Kedermawanan Imam Syafi’i
KEDERMAWANAN IMAM SYAFI’I
Oleh Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq
Bagi yang mendaku mencintai imam Syafi'i bahkan mengaku mengikuti madzhabnya, yang harus kita contoh dari beliau bukan hanya dalam urusan ilmu, namun juga akhlak dan kedermawanannya. Berikut diantara nukilan riwayatnya...
1. Mensedekahkan uang bekal perjalanan
قدم الشاÙÂعيمنصنعاء إلى مكة بعشرة آلا٠دينار ÙÂيمنديل ÙÂضرب خباءه ÙÂيموضع خارجًا منمكة، ÙÂكانالناس يأتونه ÙÂيه، ÙÂما برؠØÂتى وهبها كلها
“Syafi’i pernah melakukan perjalanan dari Shan’a (Yaman) ke Makkah dengan membawa 10.000 dinar (sekitar 39 milyar) yang disimpannya di sebuah sapu tangan. Ia lalu membagi-bagikannya di pinggir kota Makkah. Orang-orang pun mendatanginya. Dia tidak berhenti membagikannya hingga habis semua uangnya."[1]
2. Membagikan semua hadiah yang ia terima
كانمØÂمد بنإدريس الشاÙÂعيلما أدخل على أمير المؤمنينهارونالرشيد، وناظر بشرًا المريسيÙÂقطعه خلع هارونالرشيد على الشاÙÂعي، وأمر له بخمسينأل٠درهم، ÙÂانصر٠إلى البيت، وليس معه شيء، قد تصدَّق بجميع ذلك ووصل به الناس
“Imam Syafi’i pernah diundang oleh amirul mukminin Harun ar Rasyid untuk berdebat dengan Bisyr al Murisi, lalu ia berhasil mengalahkannya.
Harun kemudian menghampiri Syafi'i lalu memerintahkan untuk diberikan kepadanya 50.000 dirham ( 3 milyar).
Imam Syafi’i lalu keluar dari majelis tersebut kembali ke rumahnya tanpa membawa sepeserpun uang yang diterimanya. Ia mensedekahkan semua yang ia terima kepada orang yang ia jumpai (dalam perjalanan pulang).â€Â[2]
Al Muzani menceritakan :
ما رأيت رجلًا أكرم منالشاÙÂعي، خرجت٠معه ليلة عيد منالمسجد، وأنا أذاكره ÙÂيمسألة، ØÂتى أتيت باب داره، ÙÂأتاه غلام بكيس، ÙÂقال: مولاييقرئك السلام، ويقول لك: خذ هذا الكيس، ÙÂأخذه منه وأدخله ÙÂيكمه، ÙÂأتاه رجل منالØÂلقة، ÙÂقال يا أبا عبد الله، ولدت امرأتيالساعة، ولا شيء عندي، ÙÂدÙÂع إليه الكيس، وصعد وليس معه شيء
“Aku tidak pernah melihat orang yang kedermawanannya melebihi Syafi’i. Kami pernah keluar dari masjid di suatu waktu saat malam hari raya, aku berbicara dengannya tentang beberapa masalah hingga tiba di pintu rumahnya.
Lalu datanglah seorang budak menemuinya dengan membawa kantung uang, lalu berkata : ‘Wahai Imam, Tuanku menyampaikan salam dan meminta engkau untuk menerima ini.’
Imam Syafi’i pun menerimanya dan memasukkan ke kantong bajunya. Lalu saat itu juga datang seseorang yang biasa hadir di majelisnya dan berkata: ‘ Wahai imam, istriku melahirkan saat ini dan aku tidak punya apapun.’
Beliaupun memberikan kantong uang itu kepada orang tersebut lalu masuk ke dalam rumah tanpa membawa apapun.â€Â[3]
Amru bin Sawad as Sarji berkata tentang beliau
كانالشاÙÂعيأسخى الناس على الدينار والدرهم والطعام"Ø›
“Adalah imam Syafi’i orang yang paling gemar membagi-bagikan dinar, dirham dan makanan.â€Â[4]
3. Membalas kebaikan orang lain dengan yang lebih baik
كانالشاÙÂعيمارا بالØÂذائين، ÙÂسقط سوطه، ÙÂوثب غلام، ومسØÂÙ‡ بكمه، وناوله، ÙÂأعطاه سبعة دنانير
“Suatu hari Imam asy-Syafi’i lewat, tiba-tiba cambuk yang dibawa olehnya terjatuh, lalu ada anak kecil yang melompat mengambilnya lalu anak itu mengusap tongkat tersebut dengan lengan bajunya, setelah bersih ia kemudian menyerahkannya kepada Imam asy-Syafi’i.
Maka Imam asy-Syafi’i memberi anak tersebut uang sejumlah 7 dinar ( 27.300.000).â€Â[5]
4. Meringankan beban orang lain.
Salah satu muridnya, imam Rabi’ bin Sulaiman menceritakan :
تزوجت، ÙÂسألنيالشاÙÂعيكم أصدقتها؟ قلت: ثلاثيندينارا، عجلت منها ستة، ÙÂأعطانيأربعة وعشريندينارا
“Saya menikah, lalu Imam asy-Syafi’i bertanya kepadaku : 'Berapa mahar yang engkau berikan kepada istrimu ?’ Aku menjawab : ‘Saya memberi mahar 30 dinar ( 117 juta), tetapi saya baru mencicil 6 dinar dulu.’
Maka beliaupun langsung memberiku uang 24 dinar (93 juta) untuk menggenapinya.â€Â[6]
Semoga bermanfaat.
__________
[1] Hilyatul Aulia (9/13)
[2] Hilyatul Aulia (9/131)
[3] Hilyatul Auliya (9/132)
[4] Siyar A’lam an Nubala (10/37)
[5] Siyar A’lam an Nubala (10/37)
[6] Adab asy Syafi’i hal. 92.
•ââ€Ë†Ã¢â€Ë†Ã¢â‚¬Â¢Ã¢â‚¬Â¢Ã¢â‚¬Â¢Ã¢â€”‹â—‹âÂÂ🌻αѕт🌻âÂÂ○○•••ââ€Ë†Ã¢â€Ë†Ã¢â‚¬Â¢
⤵ï¸Âhttps://t.me/subulana
📱facebook.com/AhmadSyahrinThoriq
ðŸŒÂwww.konsultasislam.com
Sumber FB Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq
4 Oktober 2022
baca juga :
MANAQIB SINGKAT IMAM MADZHAB
Oleh Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq
ð—œð—ºð—®ð—º ð—â€Ã°Â—¯ð˜‚ ð—›ð—®ð—»ð—¶ð—³ð—®ð—µ ð—¿ð—®ð—µð—¶ð—ºð—®ð—µð˜‚ð—¹ð—¹ð—®ð—µ
- Sang imam yang agung
- Berdialog dengan Khawarij
- Teladan dalam memuliakan guru Qur'an
- Kiat mengingat barang yang terselip
- Adu sumpah Abu Hanifah vs Khalifah
- Menolak jabatan enak
- Menyadarkan pengikut Syiah
ð—œð—ºð—®ð—º ð— ð—®ð—¹ð—¶ð—¸ ð—¿ð—®ð—µð—¶ð—ºð—®ð—µð˜‚ð—¹ð—¹ð—®ð—µ
ð—œð—ºð—®ð—º ð—¦ð˜†ð—®ð—³ð—¶'ð—¶ ð—¿ð—®ð—µð—¶ð—ºð—®ð—µð˜‚ð—¹ð—¹ð—®ð—µ
- Sang penolong sunnah
- Izin yang mengharukan
- Perjuangan Syafi'i kecil saat masih belajar
- Kedermawanan Imam Syafi'i
- Jawaban yang telak
ð—œð—ºð—®ð—º ð—â€Ã°Â—µð—ºð—®ð—± ð—¿ð—®ð—µð—¶ð—ºð—®ð—µð˜‚ð—¹ð—¹ð—®ð—µ
Semoga bermanfaat.