Pendapat Para Ulama Tentang Mengamalkan Hadits Dhoif
Pasti sering dengarkan dgn judul di atas. Lalu bagaimana sebenarnya mengamalkan hadits dhoif. Berikut pendapat para ulama:
> Madzhab Hanafi
ÙˆÙŽØ¥ÙÂنْ كَانَتْ ضَعÙÂÙŠÙÂَةً Ù„ÙÂلْعَمَل٠بÙÂالْØÂَدÙÂيث٠الضَّعÙÂÙŠÙÂÙ ÙÂÙÂÙŠÙÂَضَائÙÂل٠الْأَعْمَالÙÂ
Meskipun hadits itu dhaif, maka diperbolehkan untuk diamalkan dalam keutamaan Amal. (Durar Al-Hukkam 1/36)
> Madzhab Maliki
ÙÂَقَدْ اتَّÙÂÙŽÙ‚ÙŽ الْعÙÂلَمَاء٠عَلَى جَوَاز٠الْعَمَل٠بÙÂالْØÂَدÙÂيث٠الضَّعÙÂÙŠÙÂÙ ÙÂÙÂÙŠÙÂَضَائÙÂل٠الْأَعْمَال٠وَاغْتÙÂنَامًا Ù„ÙÂلثَّوَاب٠الْوَارÙÂدÙÂ
Para ulama sepakat diperbolehkan mengamalkan hadits dhaif dalam keutamaan amal dan sebagai motivasi dalam meraih pahala. (Mawahib Al-Jalil, 1/56).
> Madzhab Syafi'i
وَقَدْ قَدÙÂمْنَا اتّÙÂÙÂَاقَ العلَمَاء٠عَلَى العَمَل٠بÙÂالØÂَديْث٠الضَّعÙÂÙŠÙÂÙ ÙÂÙÂÙŠÙÂَضَائÙÂل٠الْأَعْمَال٠دÙÂوْنَ الØÂَلاَل٠وَالØÂَرام٠وَهَذَا Ù…ÙÂنْ Ù†ÙŽØÂْو٠ÙÂَضَائÙÂل٠الْأَعْمَالÙÂ
Telah kami jelaskan kesepakatan para ulama akan diperbolehkannya mengamalkan hadits dhaif dalam hal keutamaan amal, bukan dalam rangka memberikan hukum halal dan haram (Al-Majmu' 3/248).
> Madzhab Hanbali
(ÙÂَلَا بَأْسَ ØŒ Ù„ÙÂجَوَاز٠الْعَمَل٠بÙÂالْØÂَدÙÂيث٠الضَّعÙÂÙŠÙÂÙ ÙÂÙÂÙŠÙÂَضَائÙÂل٠الْأَعْمَالÙÂ) . قَالَ الشَّيْخ٠تَقÙÂيّ٠الدّÙÂين٠: الْعَمَل٠بÙÂالْخَبَر٠الضَّعÙÂÙŠÙÂÙ ØŒ بÙÂمَعْنَى : أَنَّ النَّÙÂْسَ تَرْجÙÂÙˆ ذَلÙÂÙƒÙŽ الثَّوَابَ ØŒ أَوْ تَخَاÙÂ٠ذَلÙÂÙƒÙŽ الْعÙÂقَابَ . ÙˆÙŽÙ…ÙÂثْلÙÂه٠: التَّرْغÙÂيب٠وَالتَّرْهÙÂيب٠وَالْمَنَامَاتÙÂ
Boleh mengamalkan hadits dhaif dalam keutamaan amal. Syekh Taqiyuddin berkata: “Artinya bahwa seseorang menginginkan pahala dan takut dengan dosa. Demikian pula dalam hal motivasi ibadah dan dorongan menjauhi dosa.†(Mathalib Uli An-Nuha, 3/234).
Sebagai catatan penting, ada sebagian orang yang 'alergi' dgn hadits dhaif dengan berdalih pada Imam al-Bukhari yang mengarang kitab Sahih al-Bukhari. Padahal faktanya tidak demikian:
ï»Âَﻗَﺎï»ÂÙŽ اﻟﺒÙÂﺨَﺎïºÂÙÂï»±: أَﺣْï»â€Ã™Âﻆ٠ﻣÙÂﺌَïºâ€Ã™Å½ ﺃَﻟْﻒ٠ﺣَﺪÙÂﻳْﺚ٠ﺻَﺤﻴْﺢ٠ï»ÂَﻣÙÂﺎﺋَﺘَﻲْ ﺃَﻟﻒ٠ﺣَﺪÙÂﻳْﺚ٠ï»Âَﻴْﺮ٠ﺻَﺤÙÂﻴْﺢÙÂ
Imam Bukhari berkata: "Saya hafal 100 ribu hadits sahih dan 200 ribu hadits yg tidak shahih" (Faidl Al-Qadir 1/17).
Selain kitab Shahih al-Bukhari, Imam al-Bukhari juga memiliki beberapa kitab lain seperti At-Tarikh Kabir dan Shaghir, kitab Adab Al-Mufrad. Dalam kitab-kitab tersebut Imam Bukhari juga mencantumkan beberapa hadits dhaif.
baca juga kajian tentang ulama berikut :
- Sang Pemimpinnya Para Ulama
- Anas bin Malik dan Malik bin Anas
- Fakta Tentang Maulid Dari Ulama-Ulama Besar
- Ulama Kelas Papan Atas
- Perjuangan Syafi’i Kecil Saat Belajar
Sumber FB Ustadz : Gus Dewa Menjawab