Baca Quran Kok Bodoh?
Baca Quran Kok Bodoh?
Membaca Qur'an di dekat orang yang akan wafat atau sudah wafat bukan tindakan bodoh. Tapi memiliki riwayat ulama Salaf. Katanya Salafi ikut Ulama Salaf, buktinya dengan gambar ini para ulama Salaf yang membaca Qur'an di dekat mayit (akan wafat atau sudah wafat) adalah bodoh.
1. Di masa Sahabat
عن Ø§Ù„ØØ³Ù† عن عمر قال : اØÙ’Ø¶ÙØ±Ùوْا أَمْوَاتَكÙمْ ÙَأَلْزÙÙ…ÙوْهÙمْ لاَ Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‡ÙŽ Ø¥Ùلاَّ Ø§Ù„Ù„Ù‡Ù ÙˆÙŽØ£ÙŽØºÙ’Ù…ÙØ¶Ùوْا أَعْيÙÙ†ÙŽÙ‡Ùمْ Ø¥ÙØ°ÙŽØ§ مَاتÙوْا وَاقْرَؤÙوْا عÙنْدَهÙÙ…Ù Ø§Ù„Ù’Ù‚ÙØ±Ù’آنَ
Diriwayatkan dari al-Hasan dari Umar, ia berkata: "Datangilah orang yang meninggal, tuntunlah dengan kalimat Lailaaha illa Allah, pejamkan matanya jika telah mati, dan bacakanlah al-Quran di dekatnya" (Riwayat Abdurrazzaq dalam al-Mushannaf 3/386 No 6043 dan Ibnu Syaibah 2/448 No 0882, juga diriwayatkan oleh Said bin Manshur)
Data yang melengkapi seperti disampaikan oleh ulama Mazhab Hambali:
ï»ï»—ïºŽï» ïº‘ï»Œï»€ï»¬ï»¢: ﺇﺫا ﻗﺮﺉ اﻟﻘﺮïºï»¥ ﻋﻨﺪ اﻟﻤﻴﺖ، ïºƒï» ïºƒï»«ïºªï»± ﺇﻟﻴﻪ ﺛﻮاﺑﻪ، ﻛﺎﻥ Ø§ï»Ÿïºœï»®Ø§ïº ï»Ÿï»˜ïºŽïºïº‹ï»ªØŒ ï»ï»³ï»œï»®ï»¥ اﻟﻤﻴﺖ ﻛﺄﻧﻪ ﺣﺎﺿﺮﻫﺎ، ﻓﺘﺮﺟﻰ ﻟﻪ اﻟﺮﺣﻤﺔ. ï»ï»Ÿï»¨ïºŽØŒ ﻣﺎ ﺫﻛﺮﻧﺎﻩ، ï»ïºƒï»§ï»ª ﺇﺟﻤﺎﻉ Ø§ï»Ÿï»¤ïº´ï» ï»¤ï»´ï»¦Ø› ﻓﺈﻧﻬﻢ ﻓﻲ ﻛﻞ ﻋﺼﺮ ï»ï»£ïº¼ïº® ï»³ïº ïº˜ï»¤ï»Œï»®ï»¥ ï»ï»³ï»˜ïº®Ø¡ï»ï»¥ اﻟﻘﺮïºï»¥ØŒ ï»ï»³ï»¬ïºªï»ï»¥ ﺛﻮاﺑﻪ ﺇﻟﻰ ﻣﻮﺗﺎﻫﻢ ﻣﻦ ï»ï»´ïº® ﻧﻜﻴﺮ.
Sebagian ulama berkata bahwa membaca Qur'an di dekat orang mati atau pahalanya dihadiahkan kepada mayit maka pahalanya tetap bagi pembaca Qur'an, sementara mayit seperti orang yang hadir dan diharapkan mendapat rahmat. Bagi kami adalah yang telah kami sebutkan. Dan ini adalah kesepakatan umat Islam. Sebab mereka di setiap masa dan kota berkumpul membaca Qur'an dan menghadiahkan pahalanya untuk mayit mereka tanpa ada yang ingkar (Syekh Ibnu Qudamah Al-Mughni, 2/242)
2. Di masa Tabiin
Al-Hafidz Ibnu Hajar Al Asqalani:
وَأَخْرَجَ ابْن٠أَبÙÙ‰ شَيْبَةَ Ù…Ùنْ طَرÙيْق٠أَبÙÙ‰ Ø§Ù„Ø´Ù‘ÙŽØ¹Ù’Ø«ÙŽØ§Ø¡Ù Ø¬ÙŽØ§Ø¨ÙØ±Ù بْن٠زَيْد٠وَهÙÙˆÙŽ Ù…Ùنْ Ø«ÙÙ‚ÙŽØ§ØªÙ Ø§Ù„ØªÙ‘ÙŽØ§Ø¨ÙØ¹Ùيْنَ أَنَّه٠يَقْرَأ٠عÙنْدَ Ø§Ù„Ù’Ù…ÙŽÙŠÙ‘ÙØªÙ سÙوْرَةَ الرَّعْد٠وَسَنَدÙه٠صَØÙيْØ
"Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan dari jalur Jabir bin Zaid, ia termasuk Tabi'in yang terpercaya, bahwa ia membaca surat al-Ra'd di dekat orang yang akan meninggal. Dan Sanadnya adalah sahih!" (Raudlat al-Muhadditsin X/226)
3. Ahli hadisnya Aliran Salafi
Syekh Albani berkata:
ÙˆÙŽØ®Ùلَاصَة٠ذَلÙÙƒÙŽ أَنَّ Ù„Ùلْوَلَد٠أَنْ يَتَصَدَّقَ وَيَصÙوْمَ ÙˆÙŽÙŠÙŽØÙجَّ ÙˆÙŽÙŠÙŽØ¹Ù’ØªÙŽÙ…ÙØ±ÙŽ ÙˆÙŽÙŠÙŽÙ‚Ù’Ø±ÙŽØ£ÙŽ Ø§Ù„Ù’Ù‚ÙØ±Ù’آنَ عَنْ ÙˆÙŽØ§Ù„ÙØ¯ÙŽÙŠÙ’Ù‡Ù Ù„ÙØ£ÙŽÙ†Ù‘ÙŽÙ‡Ù Ù…Ùنْ سَعْيÙÙ‡Ùمَا ØŒ وَلَيْسَ لَه٠ذَلÙÙƒÙŽ عَنْ غَيْرÙÙ‡Ùمَا Ø¥Ùلَّا مَا خَصَّه٠الدَّلÙيْل٠مÙمَّا Ø³ÙŽØ¨ÙŽÙ‚ÙŽØªÙ Ø§Ù„Ù’Ø¥ÙØ´ÙŽØ§Ø±ÙŽØ©Ù Ø¥Ùلَيْه٠. Ùˆ الله أعلم . (السلسلة الصØÙŠØØ© - ج 1 / ص 483)
“Kesimpulannya, bahwa anak boleh bersedekah, berpuasa, berhaji, berumrah dan MEMBACA AL-QURAN untuk kedua orag tuanya. Sebab anak merupakan usaha orang tua (). Dan anak tersebut tidak bisa melakukan itu semua untuk selain orang tuanya, kecuali yang dikhususkan oleh dalil, yang telah dijelaskan†(al-Silsilah al-Sahihah, 1/483)
Bagi anak diperbolehkan baca Quran untuk orang tuanya yang sudah wafat. Katanya beliau ini ulama ahli hadis selevel Mujtahid, tapi kok kena tuduhan yang ada di gambar?
Sumber FB Ustadz : Ma'ruf Khozin
18 Juni 2022 pada 20.39 ·