Kesyirikan Dalam Sumpah Pramuka?
Kesyirikan Dalam Sumpah Pramuka?
Seperti dalam gambar ini yang langsung divonis kufur atau syirik karena sumpah Pramuka ada unsur sumpah selain Allah, berdasarkan riwayat berikut:
ﻋﻦ ﺳﻌﺪ ﺑﻦ ﻋﺒﻴﺪﺓ، ﺃﻥ اﺑﻦ ﻋﻤﺮ ﺳﻤﻊ ïºïºŸï»¼ ﻳﻘﻮï»: ï»» ï»Ø§ï»Ÿï»œï»Œïº’ﺔ، ï»“ï»˜ïºŽï» Ø§ïº‘ï»¦ ﻋﻤﺮ: ï»» ï»³ïº£ï» ï»’ ﺑï»ï»´ïº® Ø§ï»Ÿï» ï»ªØŒ ﻓﺈﻧﻲ ﺳﻤﻌﺖ ïºïº³ï»®ï» Ø§ï»Ÿï» ï»ª ïº»ï» ï»° Ø§ï»Ÿï» ï»ª ï»‹ï» ï»´ï»ª ï»ïº³ï» ﻢ ﻳﻘﻮï»: «ﻣﻦ ïº£ï» ï»’ ﺑï»ï»´ïº® Ø§ï»Ÿï» ï»ª ﻓﻘﺪ ﻛﻔﺮ ïºƒï» ïºƒïº·ïº®ï»™Â»
Dari Sa'd bin Ubaidah bahwa Ibnu Umar mendengar seseorang bersumpah: "Tidak, Demi Ka'bah". Ibnu Umar berkata: "Tidak boleh bersumpah dengan selain Allah. Sebab saya mendengar bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda Barangsiapa bersumpah dengan selain Allah maka ia telah kafir atau syirik" (HR Tirmidzi)
Jangan gegabah dulu dalam memahami dalil. Imam Tirmidzi yang meriwayatkan hadis di atas masih melanjutkan kutipannya:
ï»ï»“ﺴﺮ ﻫﺬا اﻟﺤﺪﻳﺚ ﻋﻨﺪ ﺑﻌﺾ ﺃﻫﻞ Ø§ï»Ÿï»Œï» ï»¢: ﺃﻥ ﻗﻮﻟﻪ «ﻓﻘﺪ ﻛﻔﺮ ïºƒï» ïºƒïº·ïº®ï»™Â» ï»‹ï» ï»° اﻟﺘï»ï» ﻴﻆ
Hadis ini ditafsirkan oleh sebagian ulama bahwa yang dimaksud kufur dan syirik adalah sebagai ancaman yang memberatkan (Sunan Tirmidzi)
Baik Imam Nawawi atau Al-Hafidz Ibnu Hajar menyampaikan pendapat ulama yang memberi rincian dalam sumpah dengan selain Allah:
ï»ï»—ïºŽï» ïº‡ï»£ïºŽï»¡ اﻟﺤﺮﻣﻴﻦ Ø§ï»Ÿï»¤ïº¬ï»«ïº Ø§ï»Ÿï»˜ï»„ï»Š ﺑﺎﻟﻜﺮاﻫﺔ ï»ïºŸïº°ï»¡ ï»ï»´ïº®ï»© ﺑﺎﻟﺘﻔﺼﻴﻞ ﻓﺈﻥ اﻋﺘﻘﺪ ﻓﻲ Ø§ï»Ÿï»¤ïº¤ï» ï»®ï»‘ ﻓﻴﻪ ﻣﻦ اﻟﺘﻌﻈﻴﻢ ﻣﺎ ﻳﻌﺘﻘﺪﻩ ﻓﻲ Ø§ï»Ÿï» ï»ª ﺣﺮﻡ Ø§ï»Ÿïº¤ï» ï»’ ﺑﻪ ï»ï»›ïºŽï»¥ ﺑﺬﻟﻚ اﻻﻋﺘﻘﺎﺩ ﻛﺎﻓﺮا ï»ï»‹ï» ﻴﻪ ï»³ïº˜ï»¨ïº°ï» Ø§ï»Ÿïº¤ïºªï»³ïºš Ø§ï»Ÿï»¤ïº¬ï»›ï»®ïº ï»ïºƒï»£ïºŽ ﺇﺫا ïº£ï» ï»’ ﺑï»ï»´ïº® Ø§ï»Ÿï» ï»ª ﻻﻋﺘﻘﺎﺩﻩ ﺗﻌﻈﻴﻢ Ø§ï»Ÿï»¤ïº¤ï» ï»®ï»‘ ﺑﻪ ï»‹ï» ï»° ﻣﺎ ï»³ï» ï»´ï»– ﺑﻪ ﻣﻦ اﻟﺘﻌﻈﻴﻢ ﻓﻼ ﻳﻜﻔﺮ ﺑﺬﻟﻚ ï»ï»» ﺗﻨﻌﻘﺪ ﻳﻤﻴﻨﻪ
Imam Al-Haramain berkata bahwa Mazhab Syafi'i memastikan hukumnya makruh. Dan ulama lainnya memberi perincian; jika yang dijadikan sumpah diagungkan seperti mengagungkan Allah maka sumpah seperti ini hukumnya haram dan menyebabkan kekufuran. Inilah yang dimaksud dalam hadis Tirmidzi di atas. Dan jika seseorang bersumpah dengan selain Allah karena meyakini kebesarannya yang sesuai dengan keagungannya (tidak seperti keagungan Allah) maka tidak sampai kufur, tetapi sumpahnya tidak sah (Fath Al-Bari, 11/531)
Kesimpulannya, sumpah dengan selain Allah hukumnya ada yang menyatakan makruh, sebagian ulama berpendapat haram, dan jika sampai mengagungkan seperti mengagungkan Allah maka ini yang dihukumi kufur atau syirik. Tetapi dalam sumpah Pramuka "Demi kehormatanku..." Tidak sampai kufur atau syirik sebab tidak sampai mengagungkan kehormatan diri seperti mengagungkan Allah.
Sumber FB Ustadz : Ma'ruf Khozin
28 Mei 2021