Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Anaknya

âTANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP ANAKNYA
Oleh : Ahmad Syahrin Thoriq
Berikut ini adalah beberapa perintah dalam syariah kepada orang tua terkait kewajiban terhadap anak-anaknya, meliputi pendidikan, pengajaran dan pergaulan secara umum.
1ï¸âƒ£. Memberikan kepada anak nama yang baik.
Ø¥ÙنَّكÙمْ ØªÙØ¯Ù’عَوْنَ يَوْمَ الْقÙÙŠÙŽØ§Ù…ÙŽØ©Ù Ø¨ÙØ£ÙŽØ³Ù’مَائÙÙƒÙمْ وَأَسْمَاء٠آبَائÙÙƒÙمْ ÙÙŽØ£ÙŽØÙ’سÙÙ†Ùوا أَسْمَاءَكÙمْ
“Sesungguhnya pada hari kiamat kalian akan dipanggil dengan nama kalian dan nama bapak kalian. Oleh karena itu, buatlah nama yang baik untuk kalian.†(HR. Abu Daud)
2ï¸âƒ£. Menyambut kelahiran anak dengan syukur, diantaranya bentuknya dengan melaksanakan sunnah aqiqah.
اْلغÙلاَم٠عَقÙيْقَةٌ ÙَاَهْرÙيْقÙوْا عَنْه٠دَمًا ÙˆÙŽ اَمÙيْطÙوْا عَنْه٠اْلاَذَى
“Tiap-tiap anak itu ada ‘aqiqahnya. Maka sembelihlah hewan untuknya, dan buanglah kotoran darinya (cukurlah rambutnya)“. (HR. Bukhari)
3ï¸âƒ£. Memenuhi kebutuhan nafkah anak, seperti memberikan ASI dan kebutuhan asasi lainnya.
وَٱلۡوَ Ù°â Ù„ÙØ¯ÙŽ Ù°â ØªÙ ÛŒÙØ±Û¡Ø¶Ùعۡنَ أَوۡلَـٰدَهÙنَّ
"Para ibu hendaklah menyusui anak-anaknya..." (QS. Al Baqarah : 233)
4ï¸âƒ£. Menanamkan kepada mereka nilai-nilai iman sebelum hal lainnya.
كنا مع النبي صلى الله عليه وسلم ونØÙ† ÙÙØªÙ’يَانٌ ØÙŽØ²ÙŽØ§ÙˆÙرَةٌ ÙØªØ¹Ù„منا الإيمان قبل أن نتعلم القرآن ثم تعلمنا القرآن ÙØ§Ø²Ø¯Ø¯Ù†Ø§ به إيماناً
"Kami dahulu saat usia belia di masa Rasulullah shallallaahu'alaihi wasallam, belajar iman sebelum Al Qur'an." (HR. Ibnu Majah)
5ï¸âƒ£. Mendidik mereka adab dan kesantunan sebelum mengajarkan ilmu yang lain.
تعلم الأدب قبل أن تتعلم العلم
"Pelajarilah adab sebelum mempelajari ilmu." (imam Malik)
6ï¸âƒ£. Mengajarkan shalat
ﻣÙﺮÙï»ïº ﺃَï»Ù’ﻻﺩَﻛÙﻢْﺑÙﺎﻟﺼَّﻼﺓ٠ï»ÙŽï»«Ùﻢْ ﺃَﺑْﻨَﺎﺀ٠ﺳَﺒْﻊ٠ﺳÙﻨÙﻴﻦَ ï»ÙŽïºïº¿Ù’ﺮÙﺑÙﻮﻫÙﻢْ ï»‹ÙŽï» ÙŽï»´Ù’ï»¬ÙŽïºŽï»ÙŽï»«Ùﻢْ ﺃَﺑْﻨَﺎﺀ٠ﻋَﺸْﺮÙ
"Perintahlah anak-anakmu mengerjakan salat ketika berusia tujuh tahun, dan hukumlah mereka karena meninggalkannya diusia 10 tahun." ( HR. Abu Daud)
7ï¸âƒ£. Mengajari ilmu al Qur'an
علّÙÙ…Ùوا أولادكم Ø§Ù„Ù‚ÙØ±Ø¢Ù†ØŒ ÙˆØ§Ù„Ù‚ÙØ±Ø¢Ù† Ø³ÙŠÙØ¹Ù„Ù‘ÙمهÙÙ… ÙƒÙلَّ Ø´ÙŽÙŠ
"Ajari anak-anakmu al Qur'an, nanti al Qur'an yang akan mengajarinya ilmu lainnya ke anakmu." (Ali bin Abi Thalib)
8ï¸âƒ£. Menanamkan kecintaan kepada Nabi lewat sirahnya.
