Hadits Populer Tapi Tidak Memiliki Dasar
HADITS POPULER TAPI TIDAK MEMILIKI DASAR
Oleh Ustadz : Abdul Wahid Alfaizin
Sala satu hadits yang sangat populer di masyarakat bahkan sering disampaikan oleh para penceramah di acara Maulid adalah hadits berikut
مَنْ عَظَّمَ مَوْلÙÂدÙÂيْ ÙƒÙÂنْت٠شَÙÂÙÂيْعًا لَه٠يَوْمَ اْلقÙÂيَامَةÙÂ.
"Barangsiapa menghormati dan mengagungkan hari lahirku, maka aku akan memberikan syafa’at kepadanya di hari Kiamat"
Meski sangat poluler, menurut Syaikh Ismail Zain hadits tersebut ternyata tidak memiliki dasar. Berikut saya sampaikan pernyataan Syaikh Ismail Zain Al-Yamani dalam kitabnya قرة العينبÙÂتاوى الشيخ اسماعيل الزين.
وما ذكرتم منالØÂديث الذيأورده العلامة الشيخ Ù…ØÂمد نوويالجاويرØÂمه الله تعالى وأمدنا منبركاته ÙÂليس له أصل بل هو ØÂديث مصنوع ومخايل الوضع عليه لائØÂØ©. ولو كانهناك ØÂديث مثل هذا أو قريب منه ولو بأقل درجات الرواية والقبول لكانمستندا لرÙÂع النزاع ومضعÙÂا لدعوى الخصم ولكانالأئمة منالØÂÙÂاظ وغيرهم يذكرونه ÙÂÙ‰ مناظرتهم ومداÙÂعتهم ولم يقع شيء منذلك
"Hadits tersebut tidak memiliki dasar bahkan merupakan hadits yang dibuat-buat dan termasuk hadits maudhu'. Andaikan saja ada hadits seperti itu atau yang mendekatinya dengan derajat riwayat yang paling rendah untuk diterima, niscaya akan dijadikan sandaran untuk menghilangkan perdebatan hukum maulid dan dijadikan senjata untuk menghadapi tuduhan musuh yang mengecam maulid. Para ulama' hafizh hadits dan yang lainnya juga akan menggunakan hadits tersebut dalam bantahan dan pembelaannya terhadap maulid. Namun kenyataannya hal tersebut tidak terjadi".
Meski termasuk orang yang merayakan maulid bahkan menjelaskan dasar maulid, namun saya pribadi tidak pernah menggunakan hadits tersebut dalam penyampaian materi saya. Hal ini mengingat peringatan dari imam Ramli sebagai berikut
وَلَا يَجÙÂوز٠لÙÂØ£ÙŽØÂَد٠أَنْ يَرْوÙÂÙŠÙŽ ØÂَدÙÂيثًا عَنْ رَسÙÂول٠اللَّه٠- صَلَّى اللَّه٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ - إلَّا إذَا أَخَذَه٠مÙÂنْ ÙƒÙÂتَاب٠مÙÂعْتَمَد٠وَقَابَلَه٠عَلَى أَصْل٠مÙÂعْتَمَدÙÂØŒ ÙˆÙŽØ¥ÙÂنْ لَمْ ÙŠÙŽÙƒÙÂنْ لَه٠بÙÂه٠رÙÂوَايَةٌ، ÙˆÙŽØ¥ÙÂنْ ØÂÙŽÙƒÙŽÙ‰ بَعْضÙÂÙ‡ÙÂمْ اتّÙÂÙÂَاقَ الْعÙÂلَمَاء٠عَلَى أَنَّه٠لَا يَصÙÂØÂّ٠لÙÂÙ…ÙÂعَلّÙÂم٠أَنْ ÙŠÙŽÙ‚ÙÂولَ قَالَ رَسÙÂول٠اللَّه٠- صَلَّى اللَّه٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ - ØÂَتَّى ÙŠÙŽÙƒÙÂونَ عÙÂنْدَه٠ذَلÙÂÙƒÙŽ الْقَوْل٠مَرْوÙÂيًّا وَلَوْ عَلَى أَقَلّ٠وÙÂجÙÂوه٠الرّÙÂوَايَاتÙÂ.
[الرملي، شهاب الدين، ÙÂتاوى الرملي، ٣٦٧/Ù¤]
"Tidak diperbolehkan seseorang meriwayatkan sebuah hadits dari Rasulullah kecuali dia mengambilnya dari kitab yang bisa dijadikan pegangan. Sebagian ulama' menceritakan kesepakatan ulama' bahwa tidak sah bagi seorang pengajar menyampaikan "Rasulullah bersabda" sampai dia mengetahui bahwa hal tersebut memang diriwayatkan oleh Rasulullah meski dengan riwayat yang paling rendah"
Wallahu A'lam
NB : Hanya menyampaikan penjelasan Syaikh Ismail Zain
Baca juga kajian tentang Maulid berikut :
- Maulid Nabi Sama Dengan Natal?
- Abu Lahab mengalahkan kita dalam Kegembiraan
- Maulid Nabi Di Madura
- Fatwa Aneh Asy-Syatibi
- Mengulang-ulang Pertanyaan Dalil Maulid
Sumber FB Ustadz : Abdul Wahid Alfaizin
24 Oktober 2022 pada 07.35 ·







