Membahas Dalil Surat Fatihah Di Haul Pengasuh Pondok Pakong
Membahas Dalil Surat Fatihah Di Haul Pengasuh Pondok Pakong, Bangkalan
Alhamdulillah, siang tadi ada pelaksanaan haul pengasuh pondok pesantren Pakong Bangkalan, KH Bahar bin KH Nawawi. Saya turut hadir bersama para cucu, cicit, para alumni, juga para santri dari Pondok Jatipurwo, Kiai Usman Al Ishaqi. alhamdulillah juga kami tetap meneguhkan Amaliah sesepuh dalam kirim pahala untuk para kerabat yang sudah wafat.
Di luar sana memang tersiar kabar bahwa Pondok Pakong sudah berubah haluan, tetapi tidak sepenuhnya benar. Sebab kerabat, alumni dan simpatisan masih banyak yang hadir dan mengamalkan. memang pernah ada penyebaran video yang meragukan terkait dengan doa Fatihah terkhusus bila diperuntukkan bagi orang yang sudah wafat, maka saya bahas dan saya kaji secara tuntas bersama dengan dalil-dalilnya, juga pengamalan para ulama salaf.
Al-Fatihah Sebagai Doa
Surat Fatihah dijadikan doa sudah melalui proses ijtihad dengan metode istimbath, seperti yang disampaikan oleh Imam Ramli saat ditanya tentang boleh tidaknya berdoa dengan Fatihah. Ar-Ramli menjawab:
(ÙÂأجاب) بأنلقراءة الÙÂاتØÂØ© عقب الدعاء بعد الصلوات أصلًا ÙÂيالسنة
Bahwa membaca surat Fatihah setelah doa yang dilakukan setelah salat memiliki dalil dasar di dalam hadis (Fatawa Ar Ramli, 160-161)
Hadis yang dimaksud sebagaimana disampaikan para ulama Mesir adalah firman Allah dalam hadis qudsi:
ﻗﺎﻠاﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ: ﻗﺴﻤﺖ اﻟﺼﻼﺓ ﺑﻴﻨﻲ ï»Âﺑﻴﻦ ﻋﺒﺪﻱ ﻧﺼï»â€Ã¯Â»Â´Ã¯Â»Â¦Ã˜Å’ ï»Âﻟﻌﺒﺪﻱ ﻣﺎ ﺳﺄï»Â
Allah berfirman bahwa "Fatihah telah aku bagi Antara aku dan hambaku menjadi dua bagian bagi hambaku apa yang ia minta" (HR Muslim)
Lafaz Ash-Shalat maksudnya adalah Al-Fatihah seperti penjelasan Imam Nawawi:
ﻗﺎﻠاﻟﻌﻠﻤﺎء اﻟﻤﺮاﺩ ﺑﺎﻟﺼﻼﺓ ﻫنا اﻟï»â€Ã¯ÂºÅ½Ã¯Âºâ€”ﺤﺆﺳﻤﻴﺖ ﺑﺬﻟﻚ ﻷﻧﻬﺎ ï»» ﺗﺼﺢ ﺇﻻ ﺑﻬﺎ
Para ulama mengatakan bahwa yang dimaksud dengan salat dalam hadis ini adalah Fatihah Fatihah disebut dengan salat karena salat tidak sah kecuali dengan membaca Fatihah (Syarah Muslim, 4/101)
Berikut adalah dalil seorang sahabat yang mengamalkan doa Fatihah sebagai doa tanpa menunggu perintah dari Nabi dan setelah dilaporkan kepada Nabi ternyata Nabi tidak menyalahkan:
ÙÂَقَالÙÂوا Ù„ÙŽÙ‡ÙÂمْ هَلْ ÙÂÙÂيكÙÂمْ رَاق٠ÙÂÙŽØ¥ÙÂنَّ سَيّÙÂدَ الْØÂَىّ٠لَدÙÂيغٌ أَوْ Ù…ÙÂصَابٌ. ÙÂَقَالَ رَجÙÂÙ„ÙŒ Ù…ÙÂنْهÙÂمْ نَعَمْ ÙÂَأَتَاه٠ÙÂَرَقَاه٠بÙÂÙÂَاتÙÂØÂَة٠الْكÙÂتَاب٠ÙÂَبَرَأَ الرَّجÙÂل٠ÙÂÙŽØ£ÙÂعْطÙÂÙ‰ÙŽ Ù‚ÙŽØ·ÙÂيعًا Ù…ÙÂنْ غَنَم٠ÙÂَأَبَى أَنْ يَقْبَلَهَا. وَقَالَ ØÂَتَّى أَذْكÙÂرَ ذَلÙÂÙƒÙŽ Ù„ÙÂلنَّبÙÂىّ٠-صلى الله عليه وسلم-. ÙÂَأَتَى النَّبÙÂىَّ -صلى الله عليه وسلم- ÙÂَذَكَرَ ذَلÙÂÙƒÙŽ Ù„ÙŽÙ‡ÙÂ. ÙÂَقَالَ يَا رَسÙÂولَ اللَّه٠وَاللَّه٠مَا رَقَيْت٠إÙÂلاَّ بÙÂÙÂَاتÙÂØÂَة٠الْكÙÂتَابÙÂ. ÙÂَتَبَسَّمَ وَقَالَ « وَمَا أَدْرَاكَ أَنَّهَا رÙÂقْيَةٌ » (رواه مسلم)
