Nabi Tidak Menyakiti Anjing
Nabi Tidak Menyakiti Anjing
ï»Âﻟﻤﺎ ﺳﺎﺠïºÂﺳﻮﻠاﻟﻠﻪ- ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ï»Âﺳﻠﻢ- ﻋﻦ اﻟﻌﺮïºÂ- ï»Âﻛﺎﻥ ﻓﻴﻤﺎ ﺑﻴﻦ اﻟﻌﺮﺠï»ÂاﻟﻄﻠﻮïºÂ- ﻧﻈﺮ ﺇﻟﻰ ﻛﻠﺒﺆﺗﻬﺮ ﻋﻦ ﺃï»Âﻻﺩﻫﺎ، ï»Âﻫﻦ ﺣﻮﻟﻬﺎ ﻳﺮﺿﻌﻨﻬﺎ، ﻓﺄﻣﺮ ﺟﻤﻴﻞ ﺑﻦ ﺳﺮاﻗïºâ€- ïºÂﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ- ﺃﻥ ﻳﻘﻮﻡ ﺣﺬاءﻫﺎ، ï»» ﻳﻌﺮﺽ ﻟﻬﺎ ﺃﺣﺪ ﻣﻦ اﻟﺠﻴﺶ، ï»Âï»» ï»·ï»Âﻻﺩﻫﺎ.
Ketika Nabi shalallahu alaihi wasallam sampai di Araj -saat menuju Makkah- Nabi melihat anjing betina sedang menyusui anak-anaknya. Nabi memerintahkan Jamil bin Suraqah untuk berdiri menjaga anjing dan anak-anaknya agar tidak diganggu oleh pasukan (Syekh Sholihi Asy-Syami, Subul Al-Huda wa Rasyad, 5/212)
Kepada hewan lain pun Nabi juga menunjukkan kasih sayang.
- Burung dan anaknya
ﻗﺎï»Â: ﻛﻨﺎ ﻣﻊïºÂﺳﻮﻠاﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ï»Âﺳﻠﻢ ﻓﻲ ﺳï»â€Ã¯ÂºÂ®Ã˜Å’ ﻓﺎﻧﻄﻠﻖ ﻟﺤﺎﺟﺘﻪ ﻓﺮﺃﻳﻨﺎ ﺣﻤﺮﺓ ﻣﻌﻬﺎ ﻓﺮﺧﺎﻥ ﻓﺄﺧﺬﻧﺎ ﻓﺮﺧﻴﻬﺎ، ﻓﺠﺎءﺕ اﻟﺤﻤﺮﺓ ﻓﺠﻌﻠﺖ ﺗï»â€Ã¯ÂºÂ®Ã¯ÂºÂµÃ˜Å’ ﻓﺠﺎء اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ï»Âﺳﻠﻢ ﻓﻘﺎï»Â: «ﻣﻦ ﻓﺠﻊﻫﺬﻩ ﺑﻮﻟﺪﻫﺎ؟ ïºÂﺩï»Âا ï»Âﻟﺪﻫﺎ ﺇﻟﻴﻬﺎ».
Kami bersama Rasulullah shalallahu alaihi wasallam dalam perjalanan, Nabi berangkat untuk keperluan beliau. Kami menemukan burung kecil dengan 2 anaknya. Lalu kami ambil keduanya. Ternyata induk burung mengepak-epakkan kedua sayapnya. Kemudian Nabi shalallahu alaihi wasallam datang dan bertanya: "Siapa yang memisahkan induk burung ini dengan anaknya? Kembalikan anaknya kepada induknya" (HR Abu Dawud)
- Semut yang dibakar
ï»ÂïºÂﺃﻯ ﻗﺮﻳﺆﻧﻤﻞ ﻗﺪ ﺣﺮﻗﻨﺎﻫﺎ ﻓﻘﺎï»Â: «ﻣﻦ ﺣﺮﻕ ﻫﺬﻩ؟» ﻗﻠﻨﺎ: ﻧﺤﻦ. ﻗﺎï»Â: «ﺇﻧﻪ ï»» ﻳﻨﺒï»Âﻲ ﺃﻥ ﻳﻌﺬﺠﺑﺎﻟﻨﺎﺠﺇﻻ ïºÂﺠاﻟﻨﺎïºÂ»
Nabi melihat sarang semut yang kami bakar. Nabi bertanya: "Siapa yang membakar ini?". Kami menjawab: "Kami". Nabi bersabda: "Tidak boleh menyiksa dengan api, kecuali (Allah) yang menciptakan api" (HR Abu Dawud)
Kalau Nabi kita juga penyayang kepada hewan walaupun anjing, lalu kita tega menyakiti hewan, sebenarnya kepada Nabi yang mana kita mengambil keteladanan?
Sumber FB : Ma'ruf Khozin
Kajian · 15 Februari 2021 pada 02.23 ·