Nabi dan Sahabat Melakukan Tahlilan di Makam Sa'ad bin Mu'adz

Nabi Dan Sahabat Melakukan "Tahlilan" Di Makam Sa'ad bin Mu'adz
Ngaji Subuh online Masjid Manarul Ilmi ITS yang mengkaji Sahih al-Bukhari sampai pada Hadis no 463;
ﻋﻦ ﻋﺎﺋﺸïºâ€Ã˜Å’ ﻗﺎﻟﺖ: ﺃﺻﻴﺠﺳﻌﺪ ﻳﻮﻡ اﻟﺨﻨﺪﻕ ﻓﻲ اﻷﻛﺤﻞ، «ﻓﻀﺮﺠاﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ï»Âﺳﻠﻢ ﺧﻴﻤﺆﻓﻲ اﻟﻤﺴﺠﺪ، ﻟﻴﻌﻮﺩﻩ ﻣﻦ ﻗﺮﻳïºÂ» ﻓﺈﺫا ﺳﻌﺪ ﻳï»Âﺬﻠﺟﺮﺣﻪ ﺩﻣﺎ، ﻓﻤﺎﺕ ﻓﻴﻬﺎ
"Aisyah berkata bahwa Sa'ad terluka ketika perang Khandaq di bagian lengannya. Nabi shalallahu alaihi wasallam memasang tenda di masjid agar ia bisa dijenguk dari dekat. Ternyata darah Sa'ad terus keluar, ia pun meninggal di tenda tersebut"
Ada beberapa keistimewaan ketika meninggalnya Sahabat Sa'ad ini. Diantaranya:
1. Bergoncangnya Arsy
«اﻫﺘﺰ ﻋﺮﺵ اﻟﺮﺣﻤﻦ ﻟﻤﻮﺕ ﺳﻌﺪ ﺑﻦ ﻣﻌﺎﺫ»
"Arsy Allah yang bersifat Rahman bergoncang karena meninggalnya Sa'ad bin Mu'adz" (HR Bukhari)
2. Nabi shalallahu alaihi wasallam dan para Sahabat mendoakan dengan kalimat-kalimat dzikir di makam Sa'd bin Mu'adz:
ﻓﺪﺧﻞ ïºÂﺳﻮﻠاﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ï»Âﺳﻠﻢ ﻗﺒﺮﻩ , ﻓﺠﻌﻞ ﻳﻜﺒﺮ ï»Âﻳﻬﻠﻞ ï»Âﻳﺴﺒﺢ
Kemudian Rasulullah shalallahu alaihi wasallam masuk ke dalam kuburnya Sa'ad, Rasulullah membaca Takbir, TAHLIL dan Tasbih
ﻓﻠﻤﺎ ﺧﺮﺠﻗﻴﻞ ﻟﻪ: ﻳﺎ ïºÂﺳﻮﻠاﻟﻠﻪ ﻣﺎ ïºÂﺃﻳﻨﺎﻙ ﺻﻨﻌﺖ ﻫﻜﺬا ﻗﻂ ﻗﺎï»Â: «ﺇﻧﻪ ﺿﻢ ﻓﻲ اﻟﻘﺒﺮ ﺿﻤﺆﺣﺘﻰ ﺻﺎﺠﻣﺜﻞ اﻟﺸﻌﺮﺓ , ﻓﺪﻋﻮﺕ اﻟﻠﻪ ﺃﻥ ﻳﺮÙÂعه ﻋﻨﻪ ﺫﻟﻚ
Setelah keluar Rasulullah ditanya: "Wahai Rasulullah, kami tidak pernah melihat engkau melakukan hal ini". Nabi menjawab: "Sungguh telah terjadi penyempitan tanah kubur sehingga seperti sehelai rambut. Lalu aku berdoa kepada Allah agar menghilangkan hal itu" (HR Hannad dalam Az-Zuhd. Hadis yang sama juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Al-Baihaqi dan Hakim Tirmidzi)
Redaksi selengkapnya dalam Musnad Ahmad sebagai berikut:
عَنْ جَابÙÂر٠بْن٠عَبْد٠الله٠الأَنْصَارÙÂيّÙÂØŒ قَالَ: خَرَجْنَا مَعَ رَسÙÂول٠الله٠صَلَّى الله٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ يَوْمًا Ø¥ÙÂÙ„ÙŽÙ‰ سَعْد٠بْن٠مÙÂعَاذ٠ØÂÙÂينَ تÙÂÙˆÙÂÙÂÙ‘ÙÂÙŠÙŽØŒ قَالَ: ÙÂَلَمَّا صَلَّى عَلَيْه٠رَسÙÂول٠الله٠صَلَّى الله٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ ÙˆÙŽÙˆÙÂضÙÂعَ ÙÂÙÂيقَبْرÙÂه٠وَسÙÂوّÙÂÙŠÙŽ عَلَيْهÙÂØŒ سَبَّØÂÙŽ رَسÙÂول٠الله٠صَلَّى الله٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ، ÙÂَسَبَّØÂْنَا Ø·ÙŽÙˆÙÂيلًا، Ø«ÙÂمَّ كَبَّرَ ÙÂَكَبَّرْنَا، ÙÂÙŽÙ‚ÙÂيلَ: يَا رَسÙÂولَ اللهÙÂØŒ Ù„ÙÂÙ…ÙŽ سَبَّØÂْتَ؟ Ø«ÙÂمَّ كَبَّرْتَ؟ قَالَ: " لَقَدْ تَضَايَقَ عَلَى هَذَا الْعَبْد٠الصَّالÙÂØÂ٠قَبْرÙÂه٠ØÂَتَّى ÙÂَرَّجَه٠الله٠عَنْه٠"
“Jabir bin Abdillah berkata: “Pada suatu hari kami keluar bersama Rasulullah shalla Allahu ‘alaihi wa sallam menuju sahabat Sa’ad bin Mu’adz ketika meninggal dunia. Setelah Rasulullah shalla Allahu ‘alaihi wa sallam menunaikan shalat jenazah kepadanya, ia diletakkan di pemakamannya, dan tanah diratakan di atasnya, maka Rasulullah shalla Allahu ‘alaihi wa sallam membaca tasbih. Kamipun membaca tasbih dalam waktu yang lama. Kemudian Nabi membaca takbir, maka kami membaca takbir. Lalu Nabi ditanya: “Wahai Rasulullah, mengapa engkau membaca tasbih kemudian membaca takbir?†Nabi menjawab: “Kuburan hamba yang shaleh (Sa’ad bin Mu’adz) ini benar-benar menjadi sempit, hingga Allah melapangkannya baginya.â€Â
•] ilustrasi foto di makam Sahabat saya, H Majid. Di tahun 2000an H Majid sempat berada di rumah mertua saya, mendiami lt.2 dan saat itu sering ngobrol dengan saya. Setelah menikah beliau ke Makkah dan tinggal di Jeddah, menjadi pembimbing umroh. Alhamdulillah 2x saat saya ke Makkah selalu berjumpa dengan beliau. Karena penyakit kencing manis kesehatan beliau terus menurun dan ingin pulang ke Madura. Sesampainya di Madura, tidak sampai sehari semalam beliau wafat dan makamnya bersebelahan dengan mertua saya. Rahimahullah wa ghafara dzunubah.
Sumber FB : Ma'ruf Khozin
Favorit · 3 Februari 2021 pada 15.35 ·