Luwes Karena Luas
LUWES KARENA LUAS
Oleh Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq
Sebagian ulama klasik terdahulu berkata :
مَنْ ÙƒÙŽØ«ÙÂرَ عÙÂلْمÙÂه٠اÙÂتَّسَعَ صَدْرَه٠وَصَانَ Ù„ÙÂسَانَهÙÂØŒ وَمَنْ قَلَّ عÙÂلْمÙÂه٠ضَاقَ صَدْرَه٠وَأَطْلَقَ Ù„ÙÂسَانَهÙÂ
“Orang yang banyak ilmunya akan semakin lapang dadanya dan lebih menjaga lisannya. Orang yang sedikit ilmunya akan semakin sempit dadanya dan mengumbar lisannya.â€Â
Al imam Sufyan ats Tsauri berkata :
Ø¥ÙÂذَا رَأَيْتَ الرَّجÙÂÙ„ÙŽ يَعْمَل٠بÙÂعَمَل٠قَدْ اخْتَلَÙÂÙŽ ÙÂÙÂيْه٠وَأَنْتَ تَرَى غَيْرَه٠ÙÂَلَا تَنْهَهÙÂ
“Jika engkau mendapati seseorang beramal dengan pendapat yang menjadi ranah perbedaan pendapat di kalangan ulama sedangkan engkau memilih pendapat yang berbeda dengannya, maka jangan engkau larang ia untuk beramal sesuai dengan pendapat pilihannya.â€Â
Al Imam Ibnu Abdil Barr menukilkan :
مَنْ لَمْ يَسْمَع٠الْاÙÂخْتÙÂلَاÙÂÙŽ ÙÂَلَا تَعÙÂدّÙÂوْه٠عَالÙÂماً
“Siapa yang belum terbiasa mendengar perbedaan pendapat ulama, maka jangan menganggapnya sebagai orang berilmu.â€Â
Syaikh Wahbah Zuhaili berkata :
وقد يستغرب الشخص العاديغير المتخصص ÙÂيالدراسات الÙÂقهية مثل هذا الاختلاÙÂØŒ لاعتقاده أنالدينواØÂد، والشرع واØÂد، والØÂÙ‚ واØÂد لايتعدد، والمصدر واØÂد وهو الوØÂيالإلهي، ÙÂلماذا التعدد ÙÂيالأقوال، ولم لايوØÂد بينالمذاهب، ÙÂيؤخذ بقول واØÂد يسير عليه المسلمون، باعتبارهم أمة واØÂدة؟! وقد يتوهم أناختلا٠المذاهب اختلا٠يؤديإلى تناقض ÙÂيالشرع، أو المصدر التشريعي، أو أنه اختلا٠ÙÂيالعقيدة كاختلا٠ÙÂرق غير المسلمينمنأرثوذ كس وكاثوليك وبروتستانت، والعياذ بالله!! وهذا كله وهم باطل.
“Sebagian besar dari kalangan awam akan merasa heran dengan adanya perbedaan pendapat di kalangan ulama, karena dalam dirinya ia meyakini bahwa agama itu satu, syariat itupun satu, kebenaran itu satu dan tidak berbilang, sumbernya pun satu yaitu wahyu dari Allah Ta’ala.
Tapi mengapa perbedaan pendapat itu bisa terjadi ? Kenapa pendapat itu tidak dijadikan satu yang mengacu kepada kemudahan untuk kaum muslimin dengan alasan umat ini adalah umat yang satu ?
Mereka juga menyangka bahwa perbedaan inilah yang membawa kepada perpecahan dan kontradiksi di dalam syariat atau sumber agama.
Atau mereka menganggap perbedaaan ( dalam masalah furu') sama dengan perbedaan yang terjadi antar kelompok-kelompok di luar islam, seperti Ortodox, katolik, protestan. Padahal tidak seperti itu, kita berlindung kepada Allah. Ini semua tentu bentuk sangkaan yang salah dan sangat keliru."
Grand Azhar syaikh Ahmad Thayib hafidzahullah berkata :
انالأزهار ايها الإخوة الÙÂاضل الكرام لا يسأم منالتذكير بØÂقيقية تغيب عنوعيكثير منا.