كنا نعلَّم٠مغازي النبي وسراياه كما نعلَّم٠السورةَ من القرآن
"Kami dahuku diajari sejarah peejuangan Nabi dan sirahnya sebagaimana kami diajari surah-surah al Qur'an.
9ï¸âƒ£. Memberikan mereka panutan lewat kisah orang-orang shalih dan keteladanan orang tuanya.
لَقَدْ كَانَ ÙÙÙŠ قَصَصÙÙ‡Ùمْ Ø¹ÙØ¨Ù’رَةٌ Ù„ÙØ£ÙولÙÙŠ الْأَلْبَابÙ
"Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal." (Qs.Yusuf : 111)
🔟. Mengajak untuk mengerjakan kebaikan dan menjauhi keburukan.
یَـٰبÙنَیَّ Ø£ÙŽÙ‚Ùم٠ٱلصَّلَوٰةَ ÙˆÙŽØ£Û¡Ù…ÙØ±Û¡ بÙٱلۡمَعۡرÙÙˆÙ٠وَٱنۡهَ عَن٠ٱلۡمÙÙ†ÙƒÙŽØ±Ù ÙˆÙŽÙ±ØµÛ¡Ø¨ÙØ±Û¡ عَلَىٰ مَاۤ أَصَابَكَۖ Ø¥Ùنَّ ذَ Ù°â Ù„ÙÙƒÙŽ Ù…ÙÙ†Û¡ عَزۡم٠ٱلۡأÙÙ…ÙورÙ
"Wahai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) berbuat yang baik dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting." (QS. Luqman :17)
1ï¸âƒ£1ï¸âƒ£. Mencintai dan menyayangi mereka
Rasulullah shalallahu'alaihi wassalam mencium Hasan bin Ali. Seorang sahabat yang bernama Aqra bin Habis berkata, "Saya punya 10 anak dan tidak pernah mencium salah satu dari mereka."
Beliau menatapnya seraya berkata :
من لا يرØÙ… لا ÙŠÙØ±ØÙ…
"Siapa pun yang tidak berkasih sayang maka ia tidak akan disayangi." (HR. Bukhari)
1ï¸âƒ£2ï¸âƒ£. Berlaku adil kepada anak-anak
ÙَاتَّقÙوا اللَّهَ وَاعْدÙÙ„Ùوا بَيْنَ أَوْلاَدÙÙƒÙمْ
"Bertaqwalah kepada Allah dan berlakulah adil kepada anak-anakmu." (HR. Muslim)
1ï¸âƒ£3ï¸âƒ£. Mengajari ketangkasan dan ketrampilan yang dibutuhkan.
عَلÙّمÙوا أَوْلاَدَكÙÙ… السÙّبَاØÙŽØ©ÙŽ ÙˆÙŽØ§Ù„Ø±Ùّمَايَةَ وَرÙÙƒÙوْبَ الخَيْلÙ
"Ajari anak-anakmu berenang, memanah dan naik kuda". (Umar bin Khattab)
1ï¸âƒ£4ï¸âƒ£. Memilihkan teman dan menjaga pergaulan mereka.
عَلَى دÙين٠خَلÙيلÙÙ‡Ù ÙÙŽÙ„Ù’ÙŠÙŽÙ†Ù’Ø¸ÙØ±Ù’ Ø£ÙŽØÙŽØ¯ÙÙƒÙمْ مَنْ ÙŠÙØ®ÙŽØ§Ù„ÙÙ„Ù
“Seseorang itu akan mengikuti agama teman karibnya. Oleh karenanya, perhatikanlah siapa yang menjadi teman karib kalianâ€. (HR. Abu Daud)
1ï¸âƒ£5ï¸âƒ£. Menikahkan mereka bila telah waktunya.
ÙˆÙŽØ£ÙŽÙ†ÙƒÙØÙوا۟ ٱلۡأَیَـٰمَىٰ Ù…ÙنكÙÙ…Û¡
"Kawinkanlah yang belum kawin dari (anak-anak) kalian..." (QS. An-Nur: 32).
Wallahu a'lam.©AST
â•â•â• â✿â â•â•â•
⤵ï¸https://t.me/subulana
baca juga kajian tentang parenting berikut :
- Lima Pilar Rumah Tangga ala NU
- Cinta Rasulullah Kepada Putrinya Fatimah
- Karunia Indah Anak Perempuan
- Orang Tua Memiliki Hak Atas Harta Anak
- Uang Lebaran Anak Haram Digunakan Orang Tua?
Sumber WAG : SUBULANA I
8 Mei 2022