Pemimpin kabilah sakit digigit hewan, lalu oleh sahabat dibacakan RUQYAT surat Fatihah, lalu sembuh. Setelah tiba di Madinah, sahabat sampaikan pada Nabi, Nabi senyum bertanya: “Kok tahu kalau Fatihah adalah doa?†(HR Muslim)
Al-Fatihah Untuk Orang Yang Sudah Wafat
Adakah tuntunannya? Mari kita perhatikan hadis berikut yang dinilai Hasan oleh Al Hafidz Ibnu Hajar:
وعنابنعمر رضيالله عنهما قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول إذا مات Ø£ØÂدكم ÙÂلا تØÂبسوه وأسرعوا به إلى قبره. وليقرأ عند رأسه بÙÂاتØÂØ© الكتاب وعند رجليه بخاتمة سورة البقرة ÙÂيقبره. رواه الطبرانيÙÂيالكبير
Hadis “Jika seseorang meninggal maka segerakan dikubur. Bacakan Surat Fatihah di kepalanya dan akhir Baqarah di bagian kaki di kuburnya" (HR al-Thabrani dalam al-Kabir dari Ibnu Umar)
Itu kan saat pemakaman? Bantah mereka. Maka sampaikan Amaliah ulama Salaf, Imam Ahmad berikut ini:
قَالَ Ø£ÙŽØÂْمَد : إذَا دَخَلْتÙÂمْ الْمَقَابÙÂرَ ÙÂَاقْرَءÙÂوا بÙÂÙÂَاتÙÂØÂَة٠الْكÙÂتَاب٠وَالْمÙÂعَوّÙÂذَتَيْن٠، ÙˆÙŽÙ‚ÙÂلْ Ù‡ÙÂÙˆÙŽ اللَّه٠أَØÂَدٌ ØŒ وَاجْعَلÙÂوا ثَوَابَ ذَلÙÂÙƒÙŽ إلَى أَهْل٠الْمَقَابÙÂر٠؛ ÙÂÙŽØ¥ÙÂنَّه٠يَصÙÂل٠إلَيْهÙÂمْ ØŒ وَكَانَتْ هَكَذَا عَادَة٠الْأَنْصَار٠ÙÂÙÂيالتَّرَدّÙÂد٠إلَى مَوْتَاهÙÂمْ Ø› يَقْرَءÙÂونَ الْقÙÂرْآنَ
Ahmad berkata: â€ÂJika masuk kubur bacalah Fatihah, al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Nas, hadiahkan untuk ahli kubur, maka akan sampai. Inilah kebiasaan sahabat Anshor yang bolak-balik kepada orang yang meninggal untuk membaca al-Quran†(Mathalib Uli an-Nuha 5/9)
Di masa Ahli Tafsir Al-Razi (605 H) pun sudah dijumpai mengirim doa Fatihah untuk putranya yang sudah wafat, sebagaimana beliau tulis dalam kitab tafsirnya:
ï»Âﺃﻧﺎ ﺃï»Âﺻﻲ ﻣﻦ ﻃﺎﻟﻊﻛﺘﺎﺑﻲ ï»Âاﺳﺘï»â€Ã¯ÂºÅ½Ã¯ÂºÂ© ﻣﺎ ﻓﻴﻪ ﻣﻦ اﻟï»â€Ã¯Â»Â®Ã˜Â§Ã¯Âºâ€¹Ã¯ÂºÂª اﻟﻨï»â€Ã¯Â»Â´Ã¯ÂºÂ´Ã¯Âºâ€ اﻟﻌﺎﻟﻴﺆﺃﻥ ﻳﺨﺺ ï»Âﻟﺪﻱ ï»Âﻳﺨﺼﻨﻲ ﺑﻘﺮاءﺓ اﻟï»â€Ã¯ÂºÅ½Ã¯Âºâ€”ﺤïºâ€
Saya berpesan kepada siapa saja yang membaca kitab saya dan menerima ilmu yang ada di dalamnya dari beberapa faedah yang indah dan mulia untuk secara khusus membacakan Fatihah bagi anak saya dan saya sendiri (Mafatih Al-Ghaib, 18/523)
Bagi kita yang mengamalkan sudah tercukupi dengan dalil hadis dan amalan ulama kita sejak dulu. Sementara bagi yang tidak berkenan tidak akan sanggup mengubah keyakinan mereka meski kita membawa banyak hadis, selama hadis-hadis ini tidak keluar dari mulut ustaz-ustaz mereka.
Sumber FB Ustadz Ma'ruf Khozin