وهيإنأهل السنّة والجماعة هم جمهور الأمة الإسلامية المتمسكونبهديالكتاب والسنّة المعظمونلصØÂابة رسول الله - صلى الله عليه وسلم -ØŒ المهتدونبتراث االأئمة الذينتلقتهم الأمة بالقبول منعلماء الصØÂابة، والتابعين، والقرونالخيّرة. ومنبينهم ابو ØÂنيÙÂة، ومالك، والشاÙÂعيو Ø£ØÂمد رضيالله عنهم وأرضاهم.
"Sesungguhnya al Azhar, - wahai saudara sekalian yang mulia lagi terhormat - tidak akan pernah bosan-bosannya mengingatkan suatu kebenaran yang sering luput dari pemahaman kebanyakan kita.
Yaitu bahwa Ahlussunnah Waljamaah adalah mayoritas umat Islam, yaitu mereka yang berpegang teguh pada petunjuk dari al Kitab dan Sunnah, yang mengagungkan para shahabat Nabi, yang mendapat petunjuk dari warisan keilmuan para ulama yang diterima oleh umat ini.
Baik ulama dari kalangan shahabat, Thabi'in, dan generasi terpilih setelahnya. Di antara mereka adalah Abu Hanifah, Malik, Syafi'i, dan Ahmad yang semoga Allah meridai semuanya.
وكذالك غيرهم منالأئمة الأعلام المجتهدينالثقات. على تنوع مشاربهم وتعدد وجهات نظرهم. وكذلك ممنأØÂيوا علومهم وتابعوا جهودهم واستمروا أصولهم كأبيمنصور الماتورديو أبيØÂسنالأشعري، والجنيد البغدادي، والØÂارث المØÂاسي، والقشيري، والغزالي،
Juga selain mereka dari kalangan ulama-ulama mujtahid yang terpercaya, dengan berbagai macam sumber keilmuan dengan segala perbedaan cara pandang mereka.
Begitu juga dari kalangan ulama yang menghidupkan ilmu-ilmu ulama sebelumnya. Yang mengikuti perjuangan mereka dan merumuskan pokok-pokok ajaran seperti Abu Mashur Al-Mathuridi, Abu Hasan Al-Asy'ari, Al-Junaid Al-Baghdadi, Al-Harits Al-Muhasibi, Al-Qusyairi, Al-Ghazali.
وعلماء الØÂديث والÙÂقهاء منذ البخاريو مسلم وصولا الى ابنعقيل، واب الجوزيوابنقدامة، وابنالتيمية وابنقيم الجوزية، وابندقيق العيد Ùˆ السبكي، وابنØÂجر Ùˆ الشاطبي، والسيوطيرØÂمة الله عليهم.
Dan juga ulama-ulama dari kalangan ahli hadits dan ahli Fiqih sejak dari generasi Bukhari dan Muslim sampai ke Ibnu Aqil, Ibnu Al-Jauzi, Ibnu Qudamah, Ibnu Taimiyah, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, Ibnu Daqiq Al'Id, As Subki, Ibnu Hajar, Asy Syathibi, dan As-Suyuthi, yang semoga Allah merahmati mereka semuanya.
وكلهم اعلام تزدهيبهم ثقاÙÂتنا الإسلامية وشريعتنا العلمية التيوسعت الناس منكل جنس ولسانعلى اختلا٠الاقاليم والبلدان.
Mereka semua ini adalah tokoh-tokoh yang mengagumkan. Yang meninggalkan untuk kita warisan keilmuan yang membanggakan, dan juga kebanggaan bagi syariat agama kita yang universal, yang terbuka untuk semua bangsa dan bahasa yang berbeda dari berbagai penjuru negeri."
Baca juga kajian tentang ikhtilaf berikut :
- Pentingnya Mengetahui Fiqih Perbedaan
- Pendapat Para Imam Mu'tabar Dalam Mazhab Itu Hujjah Ilmiyah
- Menyikapi Perbedaan dan Kesalahan Dalam Aqidah
- Pilih Pendapat Yang Mana?
- Ragam Pendapat Tentang Nur Muhammad
Sumber FB Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq