Nabi SAW Tidak Pernah Melarang Membaca Al-Quran Di Kubur
*السلام عليكم ورØمة الله وبركاته*
بسم الله الرØمن الرØيم
الØمد لله رب العالمين وصلى الله على سيد المرسلين وإمام المتقين نبينا Ù…Øمد وعلى جميع إخوانه من النبيين والمرسلين وعلى ءاله الطيبين
*NABI ï·º TIDAK PERNAH MELARANG MEMBACA AL QURAN DI KUBUR*
Langsung kita lihat satu hadits dari Rosululloh ï·º
عن ابن عباس رضي الله عنه قال:ضرب بعض أصØاب النبي صلى الله عليه وسلم خباءه على قبر وهو لا ÙŠØسب أنه قبر,Ùإذا Ùيه إنسان يقرأ سورة الملك Øتى ختمها.Ùأتى النبي صلي الله عليه وسلم Ùأخبره,Ùقال رسول الله صلي الله عليه وسلم:"هي المانعة,هي المنجية,تنجيه من عذاب القبر".
(رواه الترميذى ÙˆØسنه).
Dari Ibnu Abbas رضي الله عنه berkata : *â€Ada sebagian sahabat Rosululloh ï·º yang membuat tenda (kemah) di atas kuburan*, ia tidak tahu kalau tempat itu adalah kuburan. *Ternyata disitu ada seseorang yang sedang membaca Alqur’an Surat Al Mulk sampai selesai.*
*Lalu ia mendatangi Rosululloh ï·º dan menceritakan kejadian tersebut kepada beliau*.Lalu Rosululloh ï·º bersabda : *â€Itu adalah surat yang bisa mencegah dan menyelamatkan pembacanya dari siksa kuburâ€*.
(HR Tirmidzi, beliau menghasankan hadits ini)
Para Sawah (salafi palsu/wahabi) ketika membaca hadits ini, langsung membantah, bahwa ini tidak menunjukkan bolehnya membaca al quran dikubur, *disebabkan para sahabat tidak mengetahui kalau disana ada kuburan*,karena kalau para sahabat tau disitu ada kuburan maka para sahabat tidak akan membacanya.
Maka kita jawab,
1. menyimpulkan suatu hadits itu jangan sambil menghayal, karena bisa menyebabkan kesalahan dalam mengambil kesimpulan hadits.
2. Kalimat para sahabat tidak akan membaca quran disana seandainya tau kalau disana ada kubur, adalah kalimat menghayal yang tidak pernah ada dalam teks hadits diatas.
3. Ketika para sahabat menceritakan kejadian diatas kepada Nabi ï·º, *Nabi ï·º tidak pernah menjawab perbuatan kalian dimaafkan karena kalian tidak tau kalau disana ada kuburan*, tidak pernah Nabi ï·º seperti itu.
Yang ada adalah Nabi ï·º tidak pernah melarang perbuatan sahabat diatas, malah Nabi ï·º mengatakan
هي المانعة,هي المنجية,تنجيه من عذاب القبر
*Itu adalah surat yang bisa mencegah dan menyelamatkan pembacanya dari siksa kuburâ€*
Jawaban Nabi ï·º diatas menunjukkan kebolehannya membaca alquran di kuburan, bahkan dapat bermanfaat untuk orang yang ada di dalam kubur.
*Karenanya dari dahulu hingga sekarang seluruh ulama ahlus sunnah wal jama'ah membolehkan membaca alquran dikuburan*, tak terkecuali mazhab kita syafi'i seperti disebutkan oleh imam Nawawi didalam kitabnya
قَالَ الشَّاÙÙعÙÙŠ وَاْلأَصْØَاب٠يÙسْتَØَبّ٠*أَنْ يَقْرَؤÙوْا عÙنْدَه٠شَيْئًا Ù…ÙÙ†ÙŽ اْلقÙرْآن٠قَالÙوْا ÙÙŽØ¥Ùنْ خَتَمÙوْا الْقÙرْآنَ ÙƒÙلَّه٠كَانَ Øَسَنًا* ("الجموع للشيخ النووي" Ù¥/ ٢٩٤)
(الأذكار النووية 1 /288)
"Imam Syafii dan ulama Syafi'iyah berkata: *Disunahkan membaca sebagian dari al-Quran di dekat kuburnya.* Mereka berkata: *Jika mereka mengkhatamkan al-Quran keseluruhan, maka hal itu dinilai bagus"*
(al-Adzkar I/288 dan di dalam kitab majmu syarah muhadzzab 5/294)
Hanya ajaran Sawah (salafi palsu/wahabi) saja yang melarang bahkan sampai ada yang mensyirikkan membaca alquran dikuburan.
Maka siapa yang melarang membaca alquran dikubur dengan mengatakan Nabi ï·º melarangnya, maka itu adalah suatu kedustaan atas nama Nabi ï·º yang ancamannya sangat berat, sesuai dengan sabda Nabi ï·º
Ùَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ Ù…ÙتَعَمّÙدًا Ùَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَه٠مÙنْ النَّارÙ
*Barangsiapa berdusta atas namaku secara sengaja maka hendaklah dia menempati tempat duduknya dari neraka."*
(HR Bukhari)
Maka berhati²lah terhadap ajaran SaWah (salafi palsu/wahabi) yang sering melarang suatu ibadah padahal Nabi ﷺ tidak pernah melarangnya.
اَللَّّهÙÙ…ÙŽÙ‘ ارْزÙقْنÙÙŠÙŽ الÙَهْمَ وَالعÙلْمَ وَالØÙكْمَةً وَالعَقْلَ بÙرَØْمَتÙÙƒÙŽ يَا أَرْØÙŽÙ…ÙŽ الرَاØÙÙ…Ùيْنَ
آمين... آمين...يارب العالمين...
Semoga bermanfaat
والله أعلم بالصواب والخطاء
Sumber FB : Sahabat Aswaja Riau
15 Agustus 2021