Nikah Diiringi Musik
Nikah Diiringi Musik
Soal musik akan kita bahas tuntas malam ini dalam kajian bersama NU Jerman. Tidak dipungkiri ada yang mengharamkan musik secara mutlak. Ada pula yang membolehkan dengan batasan tertentu.
Di antara bukti musik diperbolehkan adalah saat mengiringi pernikahan. Seperti dalam hadis:
عَنْ Ø¹ÙŽØ§Ø¦ÙØ´ÙŽØ©ÙŽ Ù‚ÙŽØ§Ù„ÙŽØªÙ’ قَالَ رَسÙول٠اللَّه٠-صلى الله عليه وسلم- « أَعْلÙÙ†Ùوا هَذَا النّÙكَاØÙŽ ÙˆÙŽØ§Ø¬Ù’Ø¹ÙŽÙ„Ùوه٠ÙÙÙ‰ Ø§Ù„Ù’Ù…ÙŽØ³ÙŽØ§Ø¬ÙØ¯Ù ÙˆÙŽØ§Ø¶Ù’Ø±ÙØ¨Ùوا Ø¹ÙŽÙ„ÙŽÙŠÙ’Ù‡Ù Ø¨ÙØ§Ù„دّÙÙÙÙˆÙ٠»
Hadis: “Umumkan pernikahan, jadikan di masjid dan tabuhlah terbangan†(HR Tirmidzi, Ibnu Majah dan Baihaqi).
Bagi para ulama yang cermat dalam memberi hukum tentu akan memberi penilaian hukum yang tepat mana kala dalam musik ada unsur yang melampaui batas-batas kebolehan. Seperti yang dijelaskan oleh Syekh Ash-Shan'ani ketika menguraikan hadis-hadis yang terdapat dalam kitab Bulughul Maram:
ÙˆÙŽÙ„ÙŽÙƒÙنْ Ø¨ÙØ´ÙŽØ±Ù’ط٠أَنْ لَا يَصْØÙŽØ¨ÙŽÙ‡Ù Ù…ÙØÙŽØ±Ù‘ÙŽÙ…ÙŒ Ù…Ùنْ التَّغَنّÙÙŠ Ø¨ÙØµÙŽÙˆÙ’ت٠رَخÙيم٠مÙنْ امْرَأَة٠أَجْنَبÙÙŠÙ‘ÙŽØ©Ù Ø¨ÙØ´Ùعْر٠ÙÙيه٠مَدْØÙ Ø§Ù„Ù’Ù‚ÙØ¯ÙÙˆØ¯Ù ÙˆÙŽØ§Ù„Ù’Ø®ÙØ¯Ùود٠بَلْ ÙŠÙÙ†Ù’Ø¸ÙŽØ±Ù Ø§Ù„Ù’Ø£ÙØ³Ù’Ù„Ùوب٠الْعَرَبÙيّ٠الَّذÙÙŠ كَانَ ÙÙÙŠ عَصْرÙه٠صَلَّى اللَّه٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ ÙÙŽÙ‡ÙÙˆÙŽ الْمَأْمÙور٠بÙÙ‡Ù ØŒ وَأَمَّا مَا Ø£ÙŽØÙ’دَثَه٠النَّاس٠مÙنْ بَعْد٠ذَلÙÙƒÙŽ ÙÙŽÙ‡ÙÙˆÙŽ غَيْر٠الْمَأْمÙور٠بÙÙ‡Ù ØŒ وَلَا كَلَامَ ÙÙÙŠ أَنَّه٠ÙÙÙŠ هَذÙه٠الْأَعْصَار٠يَقْتَرÙن٠بÙÙ…ÙØÙŽØ±Ù‘ÙŽÙ…ÙŽØ§ØªÙ ÙƒÙŽØ«Ùيرَة ÙÙŽÙŠÙŽØÙ’رÙÙ…Ù Ù„ÙØ°ÙŽÙ„ÙÙƒÙŽ لَا Ù„ÙÙ†ÙŽÙْسÙÙ‡Ù
Musik diperbolehkan dengan syarat tidak disertai sesuatu yang haram, seperti suara gemulai wanita yang bukan mahram, dengan nyanyian puji-pujian aurat dan pipi, tapi menggunakan syair Arab seperti yang ada di masa Nabi shalallahu alaihi wa sallam. Inilah yang sesuai perintah. Sementara musik yang ada sekarang sudah tidak sesuai dengan perintah. Dan tidak ada komentar dengan masa sekarang yang mengandung unsur keharaman. Faktor haramnya karena faktor lain, bukan karena musiknya (Subulus Salam 4/451)
Intinya, selama dalam musik tidak ada unsur keharaman seperti minuman keras dan membuka aurat maka tidak haram. Termasuk dalam larangan ini membuka aurat adalah bupati (buka paha tinggi²) dan Sekwilda (esek-esek wilayah d*d*)
Sumber FB Ustadz : Ma'ruf Khozin
5 Juni 2022 ·