð—® ð— ð—¶ð˜€ð—µð—¿ð—¶ð˜†ð—®ð—µ :
إنهذا الÙÂعل يندرج تØÂت باب الإØÂسانالذيأمرنا الله عز وجل به مع الناس جميعا دونتÙÂريق، مذكرة بقوله تعالى: ï´¿ÙˆÙŽÙ‚ÙÂولÙÂوا Ù„ÙÂلنَّاس٠ØÂÙÂسْنًا﴾، وقوله تعالى:ï´¿Ø¥ÙÂنَّ اللَّهَ يَأْمÙÂر٠بÙÂالْعَدْل٠وَالْإÙÂØÂْسَانÙÂï´¾.
“Perbuatan (ucapan selamat untuk hari raya agama lain) ini termasuk dalam berbuat baik yang diperintahkan Allah kepada seluruh manusia tanpa perbedaan. Sebagaimana firman Allah, "Katakan kebaikan pada manusia" dan "Allah memerintahkan berbuat adil dan berbuat baik."[3]
ð—™ð—®ðÂËœÂð˜„ð—® ð— ð—®ð—·ð—²ð—¹ð—¶ð˜€ ð—¨ð—¹ð—®ð—ºð—® ð—˜ð—¿ð—¼ð—½ð—® :
ÙÂلا مانع إذنأنيهنئهم الÙÂرد المسلم، أو المركز الإسلاميبهذه المناسبة، مشاÙÂهة أو بالبطاقات التيلا تشتمل على شعار أو عبارات دينية تتعارض مع مبادئ الإسلام. والكلمات المعتادة للتهنئة ÙÂيمثل هذه المناسبات لا تشتمل على أيإقرار لهم على دينهم، أو رضا بذلك، إنما هيكلمات مجاملة تعارÙÂها الناس. ولا مانع منقبول الهدايا منهم، ومكاÙÂأتهم عليها، ÙÂقد قبل النبي–صلى الله عليه وسلم - هدايا غير المسلمينمثل المقوقس عظيم القبط بمصر وغيره، بشرط ألا تكونهذه الهدايا مما ÙŠØÂرم على المسلم كالخمر ولØÂÙ… الخنزير.
“Tidak ada larangan bagi individu muslim atau organisasi Islam untuk mengucapkan selamat atas peringatan (natal) ini secara lisan atau dengan kartu yang tidak mengandung syiar atau ucapan keagamaan yang berlawanan dengan prinsip Islam.
Hendaknya kalimat yang digunakan untuk ucapan selamat natal tidak mengandung pengakuan apapun pada agama mereka atau rela atasnya. Ia hendaknya berupa kalimat mujamalah (courtesy) yang umum dikenal.
Tidak ada larangan menerima hadiah dari mereka dan memberi hadiah pada mereka. Karena, Nabi pernah menerima hadiah dari non-muslim seperti Muqauqis pembesar Kristen Koptik Mesir dan lainnya dengan syarat hadiah tersebut tidak haram bagi muslim seperti minuman alkohol dan daging babi.â€Â[4]
ð——ð—®ð—¹ð—¶ð—¹ – ð—±ð—®ð—¹ð—¶ð—¹ ð˜†ð—®ð—»ð—´ ð—±ð—¶ð—´ð˜‚ð—»ð—®ð—¸ð—®ð—» ð—¸ð—®ð—¹ð—®ð—»ð—´ð—®ð—» ð˜†ð—®ð—»ð—´ ð—ºð—²ð—ºð—¯ð—¼ð—¹ð—²ð—µð—¸ð—®ð—»
Dalil-dalil yang digunakan oleh para ulama ulama dalam membolehkan mengucapkan selamat hari raya untuk agama lain diantaranya adalah :
- QS Al-Mumtahanah 60:8
لَا يَنْهٰىكÙÂم٠اللّٰه٠عَن٠الَّذÙÂيْنَ لَمْ ÙŠÙÂقَاتÙÂÙ„ÙÂوْكÙÂمْ ÙÂÙÂÙ‰ الدّÙÂيْن٠وَلَمْ ÙŠÙÂخْرÙÂجÙÂوْكÙÂمْ مّÙÂنْ دÙÂيَارÙÂÙƒÙÂمْ اَنْ تَبَرّÙÂوْهÙÂمْ وَتÙÂقْسÙÂØ·ÙÂوْٓا اÙÂلَيْهÙÂمْۗ اÙÂنَّ اللّٰهَ ÙŠÙÂØÂÙÂبّ٠الْمÙÂقْسÙÂØ·ÙÂيْنَ
"Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil."
- QS Al-Baqarah 2:83
... ÙˆÙŽÙ‚ÙÂوْلÙÂوْا Ù„ÙÂلنَّاس٠ØÂÙÂسْنًا
...Serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia"
- QS An-Nahl 16:90:
- اÙÂنَّ اللّٰهَ يَأْمÙÂر٠بÙÂالْعَدْل٠وَالْاÙÂØÂْسَانÙÂ
"Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan..."
- QS An-Nisa' 4:86
ÙˆÙŽØ¥ÙÂذَا ØÂÙÂيّÙÂيْتÙÂمْ بÙÂتَØÂÙÂيَّة٠ÙÂÙŽØÂَيّÙÂوْا بÙÂاَØÂْسَنَ Ù…ÙÂنْهَآ اَوْ رÙÂدّÙÂوْهَاۗ
"Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa)."
Dalil lainnya adalah keumuman kaidah : Bahwa bab muamalah hukumnya boleh sampai ada dalil yang melarangnya. Kalangan ini memandang bahwa tahniyah hari raya agama lain tidaklah berkaitan dengan masalah ibadah apalagi aqidah. Ketika sesesorang mengucapkannya, bukan serta merta bisa diartikan bahwa dia menyetujui dan mengakui kebenaran ajaran agama mereka.
Bersambung kebagian 3 : ð——ð—®ð—¹ð—¶ð—¹ ð—±ð—®ð—» ð—¯ð—®ð—»ðÂËœÂð—®ð—µð—®ð—» ð—±ð—®ð—¿ð—¶ ð—¸ð—²ð—¹ð—¼ð—ºð—½ð—¼ð—¸ ð˜†ð—®ð—»ð—´ ð—ºð—²ð—»ð—´ð—µð—®ð—¿ð—®ð—ºð—¸ð—®ð—».
ð˜žð˜¢ðÂËœÂðÂËœÂð˜¢ð˜©ð˜¶ ð˜¢â€™ðÂËœÂð˜¢ð˜®.
______
[1] Dikutip dari htt*://www.shariaa.n*t.
[2] htt*://archive.islamonline.net/?p=542.
[3] L*nk: htt*://goo.gl/fDgYXB.
[4] ww*. binbayyah.n*t/portal/fatawa/1393.
Baca juga : Kesimpulan Hukum Tahniah Perayaan Agama Lain
Sumber FB Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq