Luasnya Ijtihad Bab Haji
Luasnya Ijtihad Bab Haji
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam hanya melakukan haji sekali. Disaksikan oleh ribuan Sahabat. Oleh karenanya ijtihad para ulama Mazhab sangat beragam. Bagi saya, selama amalan haji memiliki dasar ijtihad oleh perorangan Sahabat, Tabiin dan dicantumkan dalam kitab-kitab fikih boleh diamalkan dalam kondisi tertentu seperti saat ini.
1. Nabi Melakukan Ifrad Atau Qiran
Ada 3 cara melakukan ibadah haji dan umrah. Jika dilakukan sendiri-sendiri antara haji dan umrah dengan melakukan haji dulu maka disebut haji Ifrad. Jika haji dan umrah dilakukan secara bersamaan maka disebut Haji Qiran. Nabi melakukan yang mana? Ulama berbeda pendapat:
- Nabi melalukan haji ifrad berdasarkan riwayat Sayidah Aisyah:
عَنْ عَائÙÂشَةَ أَنَّ رَسÙÂولَ اللَّه٠-صلى الله عليه وسلم- Ø£ÙŽÙÂْرَدَ الْØÂَجَّ. قَالَ ÙˆÙŽÙÂÙÂÙ‰ الْبَاب٠عَنْ جَابÙÂر٠وَابْن٠عÙÂمَرَ. قَالَ أَبÙÂÙˆ عÙÂيسَى ØÂَدÙÂيث٠عَائÙÂشَةَ ØÂَدÙÂيثٌ ØÂَسَنٌ صَØÂÙÂÙŠØÂÙŒ. وَالْعَمَل٠عَلَى هَذَا عÙÂنْدَ بَعْض٠أَهْل٠الْعÙÂلْمÙÂ.
Aisyah berkata bahwa Nabi melakukan haji ifrad. Juga diriwayatkan dari Jabir dan Ibnu Umar. Inilah yang diamalkan sebagian ulama (Sunan Tirmidzi)
- Nabi melakukan haji Qiran berdasarkan riwayat Anas:
قَالَ أَنَسٌ سَمÙÂعْت٠رَسÙÂولَ الله٠صَلَّى الله٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ ÙŠÙŽÙ‚ÙÂول٠لَبَّيْكَ بÙÂعÙÂمْرَة٠وَØÂَجّ٠(رواه مسلم 2195)
Anas berkata: Saya mendengar Rasulullah Saw bersabda (dalam niat haji dan umrah): "Saya penuhi panggilan-Mu dengan Umrah dan Haji" (HR Muslim No 2195)
Jemaah haji Indonesia kebanyakan tidak melakukan seperti yang dilakukan oleh Nabi. Apa tidak bidah? Tidak. Haji tamattuk dijelaskan dalam Al Qur'an:
ÙÂَمَنْ تَمَتَّعَ بÙÂالْعÙÂمْرَة٠إÙÂÙ„ÙŽÙ‰ الْØÂَجّ٠ÙÂَمَا اسْتَيْسَرَ Ù…ÙÂÙ†ÙŽ الْهَدْي٠[]
(Al-Baqarah 196). “... maka bagi siapa yang ingin mengerjakan `umrah sebelum haji (didalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) korban yang mudah didapat. ...â€Â
2. Nabi Melakukan Tanazul
Imam Nawawi menjelaskan:
ï»Âï»Âﺟﻪ اﻟﺠﻤﻊﺑﻴﻨﻬﻤﺎ ﺃﻧﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ï»Âﺳﻠﻢ (Ø£ÙÂاض الى مكة) ﻃﺎﻑ ﻟﻹﻓﺎﺿﺆﻗﺒﻞ اﻟﺰï»Âاﻠﺛﻢ ﺻﻠﻰ اﻟﻈﻬﺮ ﺑﻤﻜﺆﻓﻲ ﺃï»Âï» ï»Âﻗﺘﻬﺎ ﺛﻢ ïºÂﺟﻊﺇﻟﻰ ﻣﻨﻰ
Memadukan 2 hadis bahwa Nabi shalallahu alaihi wasallam tawaf Ifadhah sebelum zuhur dan salat zuhur di awal waktu, kemudian Nabi kembali ke Mina (Syarah Muslim, Bab Haji/193)
Jika hari ini kebanyakan jemaah haji Indonesia melakukan Tanazul akan terasa sangat memberatkan kecuali penginapan di Mina tidak jauh dengan hotelnya.
3. Nabi Melempar Jumrah Setelah Zuhur
Nabi sudah tahu akan beratnya ibadah haji. Oleh karenanya saat beberapa Sahabat meminta keringanan, baik uzur atau ada keperluan, Nabi memberi izin. Termasuk soal waktu melempar jumrah:
ﻋﻦ ﻋﺒﺪ اﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻋﻤﺮﻠﺑﻦ اﻟﻌﺎﺹ، ﺃﻥ ïºÂﺳﻮﻠاﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ï»Âﺳﻠﻢ ï»Âï»—ï»’ ﻓﻲ ﺣﺠﺆاﻟﻮﺩاﻉ ﺑﻤﻨﻰ ﻟﻠﻨﺎﺱ ﻳﺴﺄﻟﻮﻧﻪ، ﻓﺠﺎءﻩ ïºÂﺟﻞ ﻓﻘﺎï»Â: ﻟﻢ ﺃﺷﻌﺮ ﻓﺤﻠﻘﺖ ﻗﺒﻞ ﺃﻥ ﺃﺫﺑﺢ؟ ﻓﻘﺎï»Â: «اﺫﺑﺢ ï»Âï»» ﺣﺮïºÂ» ﻓﺠﺎء ïºÂﺧﺮ ﻓﻘﺎï»Â: ﻟﻢ ﺃﺷﻌﺮ ﻓﻨﺤﺮﺕ ﻗﺒﻞ ﺃﻥ ﺃïºÂﻣﻲ؟ ﻗﺎï»Â: «اïºÂﻡ ï»Âï»» ﺣﺮïºÂ» ﻓﻤﺎ ﺳﺌﻞ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ï»Âﺳﻠﻢ ﻋﻦ ﺷﻲء ﻗﺪﻡ ï»Âï»» ﺃﺧﺮ ﺇﻻ ﻗﺎï»Â: «اﻓﻌﻞ ï»Âï»» ﺣﺮïºÂ» رواه البخارÙÅ
Nabi berdiri di Mina saat haji Wada' untuk menerima pertanyaan dari para Sahabat. Ada Sahabat bertanya: "Nabi, saya cukur dulu apa menyembelih?" Nabi menjawab: "Sembelihlah, tidak apa-apa". Ada Sahabat bertanya: "Saya menyembelih sebelum melempar jumrah?" Nabi menjawab: "Lempar Jumrah saja, tidak apa-apa". Saat itu, Nabi tidak ditanya tentang apa saja, didahulukan atau diakhirkan, kecuali Nabi menjawab "Lakukan. Tidak apa-apa" (HR Bukhari)
Beberapa ulama kontemporer seperti Mufti Mesir dan Saudi menjadikan hadis ini sebagai dalil keringanan saat menemukan kendala dan kesulitan dalam ibadah haji.
Untuk membuka pengetahuan lebih jauh dan luas Bab Haji silakan download dan baca kitab Berbahasa Arab Al-Mughni di link berikut:
https://archive.org/details/5213waq/mode/1up
¤ Alhamdulillah kemarin kami bersama Jemaah Haji Nurul Hayat (Surabaya) rampung menjalani Tawaf Ifadhah ditemani Ust Mahrus Aly Agiel (Calon Pak Camat Madura di negeri Arab jika nanti Madura menjadi provinsi baru dan Ust Heri Latief sebagai Cawagub Madura)
Sumber FB Ustadz : Ma'ruf Khozin