Abdul Malik Sebelum Menjadi Khalifah
ABDUL MALIK SEBELUM MENJADI KHALIFAH
Oleh Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq
Sosok khalifah dari dinasti Umawiyah yang satu ini memang cukup kontroversial. Jasanya untuk Islam sangat besar dan dikenal, namun beberapa kejahatan pemerintah di masanya juga tidak bisa dianggap kecil, terutama “pembiarannya†terhadap sosok Hajjaj bin Yusuf yang banyak melakukan penumpahan darah.
Para ahli sejarah dan ulama menyebutkan bahwa Abdul Malik bin Marwan sebelum menjadi khalifah adalah orang yang sangat berilmu, shalih dan ahli ibadah. Barulah setelah ia naik menjadi khalifah perilakunya banyak berubah.
Berikut ini adalah pujian beberapa ulama kepada khalifah Abdul Malik bin Marwan sebelum ia terlibat di pemerintahan, baik ketika mulai menjadi gubernur apalagi setelah naik menjadi khalifah.
Ibnu Katsir rahimahullah berkata :
وقد كانعبد الملك قبل الخلاÙÂØ© منالعباد الزهاد الÙÂقهاء، الملازمينللمسجد، التالينللقرآÙâ€
“Adalah Abdul Malik sebelum menjadi khalifah adalah termasuk ahli ibadah yang zuhud dan juga ahli fiqih. Ia banyak tinggal di masjid dan selalu berinteraksi dengan al Qur’an.â€Â
Ibnu Sa'id rahimahullah berkata :
كانقبل الخلاÙÂØ© عابدا، ناسكا بالمدينة
“Dia sebelum menjadi khalifah adalah ahli ibadah, ahli zuhudnya Madinah.â€Â
Imam Nafi’ rahimahullah berkata :
لقد رأيت المدينة وما ÙÂيها شاب أشد تشميرا، ولا Ø£ÙÂقه ولا أقرأ لكتاب الله منعبد الملك بنمرواÙâ€
“Aku tidak melihat di kota Madinah adanya seorang pemuda yang paling bersinar, yang paling paham fiqih dan juga paling pandai membaca kitabnya Allah dari Abdul Malik bin Marwan.â€Â
Abu Zinad rahimahullah berkata :
كانÙÂقهاء المدينة أربعة: سعيد بنالمسيب، وعروة، وقبيصة بنذؤيب، وعبد الملك بنمروان; قبل أنيدخل ÙÂيالإمارة
Dahulu ahli fiqihnya Madinah ada empat orang : Sa’id bin Musayib, Urwah, Qabishah bin Dzu’aib dan Abdul Malik bin Marwan, dan ini sebelum ia masuk ke pemerintahan.â€Â
Imam Sya’bi rahumahullah berkata :
ما جالست Ø£ØÂدا إلا وجدت ليالÙÂضل عليه إلا عبد الملك بنمروان; ÙÂإنيما ذاكرته ØÂديثا إلا زادنيÙÂيه، ولا شعرا إلا زادنيÙÂيه
“Aku tidak pernah duduk dengan seseorang kecuali aku bisa mengungguli orang tersebut, kecuali Abdul Malik bin Marwan. Setiap kali aku membahas hadits dengannya, maka ia akan melampaui aku dalam menyebutkan hadits. Begitu juga ketika aku membaca sya’ir, maka ia akan membaca yang lebih banyak dariku.â€Â
Bahkan beberapa shahabat Nabi yang masih hidup memberikan kesaksian atas keilmuannya. Ibnu Umar radhiyallahu’anhu pernah berkata :
إنلمروانابنا ÙÂقيها، ÙÂسلوه
“Sesungguhnya Marwan itu punya seorang anak yang ahli dalam agama, maka bertanyalah kepadanya.â€Â
Ibnu Umar juga pernah berkata :
ولد الناس أبناء، وولد مروانأبا
“Jika orang -orang melahirkan anak, Sedangkan Marwan itu yang lahir darinya (seolah-olah) seorang bapak.â€Â
Abu Hurairah pernah bertemu dengan Abdul Malik bin Marwan lantas berkata :
هذا يملك العرب
“Anak ini yang menguasai (ilmunya) orang Arab.â€Â
Begitulah, Abdul Malik yang tadinya adalah orang yang sangat zuhud terhadap dunia, berubah menjadi sosok yang sangat ambisius dan cendrung kejam setelah berkuasa.
Bahkan beberapa riwayat menyebutkan demi melanggengkan kekuasaannya, ia berseteru dengan para ulama dan saudara-saudaranya yang lain. Kenapa bisa demikian ? Ikuti terus tulisan kami...
________
Ref : Siyar a’lam Nubala ( 4/246-249 ), Bidayah wa Nihayah (12/379-392)
Sumber FB Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq






